Ya, tipes menular melalui berbagai cara, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Untuk itu, Anda harus paham bagaimana penyakit ini bisa menular dan apa saja gejala tertularnya.
Saking mudahnya menular, tipes menjadi salah satu penyakit yang umum diidap, terutama di daerah dengan sanitasi buruk. Pada tahun 2019, terdapat 9 juta kasus demam tifoid setiap tahunnya, yang mengakibatkan sekitar 110.000 kematian per tahun.
Bagaimana Tipes Bisa Menular?
Bakteri S. typhi hanya hidup pada manusia dan menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Akibatnya, tipes atau demam tifoid lebih umum terjadi di daerah yang tidak memiliki sistem sanitasi yang memadai.
Berikut beberapa langkah bagaimana penularan tipes terjadi:
-
Orang dengan demam tifoid memiliki bakteri S. typhi dalam tubuhnya
-
Bakteri berada di kantong empedu dan dikeluarkan melalui tinja, setidaknya selama satu tahun
-
Orang yang belum tertular mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi tinja dari orang penderita tipes. Hal ini sering terjadi karena seseorang tidak mencuci tangan setelah buang air besar
Siapa yang Lebih Berisiko Terkena Tipes?
Siapa pun yang terpapar bakteri S. typhi dapat terkena demam tifoid, terutama mereka yang kurang menjaga kebersihan sesuatu yang dikonsumsi. Berikut orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena tipes:
-
Anak-anak. Menurut WHO, anak-anak lebih mudah terkena tipes, bahkan sudah bisa terjangkit tipes mulai usia 6 bulan. Namun, gejala tipes pada anak biasanya tidak separah orang dewasa
-
Lansia, mengingat daya tahan tubuh yang semakin menurun seiring usia sehingga lebih mudah terinfeksi
-
Orang yang tinggal di lingkungan sanitasi buruk
-
Orang setelah mengunjungi daerah rawan tipes, seperti Africa, Amerika Tengah dan Selatan, Asia Selatan dan Asia Tenggara, daerah Timur-Tengah, beberapa bagian di Eropa
Gejala Tertular Tipes
Setelah paham bahwa tipes mudah menular, Anda sebaiknya mengetahui gejala-gejala tipes.
Gejala tipes biasanya akan muncul 1–2 minggu setelah infeksi. Gejalanya meliputi:
-
Sakit kepala
-
Demam tinggi, menggigil, bahkan kejang
-
Kehilangan nafsu makan
-
Lemas dan tidak bertenaga
-
Sakit perut
-
Ruam atau bintik-bintik merah muda samar, biasanya di dada atau perut
-
Batuk
-
Nyeri otot
-
Mual, muntah
-
Diare atau sembelit
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda memiliki gejala-gejala di atas dalam beberapa hari terakhir, kemungkinan besar Anda memang tertular atau terjangkit tipes. Untuk lebih pastinya, Anda bisa melakukan tes widal atau tes darah di fasilitas kesehatan.
Jika positif tipes, Anda bisa melakukan pengobatan tipes di rumah untuk penanganan awal. Namun, jika tidak kunjung membaik, Anda sebaiknya konsultasi ke dokter.
Di Home Care Dokter, Anda tidak perlu pergi ke fasilitas kesehatan untuk konsultasi. Cukup klik menu WhatsApp pada menu navigasi di atas dan Anda akan segera dihubungkan dengan dokter profesional. Jika perlu, Anda juga bisa menggunakan layanan dokter ke rumah untuk menghemat waktu dan tenaga Anda.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Healthline (2019). Is Typhoid Fever Contagious? What You Need to Know.
- MacIntyre, U. E., & Ngugi, M. (2015). Environmental Transmission of Typhoid Fever in an Urban Slum. PLoS Neglected Tropical Diseases.
- Marks, F., von Kalckreuth, V., Aaby, P., et al. (2017). Progress in Typhoid Fever Epidemiology. Nature (reviewed via PubMed Central).
- WHO (2023). Typhoid.