Ketahui Kondisi dan Penyakit yang Harus Segera Diinfus

Mirna S 10 Sep 2025
Ketahui Kondisi dan Penyakit yang Harus Segera Diinfus

Beberapa penyakit yang harus segera diinfus di antaranya adalah diare akut, demam berdarah, hingga penyakit crohn. Infus digunakan ketika pasien tidak mampu lagi menelan obat atau memenuhi cairan secara oral namun tubuh sangat memerlukan cairan secepat mungkin.

Selain penyakit, ada juga kondisi tubuh yang sekiranya membutuhkan infus. Salah satu yang paling utama adalah ketika tubuh sedang kekurangan cairan (dehidrasi). Untuk merehidrasi tubuh dengan cepat, diperlukan infus yang langsung masuk ke tubuh melalui pembuluh darah.

Simak beberapa kondisi tubuh dan penyakit yang harus mendapatkan terapi infus dengan segera.

Penyakit yang Harus Diinfus

Berikut ini adalah daftar penyakit yang harus segera diinfus karena cairan tubuh harus tetap terjaga:

1. Demam berdarah dan malaria

DBD adalah penyakit akibat virus yang ditularkan nyamuk dan bisa menyebabkan kebocoran plasma darah. Infus sangat penting untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah komplikasi seperti syok dengue.

Sementara malaria berat bisa menyebabkan kerusakan organ dan dehidrasi. Infus akan membantu menjaga keseimbangan cairan dan mendukung pengobatan agar tubuh cepat pulih.

2. Gagal jantung

Gagal jantung termasuk ke dalam salah satu penyakit paling berbahaya di dunia. Pasien gagal jantung sangat memerlukan perawatan intensif di rumah sakit melalui infus dan tindakan lainnya oleh tim medis.

Jantung dikatakan gagal ketika otot pada jantung tidak bekerja dengan baik yang mengakibatkan darah tidak terpompa dengan semestinya ke seluruh tubuh. Umumnya, penderita akan merasa sesak napas hingga kelelahan berlebih.

Pemberian infus dan rawat inap di RS, tim medis bisa memberikan tindakan terbaik untuk mencegah situasi yang lebih parah sebagai akibat dari gagal jantung.

3. Kanker

Salah satu pengobatan kanker paling banyak dilakukan adalah dengan kemoterapi. Selama prosedurnya, infus jadi media terpenting. Pasien menjalankan kemoterapi dengan cara menerima cairan infus dari rumah sakit di bawah pengawasan dokter dan tim medis.

Tujuan utama dari kemoterapi selama pengobatannya adalah untuk meredakan hingga menyembuhkan kanker secara keseluruhan. Tidak hanya meredakan, kemoterapi juga berfungsi dalam menghambat penyebaran kanker agar tidak semakin parah. Nantinya, prosedur ini juga bisa dipadukan dengan operasi atau radioterapi.

4. Gagal ginjal

Menjadi penyakit paling mengkhawatirkan, penyakit gagal ginjal kronik meningkat sebesar 20% hingga 25% setiap tahun. Gagal ginjal mampu menghilangkan sistem fungsional ginjal itu sendiri sehingga tidak mampu menyaring racun.

Racun inilah yang nantinya dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan berpotensi komplikasi dan dehidrasi. Maka dari itu diperlukan terapi infus untuk menanganinya.

5. Anemia

Anemia merupakan sebuah kondisi tubuh ketika kekurangan sel darah merah sehat. Selain kekurangan darah, anemia juga bisa terjadi pada seseorang darahnya tidak berfungsi dengan baik.

Pasien anemia baru membutuhkan perawatan apabila berada di kondisi yang cukup parah. Perawatan yang dibutuhkan biasanya mulai dari pemberian infus hingga transfusi darah jika kadar hemoglobin sangat rendah.

6. Stroke

Stroke terjadi ketika terdapat gangguan aliran darah ke otak sehingga menyebabkan otak tidak mendapat oksigen yang dibawa oleh darah. Kondisi ini kemudian berlanjut pada matinya sel otak.

Penderita stroke harus segera mendapat penanganan dari tim medis. Telatnya pemberian tindakan lebih lanjut dapat mengakibatkan kerusakan total pada otak.

Studi menyebut bahwa terapi fibrinolitik intravena (infus) dalam 3 jam pertama onset stroke iskemik memberikan manfaat substansial bagi hampir semua pasien yang berpotensi menyebabkan disabilitas jika tidak ditangani.

7. Penyakit crohn

Penderita penyakit crohn mengalami peradangan parah pada sistem pencernaan. Hal ini menyebabkan sakit perut, diare, dan komplikasi lainnya.

Terapi infus dapat mencakup imunosupresan atau obat antiinflamasi untuk membantu mengendalikan gejala dan mencegah kambuhnya penyakit.

Kondisi Tubuh yang Perlu Infus

Selain penyakit-penyakit di atas, berikut ini beberapa kondisi tubuh yang memerlukan infus:

1. Dehidrasi akut

Dehidrasi adalah sebuah kondisi ketika tubuh kekurangan asupan cairan sehingga menyebabkan tubuh tidak berfungsi dengan optimal. Cairan ini berfungsi dalam menjaga metabolisme tubuh pada sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran, racun, dan menjaga suhu tubuh.

Kondisi ini sangat mungkin terjadi ketika cairan yang keluar lebih banyak dibanding cairan yang masuk, misalnya saat diare atau tipes. Infus dalam bentuk cairan bisa mengembalikan segala cairan dan nutrisi yang tubuh butuhkan untuk mengembalikan metabolisme tubuh.

2. Overdosis dan keracunan

Ketika seseorang mengonsumsi obat secara berlebihan atau terkena racun, infus membantu mengeluarkan zat berbahaya tersebut lebih cepat melalui ginjal dan hati. Dengan demikian, proses penyembuhan berjalan lebih baik dan risiko komplikasi berkurang.

3. Ketidakseimbangan elektrolit

Elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium sangat penting untuk fungsi jantung, otot, dan otak. Jika keseimbangannya terganggu, misalnya karena penyakit atau kehilangan cairan berlebihan, infus dapat membantu mengembalikan kadar elektrolit tubuh dengan cepat.

4. Infeksi parah (sepsis)

Sepsis adalah respons tubuh yang ekstrim terhadap infeksi. Jika tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian.

Infus digunakan untuk menjaga tekanan darah dan memungkinkan obat antibiotik diberikan langsung ke dalam aliran darah agar efektif.

5. Pasien lansia atau dalam kondisi lemah

Orang lansia atau yang memiliki kondisi kronis sering kali mengalami kesulitan makan atau minum dengan baik. Infus akan sangat membantu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi agar tubuh tetap stabil dan fungsi organ tidak terganggu.

6. Perawatan pra dan pasca operasi

Terapi infus menjadi proses kunci dalam setiap operasi, baik sebelum maupun setelah prosedur dilakukan. Infus digunakan untuk memasukkan cairan, anestesi, antibiotik, dan obat-obatan lain ke dalam aliran darah pasien. Obat pereda nyeri adalah contoh lain dari obat-obatan yang diberikan selama operasi.

Selama operasi, dokter juga menggunakan infus untuk memberikan obat dengan cepat sehingga kadar gula darah, elektrolit, dan hidrasi pasien tetap terjaga selama prosedur. Pasien juga akan merasa jauh lebih cepat terbebas dari rasa sakit dibandingkan dengan meminum pil pereda nyeri.

7. Malnutrisi parah

Malnutrisi adalah sebuah kondisi pada tubuh manusia yang mengalami ketidakseimbangan nutrisi sehingga menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Kurangnya berat badan

  • Sering lelah

  • Gangguan perkembangan

  • Mudah tersinggung

  • Mudah pingsan

  • Rendahnya suhu tubuh

  • Kedinginan

  • Tekanan darah rendah

  • Kurusnya lengan dan kaki; dll

Apabila memiliki kondisi gizi buruk atau malnutrisi parah maka ada baiknya untuk segera dibawa ke rumah sakit. Tim medis akan memberikan asupan nutrisi yang cukup melalui infus dan makanan khusus sampai pasien kembali normal.

8. Cedera atau pendarahan dalam

Pendarahan yang terjadi di dalam tubuh sangat sulit untuk dideteksi secara langsung. Tidak seperti pendarahan yang terjadi pada kulit, pendarahan dalam membutuhkan keahlian dokter untuk melakukan diagnosis agar diketahui asal pendarahan serta sebabnya.

Beberapa hal yang bisa memicu pendarahan dalam antara lain:

  • Pukulan keras dengan benda tumpul

  • Kecelakaan

  • Olahraga dengan kontak fisik (tinju, tarung, dll)

  • Efek samping obat tertentu

Pendarahan dalam lebih sering terjadi jaringan hingga organ dalam tubuh. Tidak menutupi kemungkinan juga terjadi pada rongga tubuh yang mengalami cedera atau trauma. Perawatan di rumah sakit dengan bantuan cairan infus bisa sangat membantu proses pemulihan.

Perawatan Infus di Rumah dengan Homecare Dokter!

Homecare Dokter memiliki layanan infus di rumah sehingga Anda tidak perlu mengantri di fasilitas kesehatan ataupun rumah sakit. Cukup hubungi tim Homecare Dokter melalui menu WhatsApp di atas dan Anda akan mendapatkan penanganan dari ahlinya segera.

Penanganan dari Homecare Dokter dilakukan oleh dokter ahli yang sudah mengatasi banyak pasien dengan berbagai penyakit. Anda juga bisa konsultasi online gratis yang tersedia 24 jam selama 7 hari.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Maharani Ayu, Klikdokter, (2021). Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Pemasangan Infus
  • Prihatiningsih, Dwi. Sudyasih, Tiwi (2018). Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung
  • NUGROHO, Fendi; UTAMI, Pri Iswati; ASTUTI, Ika Yuni. EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENYAKIT PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURBALINGGA. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia),
  • Alodokter, (2022). Kemoterapi, Ini yang Harus Anda Ketahui
  • Alodokter, (2023). Pengertian Dehidrasi
  • Ekantari, Fitriana (2012) Hubungan Antara Lama Hemodialisis Dan Faktor Komorbiditas Dengan Kematian Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rsud Dr. Moewardi. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  • Liansyah Menawati Tita, (2015). MALNUTRISI PADA ANAK BALITA
  • Hellosehat, 10 Kondisi yang Mengharuskan Anda Rawat Inap di Rumah Sakit
Artikel Terkait