Terdapat beberapa obat diare yang aman untuk ibu hamil seperti oralit, diapet, hingga entrostop. Selain aman, obat-obatan ini dapat dibeli di apotek dengan bebas tanpa perlu resep dokter.
Namun, berhubung ibu hamil sangat sensitif terhadap obat-obatan, dosis yang dikonsumsi harus diperhatikan. Berikut ini rekomendasi obat diare serta dosis, harga, dan komposisi obatnya.
Rekomendasi Obat Diare Aman untuk Ibu Hamil
Untuk ibu hamil, oralit, diapet, serta entrostop adalah obat yang paling umum digunakan untuk meredakan diare.
1. Oralit phapros
Harga: mulai dari Rp1.080 per sachet
Komposisi: Glucose anhydrous 4g, NaCl 0,7g, Na, bicarbonate 0,5g, CaCl2 0,3g
Oralit merupakan obat yang digunakan untuk rehidrasi (memenuhi cairan tubuh) saat seseorang sedang diare, muntah parah, ataupun kondisi lain yang menyebabkan dehidrasi parah. Oralit mengandung glukosa dan natrium yang dapat membantu ketika tubuh kekurangan elektrolit selama diare.
Saat diare, virus atau bakteri akan menghambat penyerapan dan meningkatkan sekresi di usus sehingga mengakibatkan feses menjadi encer dan lembek. Selain itu, cairan dan garam akan ikut terbawa keluar.
Glukosa pada oralit berfungsi untuk meningkatkan penyerapan natrium pada usus sehingga mampu menghidrasi tubuh meskipun diare sedang berlangsung.
Dosis:
-
Bisa diminum sebanyak mungkin, terutama pada 3 jam pertama
-
Larutkan 1 bungkus ke dalam 200 ml air matang
-
Bisa dikonsumsi tiap kali ibu hamil mencret
2. Diapet
Harga: Mulai dari Rp7.080 per strip (10 kapsul)
Komposisi: Psidium guajava folium 240 mg, Curcumae domesticae rhizoma 204 mg, Terminalia chebulae fructus 84 mg, Punicae granati pericarpium 72 mg
Diapet adalah obat herbal yang digunakan untuk mengatasi mencret atau diare dengan cara memadatkan feses yang cair dan mengurangi rasa mulas. Beberapa kandungan alami Diapet seperti daun jambu biji, rimpang kunyit, buah mojokeling, hingga kulit buah delima.
Diapet dapat dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat atau bisa konsultasi terlebih dulu dengan dokter. Ingat untuk selalu perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
Dosis:
-
Dewasa dan anak-anak: 2 x 2 kapsul/hari
-
Dapat diberikan sesudah makan
Baca Juga: 6 Obat Diare Alami untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi
3. Neo Entrostop
Harga: Mulai dari Rp9.927 per strip (isi 12 tablet)
Komposisi: attapulgite 650 mg, pektin 50 mg
Pilihan obat diare yang aman untuk ibu hamil berikutnya adalah Neo Entrostop dengan kandungan utama berupa attapulgite dan pektin.
Attapulgite atau Magnesium Aluminium Pilosilikat biasa digunakan untuk mengobati diare dengan mengikat asam, zat beracun, bakteri atau kuman penyebab diare.
Sementara pektin merupakan serat alami yang biasa ditemukan pada buah-buahan. Pektin bekerja sebagai emolien yang biasanya dikombinasikan dengan adsorben lain dalam mengikat racun atau toksin dari bakteri yang ada di saluran pencernaan.
Dosis:
-
2 tablet tiap setelah buang air besar
-
Maksimal 12 tablet dalam 24 jam (12 tablet sehari)
-
Diminum setelah buang air besar
Walaupun jarang terjadi, konsumsi Neo Entrostop yang tidak sesuai aturan bisa menimbulkan efek samping berupa sembelit atau konstipasi ringan yang bersifat sementara.
4. Diatabs
Harga: Mulai dari Rp4.429 per strip (isi 4 tablet)
Komposisi: attapulgite aktif 600 mg
Diatab merupakan obat yang digunakan untuk terapi simptomatik pada diare secara non spesifik atau kondisi diare yang tidak diketahui penyebabnya. Diatab mengandung senyawa Attapulgite aktif.
Diatabs bekerja dengan cara mengadsorbsi beberapa racun dan bakteri penyebab diare, mengurangi frekuensi buang air besar, serta memperbaiki konsistensi feses yang encer.
Dosis:
-
2 tablet tiap setelah buang air besar
-
Sehari maksimal 6 tablet
5. Imodium Loperamide Hcl
Peringatan: Obat keras, harus dengan resep dokter
Harga: Mulai dari Rp10.973 per tablet
Komposisi: Loperamide 2 mg
Menurut Cleveland Clinic, satu-satunya obat diare yang aman untuk ibu hamil adalah loperamide (Imodium®). Namun, perlu diingat bahwa obat ini tidak boleh dikonsumsi setelah trimester pertama dan tidak boleh dikonsumsi lebih dari 24 jam.
Loperamide adalah obat keras sehingga Anda harus konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Dokter akan dapat memberi tahu Anda tentang manfaat dan kemungkinan bahayanya. Hal ini bergantung pada usia kehamilan Anda dan alasan Anda perlu mengonsumsinya.
Dosis:
-
Diare akut: Dosis awal 2 tablet. Dilanjutkan dengan 1 tablet tiap diare.
-
Diare kronis: Dosis awal 2 tablet. Dilanjutkan dengan 1 tablet tiap diare, tambahkan 1-2 dosis sampai dengan feses keras.
-
Maksimal 8 tablet per hari.
-
Dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
6. Synbio
Harga: Mulai dari Rp74.429 per strip (isi 10 kapsul)
Komposisi: Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium longum 5,000,000,000 CFU, fructoligosaccharides (FOS) 15%
Synbio bukan obat diare atau pencahar, melainkan suplemen untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan. Probiotik digunakan untuk kasus-kasus saluran cerna misalnya diare, IBS, IBD, konstipasi, dan lain sebagainya.
Pada kasus diare, seringkali bakteri patogen bertambah banyak sehingga keseimbangan mikroflora terganggu, sementara saat konstipasi bakteri komensal/non-patogen berkurang. Synbio akan menjaga keseimbangan keduanya sehingga gangguan saluran cerna dapat teratasi.
Dilansir dari KalbeMed, Synbio yang mengandung probiotik aman bagi ibu hamil mulai trimester ketiga kehamilan, untuk mencegah kemungkinan atopik pada anak yang akan dilahirkan.
Dosis:
-
Konsumsi 1x2 sehari
-
Bisa sebelum maupun sesudah makan
Apakah Diare pada Ibu Hamil Bisa Sembuh Sendiri?
Sebenarnya, diare pada ibu hamil bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari (± 3 hari hingga sembuh total). Namun, ini tergantung dari seberapa parah diare yang diderita. Diare yang bisa sembuh sendiri biasanya ringan, yaitu BAB encer beberapa kali dalam sehari tetapi tidak lebih dari 24 jam.
Penggunaan obat-obatan memang diperlukan ketika sedang sakit, tak terkecuali saat diare. Disarankan bagi Anda untuk segera rehidrasi tubuh setelah diare muncul dan menggunakan obat-obat yang disebutkan di atas, jangan tunggu hingga diare berlangsung lebih dari satu hari.
Baca Juga: Cara Mengatasi Diare pada Ibu Hamil dan Pencegahannya
Kapan Harus ke Dokter?
Jika penggunaan obat-obatan di atas sudah dilakukan namun tidak memberikan hasil yang baik, Anda sebaiknya segera menemui dokter untuk penanganan sebelum dehidrasi akut.
Berikut beberapa tanda lain ibu hamil yang diare harus segera ke dokter:
-
Diare disertai dehidrasi (mual muntah banyak, tidak bisa minum)
-
Bila ada darah/lendir di feses
-
Diare disertai demam tinggi
-
Diare berlangsung lebih dari 2-3 hari atau semakin parah
-
Bila ibu hamil memiliki kondisi medis lain (misalnya gangguan ginjal, hipertensi, masalah nutrisi) atau kehamilan lanjut yang lebih berisiko
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Källén, B. (2008). Maternal use of loperamide in early pregnancy and delivery outcome. PubMed.
- Newman, K. L., Haque, R., Ali, M., Raqib, R., & Sack, R. B. (2019). Effect of diarrheal illness during pregnancy on adverse birth outcomes in rural South Asia. PMC.
- NHS. Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking loperamide. NHS.
- The National Center for Biotechnology Information. Loperamide. In Bookshelf.
- Cleveland Clinic. What medications are safe during pregnancy? Cleveland Clinic.


