Tangani Dengan Cepat, Ini 7 Cara Penanganan Dehidrasi yang Efektif!
Sebagai makhluk hidup yang terdiri dari sebagian besar cairan, manusia harus bisa menjaga kadar cairan dengan baik. Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti tubuh lemas, demam, mudah mengantuk, dan masih banyak lagi yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Agar tidak semakin parah, kondisi ini harus cepat ditangani. Berikut ini adalah 7 cara penanganan dehidrasi yang efektif.
1. Minum Air Putih Sebanyak Mungkin
Dehidrasi terjadi karena terjadinya kekurangan cairan pada tubuh karena beberapa kondisi, seperti keringat setelah olahraga, muntah, diare, dan lain sebagainya. Dengan minum air putih, secara otomatis kamu kembali mengisi cairan tubuh yang hilang karena proses tersebut.
Diare sendiri merupakan salah satu penyakit yang paling berpotensi memicu dehidrasi. Ketika mengalami diare, kamu akan mengalami buang air besar yang lembut / encer dalam frekuensi yang tinggi.
Jika dibiarkan, penyakit diare dapat berbahaya bahkan mengancam nyawa manusia. Menurut WHO, kasus kematian akibat diare pada bayi di Nigeria dan India mencapai angka 42%. Hal ini kemudian membuat diare naik tahta sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian kedua pada kasus balita di tahun 2015.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri sudah menyarankan konsumsi air putih sejak lama. Dalam satu hari, sangat disarankan untuk minum air secara rutin setidaknya dua liter.
2. Hindari Kafein dan Minuman Manis
Kafein merupakan merupakan senyawa yang dapat mengubah makanan menjadi energi tambahan. Akan tetapi, kafein juga bersifat diuretik, yaitu dapat memicu buang air kecil. Sifat ini akan membuang kadar natrium dan air melalui urin yang bisa saja memperburuk dehidrasi. Contoh minuman kafein yang harus dihindari adalah kopi.
Hal ini juga berlaku pada minuman yang memiliki perasa manis, seperti teh. Kadar gula yang tinggi seperti soda dan cola juga ada baiknya dihindari.
3. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah Kaya Air
Sumber Gambar: Canva Pro Collection
Selain dari air putih, kamu juga bisa memperbanyak mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung air. Sayuran seperti timun dan seledri dapat sangat membantu. Sedangkan untuk buah sendiri, kamu bisa mengkonsumsi semangka,melon, dan lain sebagainya. Pilihlah buah dan sayur yang memiliki kandungan air, lebih banyak lebih baik.
Selain itu, sayur dan buah juga mengandung banyak nutrisi lain yang dapat berguna selama proses pemulihan dari dehidrasi. Bahkan, buah dan sayur juga sekaligus berperan dalam proses pencegahan dan peningkatan sistem imun tubuh. Contohnya adalah pada Semangka yang dapat menangkal radikal bebas berkat kandungan antioksidan. Dengan begitu, kamu juga bisa terhindar dari kanker atau penyakit jantung yang terkenal ganas.
4. Minum Jus Buah yang Kaya Air
Jika kamu tidak suka memakan buah secara langsung, membuat jus bisa jadi pilihan alternatif. Selain itu, jus juga lebih cocok bagi kamu yang tidak suka atau bahkan tidak bisa mengunyah buah. Meski begitu, kamu tidak bisa menggunakan semua buah karena beberapa jenis tidak cocok dibuat jus. Contoh yang bisa kamu buat adalah jus nanas, jus jeruk, jus apel, dan anggur. Kamu juga bisa menggunakan buah pir jika memilikinya.
5. Konsumsi Obat-Obatan dari Dokter
Untuk membantu pengobatan, kamu bisa lanjut dengan mengonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh dokter. Sebuah alasan mengapa harus dari dokter adalah karena resep obat sudah disesuaikan dengan kondisi pasien. Biasanya, dehidrasi ini merupakan sebuah akibat dari kondisi atau penyakit tertentu. Nah, dokter nanti akan meresepkan sesuai dengan kondisi atau penyakit yang mengikuti sehingga dehidrasi bisa lebih cepat pulih.
Umumnya, dokter akan memberikan obat berupa oralit cairan rehidrasi melalui oral (mulut). Oralit sendiri merupakan cairan yang di dalamnya terdapat campuran gula dan garam melalui proses pelarutan air.
Oralit merupakan sebuah cairan yang dapat membantu proses penyerapan cairan sekaligus menggantinya. Tidak hanya mengganti cairan, elektrolit dalam tubuh juga dapat terisi kembali. Sedangkan cairan rehidrasi sudah jadi terapi sekunder selama 40 tahun, khususnya pada dehidrasi akibat diare dan infeksi akut.
6. Minum Minuman Isotonik
Selain air putih dan oralit, minuman isotonik yang tersedia di warung atau supermarket juga dapat mengembalikan cairan tubuh. Banyak orang yang menyamakan minuman isotonik dengan minuman energi, padahal keduanya berbeda.
Fungsi dari minuman isotonik adalah meningkatkan kadar hidrasi tubuh melalui kandungan karbohidrat, mineral, dan elektrolit. Sedangkan fungsi minuman berenergi adalah untuk menstimulasi kerja tubuh melalui kafein, keratin, dan zat lainnya.
Dalam penggunaannya, minuman isotonik lebih ditujukan untuk kasus dehidrasi ringan. Contohnya adalah dehidrasi karena aktivitas berkeringat dan olahraga. Meskipun begitu, kamu tetap bisa mengonsumsi isotonik di selingan aktivitas karena kandungan gula garamnya sudah disesuaikan. Walau begitu, perlu kamu ingat bahwa jangan mengkonsumsi secara berlebih karena mampu memperberat kinerja ginjal.
7. Pemberian Infus
Cara terakhir yang bisa kamu lakukan adalah dengan memberikan asupan infus atau cairan intravena. Apakah orang dengan kekurangan cairan wajib melakukan infus? Jawabannya adalah tergantung dari kondisi pasien itu sendiri. Apabila kamu hanya memiliki dehidrasi ringan karena olahraga atau aktivitas maka infus tidak diperlukan. Infus hanya diperlukan ketika dehidrasi sudah mencapai tingkat serius yang lebih parah.
Infus akan membantu proses pengembalian cairan tubuh melalui proses resusitasi cairan. Biasanya pasien dehidrasi akan diberikan cairan intravena jenis kristaloid, seperti ringer laktat dan saline.
Infus ini termasuk cara paling efektif jika kasus dehidrasi sudah berlanjut. Dokter dan tim profesional bisa menentukan kandungan yang tepat untuk tubuh pasien melalui pemeriksaan, khususnya bagi pasien dengan hipovolemia (kekurangan volume darah / cairan dalam pembuluh).
Infus juga bisa dilakukan di rumah, lihat berbagai macam manfaat dan kelebihannya di artikel ini
Tanda Tubuh sudah Terhidrasi dengan Baik
Sumber Gambar: Canva Pro Collection
Untuk menjaga tingkat cairan tubuh, kamu harus memahami betul tentang kondisi pribadi agar bisa bersiap dalam melakukan pencegahan atau pengobatan seperti cara-cara di atas. Umumnya, dehidrasi menyebabkan kantuk dan lelah disertai rasa haus. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui seberapa cukup cairan dalam tubuh melalui urine.
Apabila kamu memiliki urine dengan warna orange dengan frekuensi buang air kecil yang rendah, ada kemungkinan kamu kekurangan cairan. Lain halnya jika urine kamu berwarna kuning atau bening. Dua kondisi tersebut merupakan pertanda bahwa kamu sudah memiliki cairan yang cukup.
Sisanya, kamu harus menjaga pola makan, khususnya makanan padat. Dengan minum air putih secara teratur, cairan dalam tubuh yang keluar melalui urine maupun keringat akan terus terganti. Dengan begitu, kamu bisa terus beraktivitas tanpa terganggu rasa lelah dan mengantuk.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak cara dalam menangani dehidrasi yang sebagian besarnya adalah pengkonsumsian makanan berair. Baik itu buah, sayuran, bahkan minuman isotonik saat ini sudah diperjual-belikan secara bebas. Akan tetapi, untuk infus kamu harus mendapat saran dari dokter atau tim medis di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan sejenisnya.
Artikel sudah di tinjau oleh Dr. Hadi
Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Dokter ke Rumah.
Sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial
- Suyami. Widjono, Gunawan. Diakses 2023. Studi Kasus Kurang Volume Cairan Dan Elektrolit Dengan Gastroenteritis Dehidrasi Sedang
- Binder, H.J., Brown, I., Ramakrishna, B.S. et al. Diakses 2023. Oral Rehydration Therapy in the Second Decade of the Twenty-first Century
- Halodoc. Diakses 2023. Fakta di Balik Minuman Isotonik