Ya, diare bisa menular jika disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau virus, seperti E. coli, Vibrio cholerae, Shigella, dan Rotavirus. Mikroorganisme ini dapat dengan mudah menular antarmanusia atau bahkan antara hewan dan manusia.
Penularan diare dapat dengan cara fekal-oral, yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, kontak tangan langsung dengan penderita, barang-barang yang telah tercemar tinja penderita, atau secara tidak langsung melalui lalat.
Simak penjelasan bagaimana cara penularan diare dan apa saja langkah pencegahannya di artikel ini.
Bagaimana Penularan Diare Terjadi?
Menurut studi, penularan diare dapat terjadi melalui 5F, yaitu feces (feses), flies (lalat), food (makanan), fluid (cairan), dan juga finger (jari). Berikut penjelasannya:
1. Feces (tinja)
Tinja manusia yang terkontaminasi kuman merupakan sumber utama penularan diare atau disebut dengan fekal-oral.
Ini dapat terjadi ketika seseorang buang air besar di tanah terbuka, sungai, atau tempat yang tidak higienis, maka kuman dari tinja dapat menyebar ke air minum, makanan, lalat, dan tangan manusia.
Kurang lebih, alur penularan diare melalui fekal-oral adalah:
-
Seseorang buang air di sungai
-
Sungai digunakan orang lain untuk mencuci bahan makanan atau alat masak
-
Makanan tersebut dikonsumsi orang lain sehingga menyebabkan diare
2. Flies (lalat)
Lalat adalah pembawa kuman (vector) yang sering hinggap di tinja atau sampah, lalu berpindah ke makanan manusia. Kuman dari tinja bisa menempel di kaki atau tubuh lalat, lalu berpindah ke makanan yang terbuka.
Itulah mengapa makanan yang terbuka dengan bebas dan juga dihinggapi lalat sangat rawan untuk menyebabkan diare.
3. Food (makanan)
Makanan dapat menjadi media penularan diare jika tidak dimasak hingga matang yang mana tidak membunuh bakteri atau kuman yang ada pada makanan tersebut.
Kemudian, jika makanan Anda dibiarkan terbuka terlalu lama yang kemungkinan besar dihinggapi lalat dan bertelur di makanan Anda. Ini bisa menyebabkan diare karena telur lalat adalah cikal bakal dari belatung.
Terakhir, jika orang yang memasak makanan Anda tidak higienis, misalnya tidak mencuci tangan sebelum masak maka bisa membawa bakteri dan kuman ke makanan Anda.
Baca Juga: Makanan & Minuman Penyebab Diare yang Harus Dihindari
4. Fluid (cairan)
Air merupakan jalur penularan paling umum dalam kejadian diare. Air minum yang tercemar tinja manusia atau hewan dapat membawa kuman langsung ke tubuh.
Biasanya, ini terjadi pada produksi es batu yang menggunakan air mentah. Es batu tersebut kemudian digunakan dalam membuat minuman dingin. Orang yang meminumnya bisa terjangkit diare.
5. Finger (tangan)
Tangan adalah perantara langsung dari kuman penyebab diare ke mulut. Kuman dari tinja, air, atau makanan dapat menempel di tangan, lalu masuk ke mulut saat makan atau menyentuh wajah.
Alur penularan yang bisa terjadi seperti:
-
Seseorang buang air besar, kemudian tidak mencuci tangan, atau mencuci tangan namun tidak bersih
-
Orang tersebut makan dengan tangan tanpa alat makan (sendok, garpu, atau sejenisnya)
-
Kuman masuk ke saluran cerna dan terjadi diare
Cara Mencegah Penularan Diare
Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah tertular diare yang dapat dilakukan dengan mudah:
-
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan, sesudah dari toilet, dan sesudah menyentuh benda-benda yang kurang higienis.
-
Jika tidak memungkinkan untuk cuci tangan di kran, Anda bisa menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol untuk mensterilkan tangan Anda.
-
Jangan mengonsumsi makanan yang sudah dihinggapi lalat sebelumnya.
-
Masak makanan sampai matang dan selalu jaga higienitas tempat memasak.
-
Simpan makanan di tempat tertutup agar tidak dihinggapi lalat.
Itulah berbagai cara penularan diare serta langkah pencegahannya agar tidak tertular. Anda sebaiknya selalu menjaga higienitas makanan, lingkungan, dan diri Anda sendiri sebelum mengonsumsi sesuatu. Jika terlanjur tertular diare, Anda bisa menemukan penanganannya di artikel Cara Mengatasi Diare di Rumah, Mudah dan Efektif.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Prabowo, Eka. Jurnal Ilmu Kesehatan RUSTIDA. https://e-journal.akesrustida.ac.id/index.php/jikr/article/view/4
- World Health Organization (WHO). (2025). Diarrhoeal disease. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease


