7 Cara Mengatasi Diare di Rumah, Mudah dan Efektif

Mirna S 30 Jul 2025
7 Cara Mengatasi Diare di Rumah, Mudah dan Efektif

Cara mengatasi diare yang paling utama adalah dengan mencukupi asupan cairan. Ketika diare, badan akan mengeluarkan banyak cairan, yaitu dari feses yang encer. Paling mudah, Anda hanya perlu minum banyak air dengan kandungan elektrolit yang seimbang.

Namun, ada beberapa efek dari diare, seperti lubang anus terasa perih, gatal, atau seperti terbakar. Buang air besar pun bisa terasa sakit. Anda dapat melakukan beberapa hal di berikut untuk mengatasi diare di rumah dengan mudah.

Cara Mengatasi Diare di Rumah

Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah untuk meredakan diare dan mengatasi efeknya:

1. Fokus rehidrasi

Minumlah banyak air dan cairan lain yang kandungan elektrolitnya seimbang, seperti oralit, air kelapa, hingga air kaldu. Anda juga bisa mengonsumsi jus buah encer tanpa ampas.

Minuman ini menggantikan air dan elektrolit yang hilang akibat diare. Elektrolit merupakan zat yang membantu proses penting, seperti menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh Anda.

2. Konsumsi makanan serat tinggi

Ketika diare, feses akan menjadi encer. Maka dari itu, Anda harus memilih makanan yang dapat mengeraskan feses Anda, yaitu makanan rendah serat seperti:

  • Pisang

  • Nasi putih

  • Applesauce

  • Roti panggang (toast)

  • Kentang

  • Mie

  • Daging sapi tanpa lemak

  • Ikan

  • Ayam

  • Kalkun tanpa kulit

Memperhatikan pola makan Anda merupakan pengobatan diare yang paling ampuh.

Selengkapnya: Rekomendasi Makanan untuk Pasien Diare & Apa yang Harus Dihindari

3. Minum antibiotik

Antibiotik yang dapat Anda minum untuk membantu mengatasi diare adalah Azithromycin, Levofloxacin, Ciprofloxacin, Rifaximin. Untuk dosisnya, Anda harus konsultasi kepada dokter karena tergantung tingkat keparahan dari diarenya.

Baca Juga: 6 Daftar Antibiotik untuk Diare dan Aturan Minumnya

4. Minum obat diare

Ada beberapa obat diare yang bisa Anda minum untuk meredakan mulas hingga intensitas buang air besarnya. Carilah obat dengan kandungan loperamide dan bismuth subsalicylate. Berikut beberapa pilihan obat diare:

  • Imodium Loperamide Hcl

  • Diatabs

  • Entrostop

  • Diapet

Selain obat yang dapat ditemui di apotek seperti di atas, Anda juga bisa menggunakan obat diare alami, seperti air kelapa, air kaldu, dan lainnya.

5. Konsumsi probiotik

Probiotik merupakan mikroorganisme yang dapat membantu memulihkan keseimbangan yang sehat di saluran usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik. Penelitian menyebut probiotik mungkin efektif dalam mengurangi durasi diare infeksius akut.

Beberapa probiotik yang direkomendasikan seperti Lactobacillus rhamnosus GG, Saccharomyces boulardii, Lactobacillus reuteri DSM 17938, dan Lactobacillus acidophilus LB yang diinaktivasi panas.

Probiotik dapat dikonsumsi sendiri atau bersama makanan/cairan sesuai petunjuk produsen. Durasi pengobatan yang ideal belum ditetapkan, namun 5–10 hari sudah cukup tepat.

6. Lakukan sitz bath

Diare dapat menyebabkan lubang anus terasa perih, gatal, atau seperti terbakar karena buang air besar terus menerus. Buang air besar pun bisa terasa sakit. Ini merupakan efek yang umum dirasakan para penderita diare.

Untuk meredakannya, Anda dapat melakukan ‘sitz bath’, yaitu merendam bokong dan area genital di dalam air hangat dengan durasi 15-20 menit. Setelah selesai, tepuk-tepuk anus hingga kering dan jangan digosok.

Jika punya, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly atau krim wasir pada anus agar tidak semakin perih.

7. Hindari hal yang memperburuk diare

Selama Anda diare, hindari hal-hal berikut karena dapat memperparah diare Anda:

  • Kafein dan alkohol (kopi, soda, teh kental, dan cokelat)

  • Makanan atau minuman bergas (kacang-kacangan, kol, dan minuman berkarbonasi)

  • Produk susu

  • Hindari makanan penyebab diare, yaitu makanan pedas, berlemak, dan yang berserat tinggi

  • Pikiran yang stress. Kelola stress Anda dengan baik karena ini dapat memperburuk diare Anda

Lalu, Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun pengobatan diare dapat dilakukan di rumah, ada beberapa kondisi di mana Anda harus segera ke dokter, atau paling tidak konsultasi kepada dokter. Berikut beberapa kondisinya:

  • Jika diare Anda tidak membaik atau hilang dalam beberapa hari

  • Jika Anda mengalami demam, nyeri hebat, dan feses berdarah

  • Jika Anda mengalami gejala dehidrasi akut, seperti jarang buang air kecil, kulit kering tidak elastis, pusing dan lemas, mata cekung, jantung berdebar, napas cepat dan dangkal

Jika kondisi di atas terjadi pada pasien diare, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Untuk mempermudah Anda, gunakan layanan panggilan dokter ke rumah dari Home Care Dokter yang tersedia kapan saja selama 24 jam.

Layanan ini dibuat khusus untuk Anda yang memerlukan pertolongan cepat dari ahlinya tanpa perlu antri di fasilitas kesehatan. Klik menu WhatsApp untuk segera terhubung dengan dokter kami dan sampaikan keluhan Anda.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Cleveland Clinic. (2023, October 13). Diarrhea: Causes, treatment, and prevention.
  • Goldenberg, J. Z., Lytvyn, L., Steurich, J., Parkin, P., Mahant, S., & Johnston, B. C. (2017). Probiotics for the prevention of pediatric antibiotic-associated diarrhea. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2015(12), CD004827.
  • Mayo Clinic. (2023). Diarrhea – Diagnosis and treatment. Mayo Foundation for Medical Education and Research.
  • McFarland, L. V. (2021). Epidemiology, risk factors and treatments for antibiotic-associated diarrhea. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology, 18, 457–476.
  • The Royal Australian College of General Practitioners (RACGP). (2023). Probiotics for acute infectious diarrhoea. HANDI Interventions.
  • WebMD. (2022). Can probiotics help with diarrhea?
Artikel Terkait