Rekomendasi 5 Obat Penurun Panas yang Efektif

Penyakit Umum August 6, 2024 Penulis : Mirna S
Rekomendasi 5 Obat Penurun Panas yang Efektif

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh naik di atas normal, dan sering kali merupakan gejala dari berbagai kondisi kesehatan. Demam juga bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja melawan infeksi, dan obat penurun panas dapat membantu meredakan gejalanya.

Namun, memilih obat demam yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi medis Anda agar hasilnya optimal. Obat penurun panas tidak boleh dikonsumsi sembarangan, melainkan harus berdasarkan kebutuhan dan indikasi medis yang tepat.

Apa yang Menyebabkan Anda Demam?

Penyebab umum demam meliputi infeksi bakteri, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih, di mana tubuh menaikkan suhu untuk melawan bakteri tersebut. Infeksi virus, seperti influenza atau COVID-19, juga sering menyebabkan demam karena tubuh berusaha membunuh virus dengan meningkatkan suhu.

Infeksi saluran pencernaan dan infeksi kulit juga dapat memicu demam sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi. Selain infeksi, demam bisa disebabkan oleh penyakit autoimun, reaksi terhadap obat, vaksinasi, atau kondisi inflamasi lainnya.

Apa yang Anda Rasakan saat Mengalami Demam?

Saat mengalami demam, Anda mungkin merasakan berbagai gejala selain peningkatan suhu tubuh (lebih dari 38°C). Gejala umum yang sering muncul bersamaan dengan demam antara lain batuk, mual, hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan nyeri sendi.

Anda juga bisa mengalami meriang, di mana Anda merasa kedinginan, menggigil, dan gemetar. Kelelahan yang luar biasa juga sering terjadi, serta keringat yang terus-menerus. Kulit bisa terlihat memerah atau terasa panas saat disentuh, dan detak jantung Anda mungkin lebih cepat dari biasanya.

5 Rekomendasi Obat yang Efektif Mengatasi Demam

Salah satu cara mengatasi demam adalah dengan mengonsumsi obat penurun panas. Penting untuk memilih obat yang tepat, karena ada beberapa jenis obat demam yang penggunaannya harus disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut adalah rekomendasi obat yang efektif mengatasi demam, antara lain: 

1. Paracetamol

Paracetamol (parasetamol) adalah salah satu obat yang paling umum digunakan untuk meredakan demam dan nyeri (ringan hingga sedang). Obat ini bekerja dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu dan rasa sakit di otak, yang membantu menurunkan suhu tubuh dan meredakan nyeri secara efektif.

Selain itu, parasetamol memiliki efek samping yang relatif minim, menjadikannya pilihan obat yang aman untuk banyak orang. Parasetamol umumnya bisa dibeli tanpa resep dokter dan tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, sirup, dan tetes oral.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 500–1.000 mg setiap 4–6 jam, dengan dosis maksimal 4.000 mg per hari. Parasetamol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan parasetamol jika Anda memiliki gangguan fungsi ginjal atau hati, sedang hamil atau menyusui. Selain itu, hindari konsumsi alkohol selama penggunaan parasetamol. Pastikan juga untuk konsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak.

Contoh Obatnya: Bodrex, Pamol, Panadol, Paracetamol (Generik), Sanmol, dan Tempra.

2. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat yang termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Selain efektif dalam mengatasi demam, ibuprofen juga digunakan untuk meredakan nyeri pada kondisi seperti sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, dan nyeri otot.

Ibuprofen tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirup, serta umumnya bisa dibeli tanpa resep dokter, meskipun ada juga bentuk sediaan yang harus dengan resep dokter.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 200 mg setiap 4–6 jam, dengan dosis maksimal 1.200 mg per hari. Ibuprofen sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan lambung. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan ibuprofen jika Anda memiliki alergi terhadap OAINS lain, riwayat tukak lambung, asma, penyakit jantung, hipertensi, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan ibuprofen. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak atau lansia.

Contoh Obatnya: Anafen, Brufen, Farsifen, Fenris, Ibuprofen (Generik), dan Proris.

3. Naproxen

Naproxen (naproksen) adalah obat yang termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang efektif untuk menurunkan demam serta meredakan nyeri. Selain mengatasi demam, naproksen juga digunakan untuk meredakan nyeri, termasuk nyeri haid, nyeri akibat terkilir, dan penyakit asam urat. 

Naproksen tersedia dalam bentuk kaplet dan termasuk dalam kategori obat keras, yang berarti penggunaannya harus dengan resep dokter.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 200 mg setiap 8–12 jam, dengan dosis maksimal 600 mg per hari. Naproksen sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan lambung. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dosis dari dokter.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan naproksen jika Anda memiliki alergi terhadap OAINS lain, riwayat asma, tukak lambung, penyakit jantung, hipertensi, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan naproksen. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak atau lansia.

Contoh Obatnya: Alif 500 dan Xenifar.

4. Aspirin

Aspirin, yang dikenal juga dengan nama asam asetilsalisilat, adalah obat yang termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Obat ini efektif dalam meredakan nyeri, menurunkan demam, dan mengurangi peradangan. 

Aspirin bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, zat alami yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan demam, sehingga membantu meredakan keluhan tersebut dengan lebih baik. Sebagai obat antinyeri, aspirin tersedia dalam bentuk tablet dan umumnya bisa dibeli tanpa resep dokter.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 300–900 mg setiap 4–6 jam, dengan dosis maksimal 4.000 mg per hari. Aspirin sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan lambung. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan aspirin jika Anda memiliki riwayat tukak lambung, asma, gangguan perdarahan, penyakit asam urat, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Selain itu, penggunaan aspirin pada anak-anak (usia <18 tahun) harus dihindari karena risiko sindrom Reye. Hindari juga konsumsi alkohol selama penggunaan aspirin.

Contoh Obatnya: Aspilets dan Aspirin Bayer.

5. Ibuprofen + Paracetamol

Ibuprofen dan parasetamol adalah obat kombinasi yang digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Kombinasi obat ini juga membantu mengatasi berbagai keluhan seperti sakit kepala, migrain, nyeri punggung, nyeri otot, nyeri gigi, dan nyeri haid.

Kombinasi ibuprofen dan parasetamol umumnya tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul, dan sebaiknya dibeli dengan resep dokter.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis obat kombinasi ini bervariasi dan harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan lambung. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan obat ini jika Anda memiliki riwayat asma, hipertensi, penyakit jantung, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak (usia <18 tahun) dan lansia. Hindari juga konsumsi alkohol selama penggunaan obat kombinasi ini.

Contoh Obatnya: Alaxan FR, Bodrex Extra, dan Farsifen Plus.

Cara Terbaik untuk Mengatasi Demam di Rumah

Selain mengonsumsi obat penurun panas, demam juga bisa diatasi di rumah dengan melakukan berbagai cara yang mudah dan efektif. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda ambil untuk meredakan demam di rumah, antara lain:

  • Istirahat yang Cukup: Istirahat adalah cara terbaik untuk membantu tubuh melawan infeksi dan memulihkan diri. Pastikan Anda mendapatkan cukup tidur (7–8 jam) dan istirahat untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

  • Mengonsumsi Makanan Bergizi: Jika nafsu makan menurun, pilihlah makanan ringan dan bergizi seperti sup, buah-buahan, atau biskuit. Makanan ini akan memberikan energi dan membantu proses penyembuhan.

  • Kompres Hangat atau Dingin: Menggunakan kompres hangat atau dingin pada dahi atau tubuh dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Pastikan kompres tidak terlalu dingin atau terlalu panas untuk menghindari iritasi kulit.

  • Menghindari Pakaian Tebal: Kenakan pakaian ringan dan nyaman untuk mencegah tubuh semakin panas. Hindari selimut atau pakaian tebal yang dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat.

Jika suhu tubuh tidak menurun setelah minum obat atau jika demam berlangsung lebih dari beberapa hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Jika Anda membutuhkan penanganan medis yang cepat dan nyaman untuk mengatasi demam, Anda bisa menggunakan layanan panggil dokter ke rumah dari Homecare Dokter. 

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Cleveland Clinic. Fever. Diakses pada 30/07/2024, dari https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/10880-fever
  • Drugs. Fever Medicines & Tablets. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.drugs.com/condition/fever.html
  • Healthline. Choosing the Best Fever Reducer. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.healthline.com/health/infection/fever-reducers
  • Mayo Clinic. Fever. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fever/diagnosis-treatment/drc-20352764
  • MIMS. Aspirin. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/aspirin?mtype=generic
  • MIMS. Ibuprofen. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ibuprofen?mtype=generic
  • MIMS. Ibuprofen + Paracetamol. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ibuprofen%20+%20paracetamol?mtype=generic
  • MIMS. Naproxen. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/naproxen?mtype=generic
  • MIMS. Paracetamol. Diakses pada 30/07/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic
Artikel Terkait
Artikel Terbaru