5 Rekomendasi Buah untuk Pasien Diare & Buah yang Harus Dihindari

Mirna S 30 Jul 2025
5 Rekomendasi Buah untuk Pasien Diare & Buah yang Harus Dihindari

Buah yang bagus untuk penderita diare adalah buah yang rendah serat, salah satunya pisang. Serat dalam makanan berdampak pada tekstur feses. Semakin tinggi serat, tekstur feses akan semakin lunak dan mudah dikeluarkan.

Untuk menghindari feses yang semakin cair saat diare, diperlukan makanan rendah serat sehingga tekstur feses bisa padat dan kembali seperti semula. Berikut ini buah rendah serat yang cocok dikonsumsi ketika diare.

1. Pisang

Pisang adalah buah paling direkomendasikan saat seseorang mengalami diare. Pati dalam pisang dapat membantu menyerap air di usus besar, yang berfungsi untuk mengeraskan feses. Studi menunjukkan bahwa jenis pisang hijau dapat membantu mengatasi diare.

Pisang dapat memperbaiki konsistensi feses, yang secara bertahap akan memadatkan tekstur feses dari cair menjadi lunak seiring waktu. Selain itu, buah ini kaya akan kalium, yaitu elektrolit penting yang hilang akibat diare.

2. Apel

Penelitian menunjukkan bahwa apel dapat berdampak pada perbaikan diare bagi anak-anak. Namun, perlu diingat bahwa apel yang dikonsumsi harus dikupas dan dicuci terlebih dulu.

Adapun berdasarkan penelitian sangat direkomendasikan 500 hingga 1.500 gram apel tanpa kulit setiap hari selama dua hari. Namun, untuk orang dewasa, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek apel saat diare.

3. Apple Puree

Selain buah apel utuh tanpa kulit, olahan apple puree atau apple sauce dengan tekstur seperti bubur sangat baik untuk dikonsumsi saat diare. Penelitian menunjukkan apple sauce adalah olahan buah apel yang mudah ditoleransi pencernaan dan dapat meredakan gejala-gejala diare.

Namun, perlu diperhatikan juga untuk gula yang Anda tambahkan. Sebaiknya tidak menambahkan pemanis buatan saat proses pembuatan apple sauce ini karena justru dapat memperburuk diare.

4. Pir Kalengan

Studi menyebut pir kalengan umumnya dianggap lembut pada sistem pencernaan dan dapat membantu rehidrasi dan mengisi kembali elektrolit yang hilang saat diare. Selain pir kaleng, buah persik kalengan juga disebut baik untuk dikonsumsi ketika diare.

5. Kelapa

Studi menyatakan bahwa terdapat indikasi penurunan diare setelah mengonsumsi kelapa. Namun, efek dari kelapa ini dapat dikatakan sangat kecil terhadap proses penyembuhan diare.

Di sisi lain, air kelapa jauh lebih bermanfaat untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Jadi, Anda bisa meminum air kelapa murni tanpa gula tambahan beserta daging kelapa untuk membantu proses penyembuhan diare.

Itulah beberapa buah untuk pasien diare yang sangat direkomendasikan karena kandungannya yang rendah serat. Mengonsumsi buah-buah di atas bisa mempercepat proses penyembuhan dan pemadatan feses.

Konsumsilah buah ini sebagai cemilan saat diare. Untuk makanan utamanya, Anda bisa mengonsumsi nasi putih, kentang, roti panggang (toast), daging-dagingan, dan makanan rendah serat lainnya.

Selengkapnya: Rekomendasi Makanan untuk Pasien Diare & Apa yang Harus Dihindari

Buah Apa yang Sebaiknya Dihindari Saat Diare?

Ada beberapa buah yang dapat membuat pencernaan Anda semakin parah, yaitu buah-buahan yang mengandung asam dan juga tinggi serat. Asam dapat mengiritasi lapisan lambung Anda sehingga menyebabkan diare semakin parah.

Sementara itu, buah tinggi serat dapat membuat feses semakin lunak dan cair. Berikut ini buah yang harus Anda hindari saat menderita diare:

  • Jeruk

  • Jeruk bali

  • Lemon

  • Jeruk nipis

  • Strawberry

  • Tomat cherry (serta olahan tomat lain termasuk saus tomat)

  • Anggur

  • Kismis

  • Buah-buah yang tidak dikupas kulitnya (termasuk apel, pir)

  • Buah-buah dengan pemanis buatan tambahan

Baca Juga: 7 Obat Diare Alami yang Ampuh untuk Percepat Penyembuhan


Temukan artikel informatif lainnya di artikel Home Care Dokter untuk mendapatkan wawasan terbaik penanganan berbagai penyakit umum di rumah.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Academy of Nutrition and Dietetics. (n.d.). Diarrhea. Penn State Health: Oncology Nutrition.
  • Islam, M. M., Alam, M. A., Fahim, S. M., Mahfuz, M., Das, S., Hossain, M. T., ... & Ahmed, T. (2020). Dietary diversity and micronutrient adequacy among children with diarrhea in Bangladesh. BMC Nutrition, 6(1), 6.
  • Kleinman, R. E., & Goulet, O. (2017). Evaluation of the child with diarrhea. In R. A. Polin, W. W. Fox, & S. H. Abman (Eds.), Nelson Pediatric Symptom-Based Diagnosis (Chapter 19). National Center for Biotechnology Information.
  • Walker, C. L. F., Rudan, I., Liu, L., Nair, H., Theodoratou, E., Bhutta, Z. A., ... & Black, R. E. (2013). Global burden of childhood pneumonia and diarrhoea. The Lancet, 381(9875), 1405–1416.
  • Zimmerman, C. M., et al. (2012). Effectiveness of a probiotic for the prevention of antibiotic-associated diarrhea in children. JAMA Pediatrics, 166(5), 429–435.
Artikel Terkait