Kondisi kaki bengkak pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai yang ringan seperti gigitan serangga hingga kondisi yang mengancam jiwa seperti sindrom nefrotik, gagal jantung kongestif, serta gagal hati dan ginjal.
Untuk mengetahui secara pasti, diperlukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan patologi yang mendasarinya. Baca informasi selengkapnya di sini.
Penyebab Medis Kaki Bengkak pada Lansia
Berikut ini beberapa kondisi medis yang dapat menjadi penyebab kaki bengkak pada lansia, di antaranya:
1. Insufisiensi vena kronis (CVI)
Chronic Venous Insufficiency (CVI) adalah sekumpulan kondisi yang memengaruhi sistem pembuluh vena di bagian tubuh bawah. Adanya obstruksi atau inkompetensi katup vena membuat aliran darah vena berbalik (refluks vena) pada tungkai menjadi macet, yang menyebabkan kaki bengkak, nyeri, kram, hingga berubah warna kulit.
Menurut studi, beberapa faktor risiko yang menyebabkan CVI adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga varises, obesitas, kehamilan, flebitis, cedera kaki sebelumnya,faktor lingkungan atau perilaku yang terkait dengan CVI (seperti berdiri lama dan mungkin sikap duduk di tempat kerja), serta penyakit vaskuler lainnya seperti jantung dan hipertensi.
Penyakit ini bisa didiagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter atau petugas medis.
2. Gagal jantung kongestif (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF) Gagal jantung kongestif merupakan suatu kondisi di mana cairan menumpuk di ruang interstitial dan kompartemen intravaskular akibat ginjal yang gagal mengekskresikan garam dan air sehingga tekanan pengisian jantung meningkat.
Menurut penelitian, pasien gagal jantung kongestif yang sedang diteliti mengeluhkan pembengkakan pada kaki sebelum diperiksa dan didiagnosa menderita CHF. Pasien juga mengalami sesak napas dan sulit berjalan.
Jika lansia mengalami gejala di atas, segera periksa ke dokter untuk mengetahui kondisi pastinya.
3. Penyakit hati
Penyakit hati dapat menyebabkan cairan bocor dan menumpuk di area tubuh yang tidak seharusnya karena berkurangnya produksi protein. Akibatnya, pembengkakan dapat terjadi di pergelangan kaki dan telapak kaki, tangan, wajah, dan perut.
4. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal cenderung tidak menimbulkan gejala ketika masih dalam tahap awal. Ini karena tubuh biasanya masih mampu mengatasi penurunan fungsi ginjal yang signifikan.
Penyakit ginjal seringkali baru terdiagnosis ketika seseorang melakukan tes rutin (medical check up) untuk kondisi lain, seperti tes darah atau urine. Saat ini, biasanya akan terdeteksi bahwa ada masalah pada ginjal.
Sejumlah gejala dapat berkembang jika penyakit ginjal tidak terdeteksi sejak dini atau memburuk meskipun telah diobati. Gejala-gejalanya seperti penurunan berat badan, nafsu makan yang buruk, pergelangan kaki, kaki, atau tangan bengkak akibat retensi air.
5. Limfedema
Limfedema adalah kondisi medis yang disebabkan adanya kumpulan cairan limfatik yang secara konsisten meningkat sehingga menimbulkan pembengkakan, termasuk pada betis dan kaki.
Penumpukan cairan limfatik yang terjadi di ruang interstitium sel ini dapat disebabkan karena ketidakmampuan jaringan limfatik untuk mendistribusikan cairan lifa melalui saluran limfatik akibat cedera kapiler limfatik.
Faktor Non Medis Penyebab Kaki Bengkak pada Lansia
Selain penyebab dari kondisi medis, ada juga beberapa penyebab non medis yang bisa membuat kaki lansia menjadi bengkak, seperti:
-
Gigitan serangga: Gigitan serangga seperti misalnya lebah atau semut merah dapat membuat area sekitar gigitan menjadi bengkak. Jika kaki bengkak lansia dikarenakan gigitan serangga maka hanya perlu diobati dengan obat topikal (obat luar atau oles).
-
Berdiri atau duduk terlalu lama: Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki bisa terjadi akibat berdiri terlalu lama. Hal ini juga dapat terjadi ketika duduk terlalu lama tanpa istirahat.
-
Asupan garam berlebih: Jika seseorang mengonsumsi banyak garam, hal ini dapat menyebabkan peningkatan retensi cairan pada bagian tubuh. Itulah sebabnya mengonsumsi garam dalam jumlah banyak terkadang dapat menyebabkan kaki bengkak.
-
Dehidrasi: Tidak mendapatkan cukup air terkadang menjadi penyebab kaki bengkak. Pembuluh darah menyempit selama dehidrasi. Akibatnya, lebih banyak cairan tertahan di kaki, yang menyebabkan pembengkakan.
-
Efek samping pengobatan: Beberapa pengobatan dapat memberikan reaksi alergi, infeksi, luka bakar, trauma atau gumpalan darah yang dapat menyebabkan edema. Lansia harus berobat ke dokter untuk mengetahui apakah kaki bengkak disebabkan oleh obat atau bukan.
Cara Mengatasi Kaki Bengkak di Rumah
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kaki bengkak pada lansia:
-
Posisikan kaki lebih tinggi dari badan dengan meletakkan bantal di bawah kaki saat posisi tidur.
-
Jangan duduk atau berdiri terlalu lama tanpa bergerak sama sekali, berjalanlah sebentar jika sudah terlalu lama duduk.
-
Berolahraga secara teratur, namun pastikan untuk memilih olahraga ringan yang aman dan nyaman dilakukan oleh lansia, seperti senam untuk lansia.
-
Kurangi asupan garam dalam makanan Anda.
-
Jika kaki bengkak berlangsung berhari-hari bahkan disertai sesak napas, nyeri, dan perubahan warna kulit, segera periksa ke dokter untuk mendapat obat dan penanganan yang sesuai. Anda bisa menggunakan layanan dokter ke rumah agar lansia tidak perlu pergi ke luar rumah.
Itulah beberapa penyebab kaki bengkak pada lansia, baik dari faktor medis maupun non medis, serta beberapa cara menanganinya di rumah. Biasanya kaki bengkak atau edema bisa sembuh secara sendirinya. Namun, jika lansia merasakan sakit pada kaki yang bengkak serta jadi sulit berjalan, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Cadense. What causes swollen ankles in elderly.
- Goyal, A., Singh, B., & Afzal, M. (2025). Peripheral edema. In StatPearls
- PMC. (2021). Peripheral edema: A common and persistent health problem. PLoS ONE, 16(12), e0260742.