Diare pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Mirna S 30 Jul 2025
Diare pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Diare pada bayi usia 0-12 bulan bisa sangat meresahkan bagi para orang tua. Pasalnya, bayi yang diare dan tidak agak sulit dibedakan karena tekstur feses pada bayi baru lahir memang sejatinya encer.

Namun, ada beberapa gejala yang sangat jelas untuk membedakannya. Para orang tua wajib paham karena bayi di bawah usia 6 bulan yang mengalami diare berisiko lebih tinggi mengalami dehidrasi dan bisa berakibat fatal.

Diare pada Bayi

Diare adalah feses yang sangat encer dan berair. Bayi memiliki feses yang lebih lunak bahkan cenderung encer. Namun, bayi mungkin mengalami diare jika fesesnya tiba-tiba lebih encer dari biasanya dan Anda mengganti popok bayi lebih cepat dari biasanya.

Hal ini mungkin terjadi jika bayi Anda sedang beradaptasi dengan makanan baru. Namun, jika terjadi feses cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari, mungkin bayi mengalami diare. Infeksi semacam ini umum terjadi dan bersifat sementara.

Tingkat keparahan diare bayi dapat dilihat dari berapa kali bayi Anda BAB encer per hari:

  • Diare ringan: 3 hingga 5 kali per hari

  • Diare sedang: 6 hingga 9 kali per hari

  • Diare berat: 10 kali atau lebih per hari

Jika diare berlangsung lebih dari dua minggu, bayi Anda mungkin mengalami masalah pencernaan yang memerlukan diagnosis dan pengobatan.

Penyebab Diare pada Bayi

Penyebab diare sangat banyak, bisa jadi bayi Anda alergi, lactose intolerant, terinfeksi bakteri penyebab diare (Salmonella), parasit (Giardia), hingga memiliki keterbatasan malabsorpsi.

Secara umum, kemungkinan penyebabnya meliputi:

  • Virus, bakteri, atau parasit. Virus (Rotavirus), bakteri (Salmonella), hingga parasit (Giardia) dapat menjadi penyebab diare bayi yang paling umum. Ketiganya dapat ditularkan ke bayi dari gaya hidup tidak bersih.

  • Intoleransi terhadap susu sapi atau protein kedelai (lactose intolerant). Protein susu sapi dan protein kedelai merupakan bahan umum dalam susu formula. Bayi akan diare jika sistem pencernaannya kesulitan mencerna salah satu bahan ini.

  • Penyakit celiac. Penyakit autoimun ini menyebabkan sistem pencernaan bayi Anda bereaksi berlebihan terhadap gluten. Reaksi ini merusak lapisan usus halus bayi Anda dan mengganggu penyerapan nutrisi.

  • Cystic fibrosis (CF). CF merusak pankreas anak Anda sehingga menyebabkan masalah pencernaan dan penyerapan nutrisi.

  • Sindrom usus pendek. Ini terjadi ketika sebagian usus halus bayi Anda hilang. Diare adalah gejala yang paling umum dari sindrom usus pendek.

  • Diare dan enteropati kongenital (CODE). Ini adalah sekelompok kondisi genetik langka yang menyebabkan diare kronis. Diare sering kali dimulai dalam beberapa bulan pertama.

Beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyebab bayi mengalami diare adalah melakukan tes darah, tes urin, dan tes tinja. Hubungi fasilitas kesehatan Anda untuk menjalankan tes ini.

Bagaimana Gejala Diare pada Bayi?

Bayi yang diare cukup sulit untuk diketahui karena feses bayi yang memang normalnya adalah encer. Berikut beberapa gejala jika bayi Anda mengalami diare.

Diare pada bayi dengan ASI

Jika menggunakan ASI, ciri-ciri feses normal bayi Anda seperti:

  • Feses normal bayi dengan ASI akan encer (seringkali encer dan berbiji). Feses berwarna kuning, tetapi terkadang bisa berwarna hijau. Warna hijau ini berasal dari empedu

  • Bayi dengan ASI seringkali BAB lebih dari 6 kali per hari. Hingga usia 2 bulan, bayi mungkin BAB setelah setiap kali mendapat ASI

Berikut ciri-ciri bayi dengan ASI mengalami diare:

  • Jika feses bayi cair dan terjadi selama 3 kali atau lebih dalam sehari

  • Jika feses mengandung lendir atau darah

  • Pola makan yang buruk, tampak sakit, atau demam

Diare pada bayi dengan susu formula

Jika menggunakan susu formula, ciri-ciri feses normal bayi Anda seperti:

  • Feses berwarna kuning dan kental seperti selai kacang

  • BAB 1 hingga 8 kali per hari selama minggu pertama, kemudian mulai berkurang menjadi 1 hingga 4 kali per hari. Kondisi ini berlangsung hingga usia 2 bulan

  • Setelah usia 2 bulan, kebanyakan bayi BAB sebanyak 1 atau 2 kali sehari atau 1 kali setiap dua hari

Berikut ciri-ciri bayi dengan susu formula mengalami diare:

  • Frekuensi BAB tiba-tiba lebih sering dengan feses lebih encer. Jika BAB berlangsung 3 kali atau lebih, maka dipastikan bayi mengalami diare

  • Jika feses mengandung lendir atau darah

  • Nafsu makan yang buruk, tampak sakit, atau demam

Cara Menangani Bayi yang Diare

Tidak ada perawatan khusus untuk bayi yang mengalami diare. Namun, berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga bayi Anda tetap nyaman dan mengurangi risiko dehidrasi:

  • Jaga bayi Anda tetap terhidrasi dengan terus menyusui atau memberinya susu formula seperti biasa

  • Jika memungkinkan, beri makan lebih sering (jika bayi Anda sudah bisa makan) untuk mengimbangi kehilangan cairannya

  • Jika bayi Anda sudah makan makanan padat, tidak masalah untuk tetap memberinya makanan ini. Makanan bertepung seperti sereal sangat ideal karena perut bayi Anda dapat mencerna dengan mudah

  • Cegah ruam popok dengan mencuci pantat bayi Anda secara perlahan menggunakan air hangat setelah setiap penggantian popok

  • Jika bayi Anda mengalami dehidrasi, ia mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari. Penyedia layanan kesehatan dapat memberikannya cairan melalui infus untuk membantu pemulihan tubuhnya

Pencegahan Agar Bayi Terhindar dari Diare

Ada beberapa langkah-langkah untuk mencegah infeksi akibat diare yang bisa dilakukan:

  • Pastikan bayi Anda mendapatkan vaksin terbaru. Ikuti jadwal yang direkomendasikan dokter anak Anda

  • Cuci tangan Anda. Cucilah tangan sebelum memberi makan bayi Anda atau setelah mengganti popoknya, pastikan semuanya higienis

  • Gunakan ASI jika memungkinkan. ASI memiliki banyak manfaat, termasuk memberikan antibodi kepada bayi Anda saat sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi dengan dokter jika diare bayi tidak membaik dalam beberapa hari. Beberapa kondisi lain yang harus ke dokter, seperti:

  • Dehidrasi, ditandai dengan tidak ada urine lebih dari 8 jam, urine berwarna gelap, mulut sangat kering, dan tidak ada air mata

  • Terdapat darah dalam feses

  • Muntah 3 kali atau lebih

  • Jika usia bayi kurang dari 1 bulan dan mengalami feses cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam terakhir

  • Terjadi diare berat dengan 10 kali atau lebih feses cair dalam 24 jam terakhir

  • Demam lebih dari 40°C

  • Demam pada bayi usia kurang dari 12 minggu. Jika terjadi seperti ini, jangan memberikan obat penurun demam kepada bayi Anda sebelum diperiksa

Anda dapat menggunakan layanan dokter ke rumah yang dibuat khusus oleh Home Care Dokter untuk Anda yang ingin mendapat penanganan cepat dan tepat dari ahlinya. Anda tidak perlu membawa bayi Anda ke fasilitas kesehatan dan mengantri lama.

Layanan dokter kami tersedia 24 jam. Anda cukup menghubungi nomor WhatsApp kami dengan klik menu konsultasi gratis yang tersedia di atas.

 

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Cleveland Clinic. (2023). Baby diarrhea: Causes, symptoms, treatment.
  • Pregnancy, Birth and Baby. (2022). Diarrhoea in babies and children. Australian Government Department of Health and Aged Care.
  • Seattle Children’s Hospital. (2023). Diarrhea in babies (0–12 months).
Artikel Terkait