8 Cara untuk Melindungi Diri dari Bahayanya Polusi Udara

Polusi udara merupakan permasalahan serius yang mengancam lingkungan dan kesehatan manusia. Lalu, mengapa polusi udara tidak baik untuk kesehatan? Polusi udara mengandung berbagai zat berbahaya, seperti partikel halus (PM2,5), karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3), dan banyak lagi. 

Ketika kita sering terpapar berbagai polutan udara yang dapat mengganggu sistem pernapasan, maka dapat menyebabkan peradangan paru-paru, asma, atau bahkan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, paparan jangka panjang polusi udara dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko kanker paru-paru.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk aktif melindungi diri dari polusi udara. Dalam artikel ini, kami akan menguraikan 8 cara untuk melindungi diri dari bahayanya polusi udara, agar memastikan udara yang Anda hirup tetap bersih dan menjaga kesehatan Anda.

1. Mengurangi Aktivitas Luar Rumah

Salah satu cara melindungi diri dari polusi udara adalah dengan mengurangi waktu yang dihabiskan di luar ruangan, terutama saat kondisi udara sangat buruk. Ini membantu mengurangi paparan Anda terhadap polutan udara berbahaya.

2. Membersihkan Diri setelah Beraktivitas di Luar Rumah

Setelah berada di luar ruangan, penting untuk segera mandi dan mencuci pakaian yang telah digunakan. Hal ini membantu menghilangkan partikel-partikel polutan yang mungkin menempel pada tubuh dan pakaian Anda. Mandi dan mencuci pakaian akan membantu menghindari penyebaran polutan di dalam rumah.

3. Lakukan Pengecekan Kualitas Udara secara Berkala

Terkadang, polusi udara bisa terjadi bahkan di dalam rumah. Pasang perangkat pemantau kualitas udara di rumah Anda. Ini akan membantu Anda untuk mengetahui tingkat polusi udara di dalam ruangan dan mengambil tindakan jika diperlukan, seperti penggunaan air purifier (pembersih udara).

Anda juga bisa menggunakan aplikasi cuaca tertentu di ponsel untuk mengetahui tingkat kualitas udara, pastikan untuk selalu memeriksanya sebelum Anda pergi ke luar rumah. Biasanya, pada aplikasi akan ada informasi mengenai kualitas udara di sekitar Anda. Misalnya, hijau berarti udara bersih dan dapat dihirup, sedangkan merah digunakan untuk memperingatkan Anda tentang polutan berbahaya.

4. Hindari Rokok

Rokok adalah salah satu sumber utama polusi udara dalam bentuk asap tembakau. Hindari merokok dan berada di dekat orang yang merokok untuk menjaga kesehatan paru-paru Anda. Apabila Anda adalah seorang perokok, sebaiknya berpikir untuk menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu, Anda juga bisa memilih restoran bebas asap rokok dan tempat bebas rokok lainnya apabila Anda berada di luar ruangan.

5. Menggunakan Transportasi Umum

Menggunakan transportasi umum, seperti transjakarta, KRL (kereta rel listrik), MRT (mass rapid transit), LRT (light rail transit), atau berkendara bersama dengan orang lain dapat membantu mengurangi emisi gas buang dari kendaraan pribadi, sehingga mengurangi polusi udara.

6. Hindari Olahraga Outdoor

Hindari berolahraga di area dengan lalu lintas tinggi. Kendaraan seperti bus atau mobil dapat mengeluarkan zat beracun, sehingga dapat membuat kualitas udara menjadi tidak sehat. Selain itu, apabila Anda berolahraga, seperti jogging atau bersepeda dalam kondisi udara buruk, akan membuat Anda bernapas lebih cepat dan menghirup lebih banyak polusi udara.

7. Tidak Membakar Sampah

Jangan membakar sampah di halaman Anda atau di area terbuka. Proses pembakaran sampah dapat menghasilkan berbagai zat berbahaya yang dapat mencemari udara dan menjadi faktor risiko kesehatan paru-paru Anda.

8. Gunakan Masker

Saat Anda harus berada di luar ruangan dalam kondisi udara buruk, gunakan masker penutup mulut dan hidung yang memiliki tingkat filtrasi yang memadai. Masker ini membantu menyaring partikel-partikel polusi udara, sehingga Anda dapat menghirup udara yang lebih bersih.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan Anda dari penyakit akibat polusi udara dan mengurangi risiko paparannya.

Sudah di Tinjau oleh dr. Hadi

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial