7 Penyebab Mengapa Anda Mengalami Diare

Penyakit Umum March 9, 2024 Penulis : Mirna S
7 Penyebab Mengapa Anda Mengalami Diare

Penyakit diare adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari tiga kali dalam sehari. Biasanya, diare disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit. Meskipun diare dapat sembuh dengan pengobatan mandiri, terkadang juga memerlukan perawatan dari dokter.

7 Penyebab Diare Paling Umum

Penyebab utama diare adalah virus yang menginfeksi dinding saluran pencernaan, terutama usus dan lambung (gastroenteritis atau flu perut). Berikut beberapa kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan penyakit diare, antara lain:

1. Infeksi Bakteri, Virus, dan Parasit

Salah satu penyebab utama penyakit diare adalah infeksi bakteri, virus, atau parasit. Misalnya, bakteri seperti Escherichia coli (E. coli), Salmonella, atau Campylobacter dapat menyebabkan diare setelah terpapar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Virus seperti rotavirus dan norovirus juga dapat mengakibatkan diare. Selain itu, parasit seperti Giardia lamblia juga dapat menjadi penyebab infeksi usus yang mengarah pada diare.

2. Makanan yang Terkontaminasi

Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit dapat memicu terjadinya penyakit diare. Pengolahan makanan yang tidak higienis atau makanan yang telah kadaluarsa juga dapat menjadi penyebabnya.

3. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan, seperti obat antibiotik, obat antasida yang mengandung magnesium, dan obat untuk kemoterapi, dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus dan memicu penyakit diare sebagai efek sampingnya.

4. Intoleransi Makanan

Seseorang dengan intoleransi makanan tertentu, seperti laktosa atau gluten, dapat mengalami diare setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat-zat tersebut.

5. Sindrom Usus Besar yang Mudah Terganggu

Kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome atau IBS) dapat menyebabkan diare sebagai salah satu gejalanya. Sindrom iritasi usus besar adalah gangguan kronis yang memengaruhi fungsi usus besar.

6. Kondisi Medis Lainnya

Beberapa kondisi medis seperti penyakit radang usus (inflammatory bowel disease atau IBD), penyakit celiac (penyakit autoimun yang gejalanya muncul akibat mengonsumsi makanan yang mengandung gluten), dan diabetes (gula darah tinggi) dapat juga menyebabkan diare.

7. Menjalani Prosedur Operasi Usus

Operasi pada usus, pengangkatan sebagian usus atau kandung empedu dapat menyebabkan terjadinya diare. Karena pasca operasi, saluran pencernaan membutuhkan waktu untuk menyerap nutrisi dari makanan yang Anda makan dan membuat tinja menjadi keras dari sisa makanan tersebut. 

Penting Untuk di Baca: 7 Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Penderita Diare agar Cepat Sembuh

Kapan Harus ke Dokter?

Diare umumnya merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan perawatan di rumah. Namun, perlu diwaspadai apabila diare semakin parah atau berlanjut selama lebih dari 2 hari pada orang dewasa atau lebih dari 24 jam pada anak-anak. 

jika Anda atau anak Anda mengalami diare yang disertai oleh tanda-tanda berikut:

  • Gejala dehidrasi.
  • Demam dengan suhu lebih dari 39°C.
  • Muntah berulang kali.
  • Adanya darah atau nanah dalam tinja.
  • Tinja berwarna hitam dan memiliki tekstur lembek.
  • Mengalami nyeri perut dan dubur yang parah.

Dengan berkonsultasi di Homecare Dokter untuk mengatasi diare. Anda dapat menjaga kesehatan secara menyeluruh, mengidentifikasi gejala diare, dan mencegah penyakit lain.

Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Dokter ke Rumah.

Artikel ini disusun oleh Tim Medis Klinik Kirana dan sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial

Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Dokter ke Rumah.

Sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial

  • Li, Y., Xia, S., Jiang, X., Feng, C., Gong, S., Ma, J., Fang, Z., Yin, J., & Yin, Y. (2021). Gut Microbiota and Diarrhea: An Updated Review. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, 11. https://doi.org/10.3389/fcimb.2021.625210. Accessed 9/03/2024
  • Camilleri, M. (2015). Intestinal secretory mechanisms in irritable bowel syndrome-diarrhea.. Clinical gastroenterology and hepatology : the official clinical practice journal of the American Gastroenterological Association, 13 6, 1051-7; quiz e61-2 . https://doi.org/10.1016/j.cgh.2014.07.020. Accessed 9/03/2024
  • Faust, J. (2018). Diarrheal Illness. DeckerMed Transitional Year Weekly Curriculum™. https://doi.org/10.2310/tywc.4721. Accessed 9/03/2024
  • Archer, D. (1984). Diarrheal Episodes and Diarrheal Disease: Acute Disease with Chronic Implications.. Journal of food protection, 47 4, 321-327 . https://doi.org/10.4315/0362-028X-47.4.321. Accessed 9/03/2024
  • Sherman, D., & Fish, D. (2000). Management of protease inhibitor-associated diarrhea.. Clinical infectious diseases : an official publication of the Infectious Diseases Society of America, 30 6, 908-14 . https://doi.org/10.1086/313826. Accessed 9/03/2024
Artikel Terkait
Artikel Terbaru