Diare mungkin terdengar seperti masalah pencernaan biasa, tapi jika dibiarkan, kondisinya bisa membahayakan. Diare adalah kondisi ketika kamu mengalami buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan tinja yang cair atau encer. Istilah medisnya memang sederhana, tapi dampaknya bisa serius, terutama bila disertai dehidrasi.
Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Anak balita dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan karena tubuh mereka lebih cepat kehilangan cairan. Diare bisa datang tiba-tiba dan berlangsung beberapa hari (akut), atau bertahan lebih lama dari dua minggu (kronis), tergantung pada penyebabnya.
Jika tidak ditangani dengan benar, diare dapat menyebabkan dehidrasi berat, ketidakseimbangan elektrolit, bahkan kematian. Di negara berkembang, diare masih menjadi penyebab kematian utama pada anak-anak di bawah lima tahun.
Data dan Fakta Penting tentang Diare
Menurut World Health Organization (2023), diare menyebabkan sekitar 1,6 juta kematian setiap tahunnya secara global. Sebagian besar kasus fatal terjadi di negara berkembang dengan akses air bersih dan sanitasi yang terbatas.
Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa diare masih termasuk dalam 10 besar penyakit terbanyak yang dirawat di rumah sakit. Penularan diare sering kali terjadi melalui:
-
Makanan atau minuman yang terkontaminasi
-
Kebiasaan cuci tangan yang buruk
-
Kontak langsung dengan penderita
Proses penyebaran penyakit ini biasanya bermula dari tangan atau alat makan yang tercemar bakteri, virus, atau parasit, yang kemudian masuk ke saluran pencernaan.
Gejala Diare: Tidak Sekadar Buang Air Besar Encer
Gejala utama diare tentu saja adalah buang air besar yang cair dan sering. Tapi ada juga tanda-tanda lain yang perlu kamu waspadai:
Gejala Umum pada Semua Usia:
-
Frekuensi BAB meningkat (lebih dari 3 kali sehari)
-
Tekstur tinja cair atau berlendir
-
Perut mulas atau kram
-
Mual atau muntah
-
Lemas dan tidak bertenaga
Gejala pada Anak-anak:
-
Rewel, tidak mau makan atau minum
-
Popok lebih sering basah
-
Mata cekung, kulit kering, dan mulut lengket (tanda dehidrasi)
Gejala pada Lansia:
-
Penurunan kesadaran
-
Tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam
-
Tekanan darah turun tiba-tiba
Kamu bisa membayangkan tubuh seperti botol minum yang terus-menerus ditumpahkan isinya. Saat kamu diare, tubuh kehilangan cairan dan mineral penting dengan sangat cepat, sehingga merasa lemas bahkan bisa pingsan.
Penyebab Diare: Dari Bakteri hingga Obat
Diare bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut beberapa penyebab paling umum:
-
Infeksi Bakteri
Misalnya Escherichia coli, Salmonella, atau Shigella yang biasanya berasal dari makanan yang tidak higienis.
-
Infeksi Virus
Seperti Rotavirus (penyebab utama diare anak-anak) dan Norovirus (sering menyerang orang dewasa).
-
Infeksi Parasit
Misalnya Giardia lamblia atau Entamoeba histolytica, yang sering ditemukan di air yang terkontaminasi.
-
Efek Samping Obat
Beberapa antibiotik dapat mengganggu flora normal usus dan menyebabkan diare.
-
Intoleransi Makanan
Seperti intoleransi laktosa atau alergi makanan tertentu.
-
Kondisi Medis Tertentu
Misalnya penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar, atau penyakit celiac.
Pengobatan Diare: Jangan Tunggu Sampai Tubuh Kekeringan
Sebagian besar kasus diare ringan bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari, selama kamu cukup minum dan istirahat. Namun, kamu tetap perlu berhati-hati karena risiko dehidrasi bisa datang cepat.
Berikut beberapa langkah pengobatan diare yang umum:
-
Minum banyak cairan
Air putih, oralit, atau cairan rehidrasi khusus untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
-
Makan makanan lunak
Seperti nasi putih, roti panggang, pisang, atau sup. Hindari makanan berminyak dan pedas.
-
Obat anti-diare (dengan resep dokter)
Misalnya loperamide, tapi ini tidak disarankan untuk anak-anak atau jika disertai demam.
-
Infus cairan (jika dehidrasi berat)
Jika tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda dehidrasi parah, infus bisa menjadi tindakan penting untuk mengembalikan cairan tubuh dengan cepat.
-
Pengobatan penyebab utama
Jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau antiparasit.
Jangan Tunggu Parah, Segera Dapatkan Penanganan Medis
Kalau kamu mengalami diare lebih dari dua hari berturut-turut, atau muncul gejala dehidrasi seperti mulut kering, mata cekung, dan tidak buang air kecil, sebaiknya segera cari bantuan medis.
Butuh Infus Tapi Tak Bisa ke Rumah Sakit?
Kamu bisa memanfaatkan layanan infus datang ke rumah dari homecaredokter. Tim medis kami terdiri dari perawat dan dokter berpengalaman yang siap membantumu pulih lebih cepat tanpa harus repot keluar rumah. Kami mengutamakan kenyamanan, keamanan, dan penanganan profesional langsung di tempat tinggalmu.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Li, Y., Xia, S., Jiang, X., Feng, C., Gong, S., Ma, J., Fang, Z., Yin, J., & Yin, Y. (2021). Gut Microbiota and Diarrhea: An Updated Review. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, 11. https://doi.org/10.3389/fcimb.2021.625210. Accessed 9/03/2024
- Camilleri, M. (2015). Intestinal secretory mechanisms in irritable bowel syndrome-diarrhea.. Clinical gastroenterology and hepatology : the official clinical practice journal of the American Gastroenterological Association, 13 6, 1051-7; quiz e61-2 . https://doi.org/10.1016/j.cgh.2014.07.020. Accessed 9/03/2024
- Faust, J. (2018). Diarrheal Illness. DeckerMed Transitional Year Weekly Curriculum™. https://doi.org/10.2310/tywc.4721. Accessed 9/03/2024
- Archer, D. (1984). Diarrheal Episodes and Diarrheal Disease: Acute Disease with Chronic Implications.. Journal of food protection, 47 4, 321-327 . https://doi.org/10.4315/0362-028X-47.4.321. Accessed 9/03/2024
- Sherman, D., & Fish, D. (2000). Management of protease inhibitor-associated diarrhea.. Clinical infectious diseases : an official publication of the Infectious Diseases Society of America, 30 6, 908-14 . https://doi.org/10.1086/313826. Accessed 9/03/2024
-
Artikel Terkait