Tipes sangat mungkin terjadi lebih dari sekali atau disebut kambuh. Untuk itu, Anda perlu mengetahui ciri tipes kambuh agar dapat melakukan penanganan yang tepat.
Gejala tipes kambuh bisa menyerupai gejala tipes awal, hanya saja lebih ringan dan berlangsung lebih singkat. Kenali gejala dan penanganannya di sini.
Apa Penyebab Tipes Kambuh?
Meskipun infeksi sebelumnya dapat memberikan kekebalan, namun itu tidak selalu bertahan lama. Maka dari itulah infeksi ulang atau kambuh dapat terjadi, biasanya sekitar seminggu setelah pengobatan antibiotik selesai atau 2 bulan setelah penderita sembuh.
Berikut penyebab tipes bisa kambuh:
-
Kembali terpapar bakteri Salmonella Typhi melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi
-
Imun yang rendah
-
Tidak menjaga kebersihan saat mengonsumsi sesuatu, misalnya tidak cuci tangan
-
Baru saja bepergian ke daerah rawan tipes, yaitu daerah dengan sanitasi buruk
Ciri Tipes Kambuh
Ciri-ciri tipes kambuh tidak berbeda jauh dengan gejala awal, seperti demam tinggi, lemas, gangguan pada pencernaan, hingga mual dan muntah.
Demam & berkeringat
Gejala tipes yang paling umum adalah demam yang cenderung meningkat perlahan pada minggu pertama Anda terkena tipes dan bisa mencapai 39 sampai 40ºC. Demam gejala tipes juga lebih terasa parah saat malam.
Saat demam, Anda juga mungkin untuk mengeluarkan keringat karena suhu tubuh akan meningkat hingga Anda merasa panas. Di sini tubuh akan berusaha menurunkan suhu internalnya sehingga mengeluarkan keringat.
Gangguan pencernaan
Tipes adalah infeksi bakteri pada usus yang menyebabkan gangguan pencernaan. Gejala pada anak dan orang dewasa dapat berbeda.
-
Pada anak-anak biasanya mengalami diare karena usus tidak dapat menyerap air dengan baik sehingga feses menjadi encer
-
Orang dewasa lebih sering mengalami sembelit karena gerakan usus terganggu akibat infeksi
Infeksi usus dari tipes mengganggu penyerapan air dan gerakan usus. Itulah sebabnya muncul diare pada anak dan sembelit pada orang dewasa.
Tubuh terasa lemas
Saat tipes, tubuh terasa lemas dan tidak berenergi karena diare membuat tubuh terus membuang banyak cadangan cairan. Ditambah lagi, mineral-mineral elektrolit pun keluar dari tubuh lewat feses serta keringat.
Sakit perut
Gejala tipes pada sistem pencernaan seringkali disertai kram atau nyeri perut, karena infeksi membuat usus menerima sinyal dari otak agar mendorong pengeluaran feses lebih cepat. Respons ini memicu kontraksi usus yang menimbulkan diare dan kram.
Kebanyakan orang mulai merasakan sakit perut dan diare dalam 8 hingga 72 jam setelah terinfeksi bakteri Salmonella. Infeksi menyebabkan sistem pencernaan terganggu, yang memicu otak mengirim sinyal ke usus agar berkontraksi sehingga menyebabkan kram dan diare.
Kehilangan nafsu makan
Selama terinfeksi tipes, tubuh mengalami peradangan yang mengaktifkan sistem imun. Salah satu responnya adalah produksi hormon leptin oleh sel lemak, yang memberi sinyal ke otak untuk menurunkan nafsu makan.
Pada orang dewasa, penurunan nafsu makan akibat tipes biasanya bersifat sementara dan muncul saat peradangan sudah mulai mereda.
Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala tipes pada orang dewasa sebagai wujud peradangan di dalam sistem pencernaan. Ketika bakteri penyebab tipes menimbulkan infeksi lambung dan usus, sistem imun akan merespons serangan tersebut dengan mengirimkan sinyal ke otak untuk memunculkan rasa mual.
Otak kemudian memerintahkan organ pencernaan untuk memproduksi lebih banyak cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman. Inilah penyebab Anda menjadi mual dan bisa muntah-muntah.
Namun, mual dan muntah merupakan reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan racun dan bakteri dari dalam sistem pencernaan.
Cara Menangani Tipes yang Kambuh
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika tipes kambuh lagi:
-
Lakukan tes jika mengalami gejala tipes dan tidak kunjung membaik, bisa tes widal atau tes darah
-
Konsumsi obat tipes seperti antibiotik (ciprofloxacin atau levofloxacin), ceftriaxone atau cefixime, dan azithromycin
-
Konsumsi obat penurun demam dan nyeri seperti paracetamol, bisa juga menggunakan obat tipes alami untuk membantu proses penyembuhan
-
Konsumsi oralit atau cairan rehidrasi jika tubuh mengalami dehidrasi
-
Istirahat total, jangan beraktivitas berat sampai kondisi benar-benar pulih
-
Konsumsi makanan untuk orang tipes, yaitu yang bertekstur lunak, mudah dicerna, dan bergizi
Baca Juga: Cara Mengobati Tipes di Rumah untuk Penanganan Pertama
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala tipes, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala justru memburuk. Home Care Dokter menyediakan layanan konsultasi gratis melalui WhatsApp, Anda hanya perlu klik tombolnya pada menu navigasi di atas.
Lebih jauh lagi, jika Anda ingin diperiksa namun tidak ingin keluar rumah untuk mengantri di fasilitas kesehatan, Anda bisa menggunakan layanan panggilan dokter dari Home Care Dokter.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Ahmad, K. A., Khan, L. H., Roshan, B., & Bhutta, Z. A. (2011). Factors associated with typhoid relapse in the era of multiple drug resistant strains. Journal of Infection in Developing Countries, 5(10), 727–731.
- Barrett, F. C., Knudsen, J. D., & Johansen, I. S. (2013). Cases of typhoid fever in Copenhagen region: a retrospective study of presentation and relapse. BMC Research Notes, 6, 315.
- Samajpati, S., Das, S., Ray, U., & Dutta, S. (2018). Report of relapse typhoid fever cases from Kolkata, India: recrudescence or reinfection? Japanese Journal of Infectious Diseases, 71(3), 209–213.
- Brusch, J. L. (2022). Typhoid Fever Follow‑up. In eMedicine, Medscape.