5 Gejala Tipes pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu Penanganannya

Penyakit Umum July 15, 2025 Penulis : Mirna S
5 Gejala Tipes pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu Penanganannya

Gejala tipes pada anak wajib diwaspadai oleh orang tua karena terkadang anak tidak cukup jelas menyampaikan keluhan yang dialaminya. Menurut WHO, anak lebih berisiko terkena tipes dibandingkan orang tua.

Pada tahun 2019, terdapat 9 juta kasus demam tipes setiap tahunnya, yang mengakibatkan sekitar 110.000 kematian per tahun. Jadi, jangan anggap sepele penyakit tipes, apalagi bagi anak yang lebih rentan terpapar. Bagi para orang tua, simak gejala-gejala tipes pada anak melalui artikel berikut.

Gejala Tipes pada Anak

Setelah anak terinfeksi, biasanya dibutuhkan waktu 1 hingga 3 minggu untuk gejalanya berkembang. Gejala dapat muncul dalam waktu 3 hari hingga lebih dari 60 hari.

Demam tinggi

Penyakit ini dimulai secara perlahan dengan demam persisten yang meningkat secara bertahap. Suhu tubuh anak Anda bisa mencapai 39 hingga 40 derajat Celcius. Dalam tahap ini, anak juga merasa menggigil, bahkan dalam beberapa kasus bisa kejang.

Demam tipes cenderung naik-turun dan bisa berlangsung lebih dari 1 minggu. Tahap demam yang meningkat bertahap ini juga disebut demam step ladder dan merupakan tanda infeksi bakteri ke dalam aliran darah.

Mual dan muntah

Gejala tipes pada anak juga dapat berupa nyeri perut, rasa mual, hingga muntah-muntah. Hal ini membuat anak sangat rentan kekurangan cairan di dalam tubuh dan mengalami dehidrasi.

Gangguan pencernaan

Selain mual dan muntah, anak juga bisa jadi menunjukkan gangguan pada pencernaan seperti diare dan sembelit. Tidak menutup kemungkinan buah hati mengalami sakit tenggorokan. Inilah yang menyebabkan anak jadi tidak nafsu makan.

Penurunan nafsu makan

Kombinasi antara mual, sakit tenggorokan, dan perut yang sakit membuat nafsu makan anak dapat menurun drastis. Keadaan ini dapat berlangsung berhari-hari bersamaan dengan demam.

Muncul ruam ‘rose spot’

Anak juga dapat mengalami ruam sementara dengan bintik-bintik merah muda yang menonjol di perut atau dada. Ruam berupa bintik-bintik ini juga disebut sebagai rose spot.

Bagaimana Cara Menangani Sakit Tipes pada Anak?

1. Bed rest

Supaya demam tidak semakin tinggi, anak harus beristirahat dengan optimal dengan cara bed rest. Hindari anak untuk menghindari aktivitas, terutama aktivitas fisik. Hal ini mungkin akan cukup sulit pada anak yang tergolong aktif.

2. Berikan antibiotik

Apabila anak dinyatakan positif tipes, kemungkinan besar anak perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Nantinya, dokter akan memberikan antibiotik, baik secara oral maupun melalui infus. Antibiotik oral harus dikonsumsi sampai habis. Biasanya dokter meresepkan untuk 7-14 hari.

3. Berikan obat untuk tipes

Selain antibiotik, Anda bisa memberikan obat penurun panas parasetamol untuk menurunkan demam anak. Berikan obat sesuai petunjuk dokter.

Jika demam sangat tinggi, Anda bisa mengompres lipatan ketiak dan paha anak dengan air hangat  selama 15 menit. Anda juga bisa memberikan obat tipes alami untuk membantu mempercepat penyembuhan.

4. Cukupi asupan cairan anak

Gejala tipes biasanya muntah-muntah disertai diare. Maka dari itu, anak harus diberi asupan cairan yang cukup supaya tidak dehidrasi.

Tidak ada pantangan dalam minuman anak. Pastikan memberikannya minuman sehat seperti jus buah, susu, air putih, atau minuman sehat lain yang disukai.

5. Mencukupi asupan nutrisi anak

Saat tipes, anak jadi lebih sulit untuk makan akibat penurunan nafsu makan. Namun, asupan nutrisi harus tetap tercukupi. Anda bisa memberikan menu makanan kesukaan anak namun dengan tekstur yang lembut.

Porsi makan yang sedikit tidak masalah, terpenting adalah anak tetap harus makan. Anda bisa menyiasati dengan memberikan makanan dalam porsi sedikit namun sering, misalnya 3 jam sekali.

6. Berobat ke dokter

Langkah di atas tadi sebaiknya dilakukan sebagai tindakan pertama yang bisa Anda lakukan secara mandiri. Selebihnya, Anda harus konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kabar baiknya, Anda tidak perlu keluar rumah untuk berobat ke dokter. Home Care Dokter memiliki layanan dokter ke rumah dengan dokter profesional dan terpercaya untuk menangani buah hati Anda.

Jadi, Anda tidak perlu lama mengantri di fasilitas kesehatan dan Si Kecil bisa tetap bed rest. Anak bisa tetap di rumah namun mendapatkan penanganan ahli.

Mencegah Tipes pada Anak

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tipes pada anak:

  • Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi anak, hindari jajan sembarangan yang tidak diketahui kualitas kebersihannya

  • Hindari mengonsumsi makanan mentah atau kurang matang

  • Minumlah air minum dalam kemasan, atau rebus air minum sendiri

  • Jaga kebersihan anak Anda, selalu cuci tangan dengan sabun sebelum memegang makanan

  • Pastikan anak mendapat istirahat yang cukup dengan tidur 7-9 jam sehari

 

Jika anak Anda mengalami gejala tipes, segera konsultasi dengan dokter. Home Care Dokter menyediakan layanan dokter ke rumah yang cocok untuk para orang tua jika tidak memiliki banyak waktu dan ingin buah hatinya segera ditangani dengan tepat.

Semua dokter di Home Care Dokter sudah terpercaya dan sudah melayani lebih dari 20 ribu pasien. Anda bisa berkonsultasi online terlebih dulu melalui tombol WhatsApp di menu navigasi atas.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Desai, P., & Vijapura, A. Y. (2015). Profile of typhoid fever in admitted pediatric patients from tertiary care hospital. International Journal of Pediatric Research, 1(4), 29–34.
  • Nahab, H. M., Wali, H. F., & Al‑Oebady, M. A. H. (2021). Typhoid fever in children: A review. International Journal of Biology, 19(6), 35–43.
  • Retnosari, S., Tumbelaka, A. R., Akib, A. P., & Hadinegoro, S. R. (2001). Clinical and laboratory features of typhoid fever in childhood. Paediatrica Indonesiana, 41(5–6), 149–154.
  • Soenarto, Y., Soesilo, H., Widiarto, W., Widiatmodjo, W., & Ismangoen, I. (1982). Typhoid fever in children. Paediatrica Indonesiana, 22(7–8), 138–146.
  • WHO (2023). Typhoid.
Artikel Terkait
Artikel Terbaru