6 Daftar Antibiotik untuk Diare dan Aturan Minumnya

Mirna S 30 Jul 2025
6 Daftar Antibiotik untuk Diare dan Aturan Minumnya

Menurut studi, antibiotik untuk diare yang paling utama direkomendasikan adalah Azithromycin. Selain itu, ada juga beberapa antibiotik lainnya seperti Rifaximin, Ciprofloxacin, hingga Nitazoxanide.

Antibiotik mampu meredakan diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit. Penggunaan antibiotik harus sesuai resep dokter dan tidak boleh sembarangan. Berikut ini dosis minum yang tepat.

1. Azithromycin

Azithromycin adalah antibiotik azalida dalam golongan makrolida dengan aktivitas melawan enteropatogen umum. Azitromisin dapat ditoleransi dengan baik dan telah terbukti efektif dengan dosis tunggal dalam mengurangi durasi diare hingga kurang dari satu hari pada sebagian besar pasien.

Menurut penelitian, aturan minumnya adalah:

  • Minum 1 dosis Azithromycin 500 mg

  • Jika diare berlanjut, minum dosis kedua sekitar 12 jam kemudian

  • Hentikan antibiotik setelah diare reda

  • Jika gejala tidak mereda setelah 24 jam, lanjutkan Azithromycin 500 mg setiap hari hingga 3 hari

  • Azithromycin harus diminum selama 3 hari penuh jika feses disertai darah/lendir atau demam di atas 38,3°C saat diare

2. Ciprofloxacin

Ciprofloxacin adalah antibiotik golongan fluorokuinolon dengan spektrum aktivitas antimikroba yang luas dan resistensi silang yang rendah terhadap golongan antibiotik non-kuinolon.

Berbagai penelitian telah menunjukkan kemampuan Ciprofloxacin untuk secara signifikan mengurangi waktu dari timbulnya penyakit diare hingga penyembuhan klinis. Salah satu penelitian menyebut dosis tunggal Ciprofloxacin efektif dan aman dalam mengobati diare tanpa komplikasi di antara anggota militer di Afrika.

Aturan minum menurut studi:

  • Dosis dewasa: 500 mg diminum setiap 12 jam selama 5-7 hari

  • Untuk pengobatan diare infeksi akibat E. coli

  • Konsumsi bersamaan dengan air agar cepat diserap dengan baik oleh saluran cerna

3. Levofloxacin

Levofloxacin adalah antibiotik fluorokuinolon lain dengan spektrum aktivitas yang serupa dengan Ciprofloxacin.

Seperti halnya Ciprofloxacin, Levofloxacin juga sering diresepkan untuk pengobatan diare karena kemampuannya untuk mengurangi waktu penyembuhan klinis serta dapat ditoleransi dengan baik oleh pasien.

Aturan minum menurut penelitian:

  • Satu kali sehari 500 mg, dikonsumsi hingga 3 hari berturut-turut

  • Evaluasi ulang 12–24 jam setelah dosis tunggal

  • Lanjutkan hingga 3 hari jika diare tidak membaik

4. Rifaximin

Rifaximin adalah antibiotik berbasis rifamisin dengan aktivitas spektrum luas terhadap bakteri aerob dan anaerob. Ini adalah antibiotik yang aman, dapat ditoleransi dengan baik, dan efektif melawan E. coli yang bersifat diareogenik.

Perlu diketahui, Rifaximin secara khusus tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pasien dengan penyakit invasif, termasuk diare disertai demam atau disentri.

Aturan minum Rifaximin menurut studi:

  • 200 mg diminum 3 kali sehari selama 3 hari

  • Tidak boleh digunakan pada pasien diare yang disertai demam atau darah dalam tinja, atau diare yang disebabkan oleh patogen selain Escherichia coli

  • Untuk pengobatan diare yang disebabkan oleh strain E. coli non-invasif

  • Hanya boleh digunakan untuk diare berair akut

5. Metronidazole

Metronidazole adalah agen antibakteri dan antiprotozoa yang digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri dan protozoa anaerobik tertentu, seperti yang disebabkan oleh Giardia dan Trichomonas.

Obat ini sering digunakan untuk mengobati diare dan masalah usus lainnya.

Adapun dosis dewasa Metronidazole menurut studi:

  • Dosis awal adalah 15 mg/kg sekali sebagai dosis tunggal (secara injeksi)

  • Dosis maintenance adalah 7,5 mg/kg setiap 6 jam (secara injeksi atau oral)

  • Dosis maksimum adalah 4 gram per hari

  • Durasi konsumsi yang umum adalah 7-10 hari

6. Nitazoxanide

Nitazoxanide adalah obat yang digunakan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh parasit. Diare ditandai dengan feses yang encer atau berair.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet yang dapat diminum dengan air sesuai petunjuk. Perlu diketahui, obat ini hanya tersedia dengan resep dokter.

Dosis Nitazoxanide menurut studi:

  • Dosis dewasa: 500 mg diminum setiap 12 jam selama 3 hari

  • Usia 1-3 tahun: 100 mg oral setiap 12 jam

  • Usia 4-11 tahun: 200 mg oral setiap 12 jam

  • Usia 12 tahun ke atas: 500 mg oral setiap 12 jam

  • Untuk anak-anak, durasi konsumsinya adalah 3 hari

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Terapi Antibiotik

Terapi antibiotik harus dilakukan dengan benar karena dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten (kebal) jika salah minum. Berikut hal yang harus Anda perhatikan:

  • Minum antibiotik sesuai resep dan tepat waktu sesuai anjuran dokter

  • Jangan berbagi antibiotik Anda dengan orang lain

  • Habiskan antibiotik sesuai jangka waktu yang diresepkan. Teruskan minum obat sampai habis meski Anda sudah merasa lebih baik

  • Jangan menyimpan antibiotik untuk jaga-jaga di kemudian hari jika penyakit kambuh

  • Jangan mengonsumsi antibiotik yang diresepkan untuk orang lain. Ini dapat membuat kondisi Anda semakin buruk atau menyebabkan efek samping

Konsultasi dengan Dokter Sebelum Terapi Antibiotik

Itulah beberapa antibiotik untuk penderita diare. Ingat untuk selalu konsultasi kepada dokter terlebih dulu tentang aturan minum.

Sebab, antibiotik di atas hanya berfungsi jika diare disebabkan oleh parasit atau infeksi bakteri. Jika diare disebabkan oleh virus atau penyebab lain, antibiotik tidak akan efektif.

Maka dari itu, segera konsultasi dengan dokter terlebih dulu. Untuk mempermudah Anda, gunakan layanan panggilan dokter ke rumah dari Home Care Dokter yang tersedia kapan saja selama 24 jam.

Layanan ini dibuat khusus untuk Anda yang memerlukan pertolongan cepat dari ahlinya tanpa perlu antri di fasilitas kesehatan. Klik menu WhatsApp untuk segera terhubung dengan dokter kami dan sampaikan keluhan Anda.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Cleveland Clinic. (2022). Nitazoxanide Tablets.
  • Cleveland Clinic. (2023). Traveler’s diarrhea.
  • Drugs.com. Ciprofloxacin dosage guide. https://www.drugs.com/dosage/ciprofloxacin.html
  • Drugs.com. Metronidazole dosage guide. https://www.drugs.com/dosage/metronidazole.html
  • Drugs.com. Nitazoxanide dosage guide. https://www.drugs.com/dosage/nitazoxanide.html
  • Drugs.com. Rifaximin dosage guide. https://www.drugs.com/dosage/rifaximin.html
  • Goldenberg, J. Z., Yap, C., Lytvyn, L., Lo, C. K. F., Beardsley, J., Mertz, D., & Johnston, B. C. (2017). Probiotics for the prevention of Clostridium difficile‐associated diarrhea in adults and children. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2017(12), CD006095.
  • Liu, C., Liu, X., Wang, H., & Liu, Y. (2023). Management of traveler’s diarrhea: An update. Infectious Medicine, 1(1), 22–30.
Artikel Terkait