7 Penyakit yang Umum Terjadi pada Lansia dan Cara Mencegahnya

Mirna S 2 Nov 2025
7 Penyakit yang Umum Terjadi pada Lansia dan Cara Mencegahnya

Terdapat beberapa penyakit pada lansia yang sangat umum terjadi ketika seseorang mulai memasuki usia 60 tahun ke atas. Beberapa penyakitnya seperti, hipertensi, diabetes, kanker, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.

Studi menyebutkan bahwa 93% lansia berusia 65 tahun ke atas menderita setidaknya satu penyakit, sementara 79% menderita dua atau lebih penyakit pada lansia. Jadi, seorang lansia bisa saja mengalami lebih dari satu penyakit di usianya

Kenali semua penyakit yang umum dialami oleh lansia dan mungkin saja dialami oleh lansia di sekitar Anda.

Berapakah Kategori Usia yang Termasuk Lansia?

Menurut United Nation atau PBB, usia seseorang yang sudah termasuk lansia adalah 60 tahun ke atas. Selanjutnya, menurut studi yang merujuk pada WHO, kategori lansia dapat dipecah ke dalam 4 kategori lebih rinci, yaitu:

  • Usia 45-59 tahun: Usia pertengahan (middle age)

  • Usia 60-74 tahun: Lanjut usia (elderly)

  • Usia 75-90 tahun: Lanjut usia tua (old)

  • Lebih dari 90 tahun: Usia sangat tua

Jadi, berdasarkan dua sumber di atas, usia yang sudah termasuk lansia adalah mulai dari 60 tahun ke atas.

Penyakit pada Lansia yang Umum Terjadi

Ketika sudah menyentuh usia yang semakin lanjut, imun tubuh akan semakin melemah. Maka dari itulah lansia termasuk ke orang dengan kategori rentan. Berikut ini beberapa penyakit yang umum dialami pada lansia:

1. Hipertensi

Salah satu penyakit yang sering menyerang lansia adalah hipertensi. Kondisi ini terjadi karena pembuluh darah mengalami penurunan elastisitas sehingga menjadi lebih kaku.

Selain itu, adanya penumpukan plak kolesterol (aterosklerosis) di dinding arteri dan penurunan fungsi ginjal turut menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Faktor gaya hidup selama bertahun-tahun, seperti konsumsi garam berlebih dan kurangnya aktivitas fisik, juga memperburuk risiko hipertensi.

Untuk mencegah hipertensi, lansia perlu:

  • Mengurangi konsumsi garam, lemak jenuh, dan makanan olahan.

  • Rutin berolahraga ringan seperti jalan pagi, bersepeda, atau senam lansia.

  • Menjaga berat badan ideal dan menghindari stres berlebihan.

  • Tidak merokok dan membatasi konsumsi kafein serta alkohol.

  • Rutin memeriksa tekanan darah secara berkala.

2. Arthritis (radang sendi)

Penyakit lain yang umum diderita lansia adalah arthritis atau radang sendi. Seiring usia, sendi mengalami keausan akibat penggunaan jangka panjang, sementara produksi cairan pelumas sendi (sinovial fluid) menurun.

Kondisi ini menyebabkan gesekan antar tulang meningkat dan menimbulkan nyeri. Selain itu, sistem kekebalan tubuh yang berubah dapat memicu peradangan kronis pada jaringan sendi.

Arthritis terjadi akibat keausan sendi dan peradangan kronis. Pencegahannya meliputi:

  • Menjaga berat badan sehat agar sendi tidak mendapat beban berlebih.

  • Melakukan olahraga ringan dan peregangan teratur, seperti yoga atau berenang.

  • Mengonsumsi makanan kaya kalsium dan omega-3, seperti ikan laut, susu rendah lemak, dan kacang-kacangan.

  • Menghindari cedera sendi dengan posisi tubuh yang benar saat beraktivitas.

3. Diabetes

Diabetes mellitus tipe 2 (#) juga banyak ditemukan pada kelompok usia lanjut. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya resistensi insulin akibat metabolisme yang melambat dan berkurangnya massa otot.

Selain itu, pankreas mengalami penurunan kemampuan dalam menghasilkan insulin. Pola makan tinggi gula dan lemak serta kurangnya aktivitas fisik dalam jangka panjang menjadi faktor pendukung terjadinya diabetes pada lansia.

Cara mencegah diabetes tipe 2 bagi lansia:

  • Mengatur pola makan seimbang dengan mengurangi gula sederhana dan karbohidrat olahan.

  • Rutin berolahraga minimal 30 menit sehari.

  • Menjaga berat badan ideal dan lingkar perut normal.

  • Melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin, terutama bila memiliki riwayat keluarga diabetes.

4. Obesitas

Masalah lain yang sering muncul adalah obesitas. Pada usia lanjut, metabolisme basal menurun sehingga pembakaran kalori berkurang, sementara aktivitas fisik juga cenderung menurun.

Perubahan hormon seperti penurunan hormon pertumbuhan dan hormon seks dapat menyebabkan penumpukan lemak di tubuh. Kondisi ini tidak hanya mengganggu mobilitas, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi.

Langkah pencegahan obesitas pada lansia meliputi:

  • Mengatur porsi makan dan waktu makan secara teratur.

  • Mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, dan protein tanpa lemak.

  • Menghindari makanan cepat saji, gorengan, dan minuman manis.

  • Aktif bergerak setiap hari, walaupun hanya dengan berjalan kaki ringan.

5. Penyakit jantung

Selain itu, penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian pada lansia. Seiring waktu, terjadi penumpukan lemak dan kolesterol di pembuluh darah yang menghambat aliran darah ke jantung.

Otot jantung juga cenderung melemah, sementara tekanan darah tinggi dan kadar gula yang tidak terkontrol mempercepat kerusakan pembuluh darah. Paparan radikal bebas dan stres oksidatif turut memperparah kondisi ini.

Berikut ini cara mencegah penyakit jantung pada lansia:

  • Menghindari rokok dan alkohol.

  • Mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.

  • Konsumsi makanan kaya serat dan rendah lemak jenuh, seperti gandum utuh, ikan, dan sayur hijau.

  • Rutin berolahraga sesuai kemampuan tubuh.

  • Mengelola stres melalui relaksasi, meditasi, atau aktivitas sosial positif.

6. Penyakit paru

Lansia juga rentan terhadap penyakit paru-paru kronis seperti PPOK dan emfisema. Elastisitas paru menurun seiring usia, sehingga kemampuan paru untuk menampung dan mengeluarkan udara berkurang.

Selain itu, fungsi silia pada saluran napas yang berperan membersihkan debu dan kuman melemah. Paparan asap rokok atau polusi selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan paru, sementara sistem imun yang menurun membuat infeksi lebih mudah terjadi.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan, seperti:

  • Hindari paparan asap rokok, debu, dan polusi udara.

  • Berhenti merokok bagi yang memiliki kebiasaan tersebut.

  • Rutin berolahraga pernapasan seperti senam pernapasan atau berjalan santai.

  • Menjaga kebersihan lingkungan dan ventilasi rumah.

  • Melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia untuk melindungi dari infeksi.

7. Kanker

Terakhir, kanker menjadi ancaman serius bagi lansia. Risiko kanker meningkat karena akumulasi kerusakan DNA selama bertahun-tahun akibat paparan radikal bebas, bahan kimia, dan radiasi.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh dalam memperbaiki kerusakan DNA juga menurun, sementara sistem kekebalan tidak lagi seefektif dalam menghancurkan sel abnormal. Akibatnya, sel-sel yang mengalami mutasi dapat berkembang menjadi kanker.

Berikut beberapa jenis kanker yang menjangkit lansia:

  • Kanker prostat, sangat umum terjadi di kalangan lansia laki-laki di atas 60 tahun.

  • Kanker payudara, umum terjadi pada perempuan di atas 50 tahun.

  • Kanker kolorektal, biasa terjadi pria dan wanita di atas 50 tahun.

  • Kanker pankreas, biasa terjadi pada lansia di atas 60 tahun.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker pada lansia:

  • Menghindari rokok dan alkohol.

  • Mengonsumsi makanan tinggi antioksidan, seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

  • Melakukan pemeriksaan rutin seperti mamografi, pap smear, kolonoskopi, atau pemeriksaan prostat.

  • Melindungi kulit dari paparan sinar UV dengan tabir surya dan pakaian tertutup.

  • Menjaga berat badan dan pola tidur teratur.

Terapkan Hidup Sehat dan Skrining Rutin untuk Cegah Penyakit Lansia

Itulah beberapa penyakit lansia yang umum terjadi serta cara mencegahnya agar tidak semakin parah dan berpotensi komplikasi. Kuncinya adalah menerapkan hidup sehat, jika bisa dimulai sejak masih muda. Kebiasaan dan rutinitas Anda akan menentukan kesehatan di masa tua nanti.

Jangan lupa untuk rutin melakukan skrining atau medical check up untuk mengetahui kondisi tubuh para lansia. Skrining rutin dapat mengidentifikasi penyakit lebih awal sehingga penanganan bisa dilakukan dengan segera.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Jaul, E., & Barron, J. (2017). Age-related diseases and clinical and public health implications for the 85 years old and over population. Frontiers in Public Health, 5, Article 335.
  • Watson, K. B. (2025). Trends in multiple chronic conditions among US adults, by life stage, Behavioral Risk Factor Surveillance System, 2013-2023. Preventing Chronic Disease, 22, E15.
  • World Health Organization. (2025). Ageing and health (Fact sheet)
Artikel Terkait