5 Obat Ampuh Mengatasi Gatal Akibat Biduran

Penyakit Umum August 28, 2024 Penulis : Mirna S
5 Obat Ampuh Mengatasi Gatal Akibat Biduran

Biduran adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol merah dan rasa gatal yang intens. Gejala ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika tidak ditangani dengan tepat. Simak artikel berikut untuk mendapatkan informasi mengenai obat yang ampuh mengatasi biduran!

Apa Itu Biduran?

Biduran, atau dalam istilah medis disebut urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol merah yang menonjol di permukaan kulit. Bentol ini sering terasa gatal dan bisa menyebabkan sensasi terbakar atau perih.

Biduran terjadi ketika tubuh mengalami reaksi alergi, di mana sistem kekebalan merespons alergen (zat tertentu yang memicu alergi). Biduran biasanya memudar dalam waktu 24 jam, meskipun mungkin bisa terlihat selama beberapa hari atau lebih.

Apa Saja Jenis Biduran dan Penyebabnya?

Biduran atau urtikaria dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan durasi dan faktor penyebabnya. Berikut adalah beberapa jenis biduran beserta penyebabnya meliputi:

  • Urtikaria Akut: Urtikaria akut adalah jenis biduran yang berlangsung kurang dari 6 minggu. Penyebabnya bisa beragam, namun paling sering dipicu oleh makanan, obat-obatan, dan infeksi. Beberapa makanan yang umum memicu biduran termasuk kacang-kacangan, cokelat, ikan, tomat, telur, buah beri segar, dan susu.

  • Urtikaria Kronis: Urtikaria kronis adalah jenis biduran yang berlangsung lebih dari 6 minggu. Penyebabnya lebih sulit diidentifikasi dibandingkan dengan urtikaria akut, dan dalam banyak kasus, penyebab pastinya tidak dapat ditemukan. Namun, beberapa kondisi seperti masalah tiroid, infeksi, hepatitis, atau kanker dapat menjadi pemicunya.

  • Urtikaria Fisik: Urtikaria fisik terjadi akibat rangsangan fisik pada kulit, seperti paparan dingin, panas, sinar matahari, tekanan, berkeringat, atau olahraga. Biduran jenis ini biasanya muncul di area kulit yang terpapar rangsangan fisik dan dapat bertahan selama beberapa jam.

  • Dermatographia: Dermatografia adalah jenis urtikaria fisik di mana biduran muncul setelah kulit tergores atau digaruk. Bentol yang muncul sering terlihat seperti goresan dan dapat disertai dengan rasa gatal. Kondisi ini sering terjadi bersamaan dengan jenis urtikaria lainnya.

Apa Gejala Biduran?

Biduran atau urtikaria dapat menampilkan berbagai gejala yang mungkin berbeda tergantung pada individu dan situasinya. Berikut adalah beberapa gejala umum biduran meliputi:

  • Bentol-Bentol di Kulit: Biduran ditandai dengan munculnya bentol-bentol di kulit yang bisa bervariasi dalam ukuran, dari kecil hingga besar. Bentol ini sering menonjol di atas permukaan kulit dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh.

  • Warna Merah pada Bentol: Bentol biduran biasanya berwarna merah, meskipun warna ini mungkin lebih sulit terlihat pada kulit yang lebih gelap. Bentol merah sering memiliki tepi yang jelas dan lebih terlihat pada kulit yang lebih terang.

  • Rasa Gatal yang Intens: Salah satu gejala biduran adalah rasa gatal yang sangat intens. Gatal ini sering lebih parah di malam hari, yang dapat mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari.

  • Kemunculan dan Hilangnya Bentol: Bentol biduran dapat muncul dan menghilang dalam waktu singkat. Biasanya, bentol dapat muncul dan hilang dalam hitungan menit hingga beberapa jam. Meski begitu, bentol dapat muncul kembali di area lain dari tubuh selama beberapa hari.

5 Pengobatan Biduran yang Ampuh Mengatasi Gatal

Berikut ini adalah rekomendasi obat untuk mengatasi gatal karna biduran, sebelum membeli atau menggunakan obat sebaiknya anda juga berkonsultasi dengan dokter.

1. Cetirizine

Cetirizine (setirizin) adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala akibat reaksi alergi, seperti pilek, bersin, mata berair, dan gatal. Obat ini juga membantu mengatasi kondisi kulit akibat alergi, seperti biduran, pruritus (gatal-gatal), rhinitis alergi, dan angioedema.

Setirizin bekerja dengan cara memblokir efek histamin, yaitu senyawa kimia yang menyebabkan reaksi alergi di tubuh. Obat ini sebaiknya digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kaplet, kapsul, sirup, dan drops (tetes oral).

  • Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 5–10 mg per hari. Setirizin bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

  • Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan setirizin jika Anda memiliki riwayat penyakit liver, penyakit ginjal, epilepsi, kesulitan buang air kecil, pembesaran prostat, atau jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan setirizin.

  • Selain itu, jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan setirizin, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk. 

  • Contoh Obatnya: Cetirgi, Cetirizine (Generik), Cerini, Cetzin, Incidal-OD, Ozen, Ryvel, dan Tiriz.

2. Loratadine

Loratadine (loratadin) adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti bersin, mata berair, hidung meler, gatal, dan biduran. Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek histamin, sehingga dapat mengurangi gejala biduran seperti gatal, bentol, dan kemerahan.

Meski loratadin dapat meredakan gejala biduran, perlu diingat bahwa obat ini tidak menyembuhkan alergi. Menghindari paparan alergen adalah langkah terbaik untuk mencegah timbulnya biduran. Obat ini sebaiknya digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kaplet, dan sirup.

  • Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 10 mg (1 kali sehari) atau 5 mg (2 kali sehari). Loratadin bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

  • Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan loratadin jika Anda memiliki riwayat penyakit liver, penyakit ginjal, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan loratadin.

  • Selain itu, jangan langsung melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan atau berkendara setelah menggunakan loratadin, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.

  • Contoh Obatnya: Alerhis, Alloris, Claritin, Inclarin, Inversyin, Loran, Loratadine (Generik), dan Winatin.

3. Fexofenadine

Fexofenadine (feksofenadin) adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, seperti bersin, mata berair, hidung meler, dan gatal. Obat ini juga membantu mengatasi kondisi kulit akibat alergi, seperti biduran dan rhinitis alergi.

Feksofenadin bekerja dengan cara menghambat efek histamin, yaitu zat alami dalam tubuh yang menimbulkan gejala alergi ketika tubuh terpapar alergen. Obat ini sebaiknya digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet.

  • Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 180 mg, 1 kali sehari. Feksofenadin sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong dan hindari mengonsumsinya dengan jus buah. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

  • Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan feksofenadin jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit liver, penyakit ginjal, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan feksofenadin.

  • Selain itu, jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan feksofenadin, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk, pusing, dan sakit kepala.

  • Contoh Obatnya: Telfast.

4. Chlorpheniramine

Chlorpheniramine (klorfeniramin) adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti rhinitis alergi dan biduran. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan gejala alergi yang dipicu oleh makanan, obat-obatan, dan paparan alergen.

Klorfeniramin bekerja dengan cara memblokir efek histamin, yaitu senyawa yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap alergen (zat pemicu alergi). Obat ini sebaiknya digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kaplet, kapsul, dan sirup.

  • Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 4 mg, 4–6 kali sehari, dengan dosis maksimal 24 mg per hari. Klorfeniramin bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.
  • Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan klorfeniramin jika Anda memiliki riwayat glaukoma, penyumbatan usus, pembesaran prostat, tidak bisa buang air kecil, asma, PPOK, hipertiroidisme, hipertensi, penyakit jantung, penyakit liver, penyakit ginjal, gangguan kemih, serta jika sedang hamil atau menyusui.

  • Hindari juga konsumsi alkohol selama penggunaan klorfeniramin. Selain itu, jangan langsung melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan atau berkendara setelah menggunakan klorfeniramin, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.

  • Contoh Obatnya: Chlorpheniramine (Generik), CTM, Ceteme, Trifachlor, dan Zecamex.

5. Bedak Kulit

Bedak kulit adalah salah satu produk yang digunakan untuk mengatasi biduran, terutama ketika kondisi ini menyebabkan rasa gatal. Bedak kulit bekerja dengan cara memberikan efek pendinginan dan menenangkan pada area kulit yang terkena biduran, sehingga dapat meredakan rasa gatal.

Bedak kulit sering mengandung bahan-bahan seperti calamine, camphor, menthol, salicylic acid, talc, dan zinc oxide. Bahan-bahan ini memiliki sifat anti-gatal, anti-inflamasi, dan memberikan sensasi dingin yang dapat membantu meredakan gejala biduran.

  • Cara Penggunaan: Untuk mengatasi biduran, aplikasikan bedak pada area kulit yang terkena biduran beberapa kali sehari, terutama setelah mandi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada kemasan atau anjuran dari dokter.

  • Perlu Diperhatikan: Pilih bedak kulit yang bebas dari bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi. Jika Anda memiliki kulit sangat sensitif atau riwayat alergi, konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk memastikan produk aman.

  • Contoh Produknya: Caladine Powder, Herocyn Skin Powder, dan Snake Brand Prickly Heat Powder.

Kesimpulan

Dalam mengatasi biduran, penggunaan obat-obatan di atas dapat menjadi solusi efektif untuk meredakan gejala gatal dan bentol kemerahan. Setiap obat memiliki cara kerja yang berbeda dalam menangani reaksi alergi, sehingga pemilihan obat yang tepat sangat penting untuk hasil yang optimal.

Namun, selain mengandalkan obat, langkah pencegahan juga sangat penting. Menghindari pemicu biduran seperti alergen, serta menjaga lingkungan sekitar tetap bersih dan tidak lembap, dapat membantu mengurangi risiko kambuhnya biduran.

Untuk penanganan medis yang cepat dan nyaman, pertimbangkan menggunakan layanan panggil dokter ke rumah dari Homecare Dokter. Dengan layanan ini, Anda dapat memperoleh bantuan medis yang diperlukan tanpa harus pergi ke klinik, sehingga pengobatan biduran lebih praktis dan terjangkau.

 

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Alodokter. Biduran. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.alodokter.com/biduran
  • Alodokter. 8 Obat Biduran yang Ampuh di Apotik. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.alodokter.com/8-obat-biduran-yang-cepat-atasi-gatal
  • Cleveland Clinic. Hives. Diakses pada 16/08/2024, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8630-hives
  • Halodoc. Ini 7 Rekomendasi Obat Biduran yang Ampuh Redakan Gatal pada Kulit. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.halodoc.com/artikel/ini-7-rekomendasi-obat-biduran-yang-ampuh-redakan-gatal-pada-kulit
  • Drugs. Chlorpheniramine. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html
  • Healthline. Hives: Pictures, Causes, and How to Treat Them. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.healthline.com/health/hives
  • Mayo Clinic. Chronic hives. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-hives/diagnosis-treatment/drc-20352723
  • MIMS. Cetirizine. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cetirizine?mtype=generic
  • MIMS. Fexofenadine. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fexofenadine?mtype=generic
  • MIMS. Loratadine. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/loratadine?mtype=generic
  • WebMD. Hives and Your Skin. Diakses pada 16/08/2024, dari https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/hives-urticaria-angioedema
Artikel Terkait
Artikel Terbaru