Cara mengatasi diare yang paling utama saat hamil adalah tetap terhidrasi karena banyak cairan tubuh yang terbuang saat buang air besar dengan tekstur encer. Anda bisa meminum air, jus, dan kaldu untuk rehidrasi dan mengganti elektrolit yang hilang dari tubuh Anda.
Sebenarnya, cara mengatasi diare harus dilihat dari akar penyebabnya. Jika diare selama kehamilan Anda disebabkan oleh bakteri atau parasit, maka memerlukan antibiotik. Jika diare disebabkan oleh virus, pengobatan antibiotik tidak cocok digunakan.
Untuk menentukan penyebabnya, Anda perlu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Berikut ini beberapa cara mengatasi diare saat hamil secara general yang bisa Anda lakukan di rumah.
Cara Mengatasi Diare Ibu Hamil
Berikut beberapa cara mengatasi diare pada ibu hamil:
1. Pantau gejala dan penyebabnya
Langkah pertama dan utama adalah Anda harus memantau gejala diare dan mulai telusuri penyebabnya. Catat frekuensi buang air besar Anda, konsistensi feses, serta gejala lain seperti demam, muntah, atau nyeri perut.
Jika diare ringan (tanpa darah dan tidak disertai demam tinggi), maka bisa ditangani di rumah. Kemudian Anda bisa memperkirakan penyebabnya, apakah karena makanan, obat, atau infeksi bakteri.
Jika tidak yakin dengan penyebabnya, Anda bisa pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan berupa:
-
Tes feses: Memeriksa sampel feses untuk bakteri, parasit, atau darah. Ini seringkali merupakan langkah pertama untuk mengidentifikasi penyebab infeksi.
-
Tes darah: Untuk mengetahui tingkat keparahan diare dengan memeriksa kadar elektrolit dan fungsi ginjal. Tes ini juga dapat membantu mengetahui kemungkinan kondisi lain.
-
Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan, pola makan, dan riwayat perjalanan Anda baru-baru ini.
2. Rehidrasi
Mengembalikan cairan tubuh adalah langkah penting selanjutnya. Ketika diare, cairan tubuh banyak terbuang dari feses yang encer. Anda bisa rehidrasi dengan banyak minum air putih, mengonsumsi kaldu, ataupun meminum jus buah.
Sebagai tips, minumlah air dalam takaran sedikit namun frekuensinya sering. Ini untuk menghindari perut Anda mual dan kembung. Anda juga bisa menggunakan cairan oralit phapros yang dicairkan dalam 200ml air matang untuk rehidrasi.
3. Lakukan diet makanan lembut
Sensitifnya pencernaan mengharuskan Anda mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak terlalu berbumbu. Anda bisa mengonsumsi:
-
Bubur nasi
-
Pisang matang
-
Kentang rebus
-
Roti tawar
Sebagai tips, makanlah dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari mual agar makanan tidak dimuntahkan.
4. Gunakan obat diare untuk ibu hamil
Ada beberapa obat diare yang aman untuk ibu hamil, seperti:
-
Imodium Loperamide Hcl (harus dengan resep dokter)
-
Diatab
-
Diapet
-
Neo Entrostop
-
Synbio (suplemen)
Untuk deskripsi lengkap, harga obat, komposisi, dan dosis penggunaannya bisa Anda baca di artikel 5 Obat Diare yang Aman untuk Ibu Hamil, Mudah Dicari di Apotek.
5. Gunakan bahan alami sebagai pendukung
Beberapa bahan alami yang aman dan bisa Anda manfaatkan untuk meredakan diare:
-
Air kelapa murni
-
Pisang matang
-
Jahe
-
Madu murni
Selengkapnya: 6 Obat Diare Alami untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi
Perlu diingat, bahan-bahan di atas bukan sebagai pengobatan utama, melainkan hanya pendukung. Pengobatan yang utama tetap harus rehidrasi dan juga minum obat diare.
6. Gunakan cairan infus untuk rehidrasi efektif
Langkah ini adalah yang paling efektif untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Sebab, cairan infus langsung masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah yang membuat penyerapannya lebih maksimal.
Selain itu, ibu hamil juga tidak perlu mengonsumsi obat ataupun cairan secara oral sehingga tidak perlu takut merasa mual. Anda hanya perlu berbaring sambil istirahat.
Cairan infus untuk diare juga cukup terjangkau dan mudah didapatkan. Homecare Dokter by Klinik Kirana menyediakan layanan infus ke rumah mulai dari Rp250.000 saja. Anda bisa berkonsultasi terlebih dulu kemudian membuat perjanjian dengan dokter kami melalui chat WhatsApp.
Pencegahan Diare saat Hamil
Beberapa langkah pencegahan yang dapat ibu hamil lakukan agar tidak terserang diare ataupun kambuh lagi:
-
Jaga kebersihan makanan dan minuman: Cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet. Konsumsi makanan yang matang sempurna, hindari makanan mentah seperti seafood mentah, daging setengah matang, telur setengah matang.
-
Perhatikan sumber air dan alat makan: Gunakan air bersih untuk minum dan mencuci bahan makanan. Gunakan alat makan pribadi yang bersih.
-
Hindari pemicu diare: Hindari makanan penyebab diare, seperti makanan terlalu pedas, asam, atau berminyak. Batasi konsumsi susu jika Anda lactose intolerant.
-
Perkuat daya tahan tubuh: Ketika hamil, daya tahan tubuh cenderung melemah sehingga memudahkan tubuh terserang berbagai penyakit. Istirahatlah yang cukup, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan minum air yang cukup.
-
Kelola stress dengan baik: Studi menyebut bahwa stress psikologis telah lama diketahui, baik secara klinis maupun eksperimental, dapat menyebabkan dismotilitas usus. Ini dapat menyebabkan feses menjadi lebih encer dan terjadi berulang kali.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda harus degera menemui dokter apabila:
-
Diare berlangsung lebih dari 3 hari.
-
Terdapat darah atau lendir pada feses.
-
Diare sudah disertai demam tinggi atau muntah berat.
-
Tanda dehidrasi berat (mata cekung, mulut kering, jarang buang air kecil, lemas).
-
Gerakan janin berkurang.
Itulah cara mengatasi diare pada ibu hamil. Mengetahui penyebab Anda diare adalah cara utama untuk mengetahui pengobatan apa yang cocok untuk kondisi Anda. Jika diare bertahan lebih dari 3 hari disertai muntah dan feses berdarah, Anda harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan intensif.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Chang, Y. M. (2014). Does stress induce bowel dysfunction? PMC.
- Collinson, S., Deans, A., Padua-Zamora, A., Gregorio, G. V., Li, C., Dans, L. F., & Allen, S. J. (2020). Probiotics for treating acute infectious diarrhoea. PMC.
- Sahi, N., Nguyen, R., Patel, P., Santos, C., & et al. Loperamide. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing.


