Daftar Makanan yang Disarankan dan Dihindari untuk Penderita TBC
Meski pengobatan tuberkulosis (TBC) dapat dilakukan dengan antibiotik, memastikan asupan nutrisi yang tepat juga sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan. Penderita TBC harus mencukupi kebutuhan gizi mereka dengan mengonsumsi makanan yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
Pola makan yang sehat tidak hanya membantu tubuh melawan infeksi bakteri penyebab TBC, tetapi juga meningkatkan efektivitas pengobatan dan mempercepat proses pemulihan. Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut daftar makanan yang disarankan dan dihindari untuk penderita TBC.
Apakah Penderita TBC Boleh Makan Banyak?
Penderita TBC sering mengalami penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan akibat infeksi dan efek samping pengobatan. Oleh karena itu, memastikan asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Meskipun penting untuk mencukupi asupan nutrisi, penderita TBC tidak dianjurkan untuk makan berlebihan. Porsi makan yang seimbang dan teratur lebih penting dibandingkan jumlah makanan yang banyak. Fokus harus diberikan pada kualitas nutrisi daripada kuantitas makanan.
Makan dalam porsi kecil tetapi sering, misalnya 5–6 kali sehari, dapat membantu memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa membebani sistem pencernaan. Peningkatan asupan makanan diperlukan untuk mengatasi penurunan berat badan dan kekurangan nutrisi yang sering terjadi pada penderita TBC.
Baca Artikel Selanjutnya: 5 Rekomendasi Obat TBC yang Umum
Makanan yang Disarankan untuk Penderita TBC
Selain pengobatan medis yang tepat, asupan makanan yang seimbang juga sangat penting bagi penderita TBC untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mendukung proses penyembuhan. Berikut adalah daftar makanan yang disarankan untuk penderita TBC, antara lain:
1. Kaya Kalori
Penderita TBC sering mengalami penurunan berat badan dan malnutrisi akibat infeksi yang mempengaruhi nafsu makan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk meningkatkan asupan kalori. Kekurangan kalori dapat menyebabkan kelemahan fisik dan menurunkan daya tahan tubuh.
Pemerintah Indonesia menetapkan standar asupan kalori sebesar 40–45 kkal dari berat badan per hari. Penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsumsi makanan sumber energi selama 6 minggu pengobatan TBC dapat meningkatkan kondisi fisik dan membantu proses penyembuhan.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Penderita TBC disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan energi dan mendukung fungsi tubuh. Contoh makanan karbohidrat yang baik untuk penderita TBC meliputi nasi, bubur, kentang, roti, dan gandum.
Jika penderita TBC mengalami kesulitan dalam mengonsumsi karbohidrat dalam porsi besar, disarankan untuk mengonsumsinya dalam porsi kecil namun sering.
3. Lemak Tidak Jenuh
Lemak tidak jenuh adalah jenis lemak yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Penderita TBC disarankan untuk mengonsumsi lemak tidak jenuh sebagai bagian dari pola makan sehat mereka. Contoh makanan yang mengandung lemak tidak jenuh termasuk ikan, kacang-kacangan, susu rendah lemak, dan daging rendah lemak.
Penting untuk memperhatikan cara pengolahan makanan yang mengandung lemak tidak jenuh, seperti menghindari terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak yang digoreng atau disajikan dengan santan. Penderita TBC sebaiknya menggunakan minyak zaitun atau minyak nabati untuk mengolah makanan berlemak.
4. Protein
Protein adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak akibat infeksi TBC. Penderita TBC disarankan untuk mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup untuk menjaga massa otot dan mendukung proses penyembuhan. Kebutuhan protein penderita TBC adalah sekitar 2–2,5 gram per kilogram berat badan per hari.
Sumber protein hewani yang baik meliputi ayam, daging tanpa lemak, ikan, seafood (udang, kerang), telur, susu, dan keju. Sementara itu, sumber protein nabati yang direkomendasikan meliputi tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah, dan kacang kedelai.
5. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral penting bagi penderita TBC karena membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Beberapa vitamin dan mineral penting yang harus dipenuhi oleh penderita TBC termasuk:
-
Seng: Mempunyai peran penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penangkal zat radikal bebas yang menyebabkan kanker. Contoh makanan yang mengandung seng adalah seafood (kerang, kepiting, lobster), kacang mede, bayam, brokoli, jamur, dan bawang putih.
-
Vitamin A: Diperlukan untuk meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan tubuh. Sumber makanan yang mengandung vitamin A meliputi wortel, tomat, ubi, bayam, hati sapi, hati ayam, telur, mangga, dan semangka.
-
Vitamin C: Mampu membantu tubuh memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Sumber makanan yang mengandung vitamin C meliputi jeruk, stroberi, kiwi, jambu biji, melon, pepaya, tomat, dan brokoli.
-
Vitamin D: Berperan dalam meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh. Sumber makanan yang mengandung vitamin D termasuk minyak ikan, ikan (salmon, makarel), tofu, kuning telur, jamur, susu, dan produk olahan susu (keju, yogurt).
-
Zat Besi: Diperlukan untuk mencegah anemia atau kurang darah yang sering terjadi pada penderita TBC. Makanan kaya zat besi meliputi daging merah, brokoli, bayam, kangkung, dan sayuran hijau lainnya.
-
Selenium: Mempunyai peran penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Contoh makanan yang mengandung selenium adalah ikan, daging, seafood, jamur, dan roti.
Baca Artikel Selanjutnya: 7 Macam Herbal untuk Bantu Atasi Gejala TBC Yang Mudah Anda Temui
Memastikan asupan makanan yang kaya akan nutrisi akan membantu mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh penderita TBC. Dalam hal ini, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi spesifik penderita.
Makanan dan Minuman yang Dihindari untuk Penderita TBC
Penderita TBC membutuhkan perhatian khusus terhadap pola makan mereka. Beberapa jenis makanan dan minuman tertentu dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka. Berikut adalah daftar makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari oleh penderita TBC, antara lain:
1. Produk Makanan Olahan
Makanan olahan merupakan musuh bagi penderita TBC. Produk makanan yang diproses secara berlebihan dan mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita TBC.
Contohnya, makanan yang tinggi gula seperti permen, kue, dan makanan kaleng yang mengandung pengawet, sebaiknya dihindari. Pengawet dalam makanan olahan dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengganggu sistem pencernaan, yang bisa memperburuk gejala TBC.
2. Daging Merah yang Tinggi Lemak
Daging merah, seperti daging kambing dan daging sapi, memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi daging merah yang tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol seseorang, risiko penyakit jantung dan stroke, yang merupakan masalah kesehatan tambahan bagi penderita TBC.
Lemak jenuh dalam daging merah dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
3. Makanan yang Mengandung Garam Berlebih
Makanan yang mengandung garam berlebihan, seperti makanan cepat saji dan makanan kaleng, sebaiknya dihindari oleh penderita TBC. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah (hipertensi).
Sehingga, hal ini bisa menambah risiko bagi penderita TBC yang cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Hipertensi yang disebabkan oleh konsumsi garam berlebihan dapat memperburuk gejala TBC dan menghambat proses penyembuhan.
4. Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol harus dihindari oleh penderita TBC. Konsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, yang merupakan organ vital dalam proses penyembuhan TBC.
Selain itu, alkohol juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan TBC, mengurangi efektivitasnya dan meningkatkan risiko efek samping yang merugikan. Konsumsi alkohol dapat mengganggu proses penyembuhan dan memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
5. Minuman yang Mengandung Kafein
Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman berenergi, sebaiknya dihindari oleh penderita TBC. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu pola tidur. Selain itu, kafein juga dapat mengurangi penyerapan beberapa jenis obat-obatan TBC, mengurangi efektivitasnya dalam mengatasi infeksi tuberkulosis.
6. Minuman Berkarbonasi
Minuman berkarbonasi, seperti minuman bersoda, sebaiknya juga tidak dikonsumsi oleh penderita TBC. Gas karbon dioksida dalam minuman berkarbonasi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, mulas, dan perut kembung. Konsumsi minuman berkarbonasi juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting dalam tubuh, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita TBC.
Selain memperhatikan daftar makanan dan minuman yang telah disebutkan di atas, sangat penting bagi penderita TBC untuk menghindari konsumsi tembakau, seperti rokok. Racun yang terkandung dalam tembakau dapat merusak paru-paru dan memperburuk kondisi penderita TBC.
Dengan menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat, penderita TBC dapat meningkatkan proses penyembuhan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Untuk mencegah penyebaran infeksi, orang dengan TBC aktif disarankan untuk tetap berada di rumah. Jika memerlukan perawatan medis ringan, Anda bisa menggunakan layanan Homecare Dokter yang memungkinkan Anda memanggil dokter langsung ke rumah.
Namun, untuk perawatan yang lebih serius, pergilah ke rumah sakit agar dokter dapat memberikan penanganan medis yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami, jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut mengenai penanganan TBC.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Everyday Health. The Right Diet to Beat Tuberculosis. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.everydayhealth.com/tuberculosis/the-right-diet-to-beat-tuberculosis.aspx
- Healthline. 16 Delicious High Protein Foods. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.healthline.com/nutrition/high-protein-foods
- Indonesia Baik. Tips Konsumsi Makanan untuk Penderita TBC. Diakses pada 27/05/2024, dari https://indonesiabaik.id/motion_grafis/tips-konsumsi-makanan-untuk-penderita-tbc
- My Food Data. Top 10 Foods Highest in Selenium. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.myfooddata.com/articles/foods-high-in-selenium.php
- My Food Data. Top 10 Foods Highest in Vitamin C. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.myfooddata.com/articles/vitamin-c-foods.php
- My Food Data. Top 10 Foods Highest in Vitamin D. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.myfooddata.com/articles/high-vitamin-D-foods.php
- Nanavati Max Hospital. Tuberculosis Diet: What to Eat and What to Avoid. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.nanavatimaxhospital.org/blogs/diet-for-tuberculosis
- National Library of Medicine. Tuberculosis and nutrition. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2813110/
- Truemeds. Tuberculosis: What Food You Should Eat and Avoid. Diakses pada 27/05/2024, dari https://www.truemeds.in/blog/what-food-you-should-eat-and-avoid-in-tuberculosis