Seiring bertambahnya usia, pemilihan makanan yang tepat menjadi kunci utama bagi kesehatan orang tua, salah satu opsi yang semakin populer adalah makanan organik. Dengan memilih makanan organik, ini berarti Anda mengurangi paparan pestisida dan bahan kimia yang terdapat dalam makanan konvensional. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap panduan memilih makanan organik bagi lansia.
Apa yang Harus Diperhatikan saat Membeli Makanan Organik?
Membeli makanan organik bagi lansia dibutuhkan perhatian khusus terhadap sejumlah faktor yang dapat berdampak bagi kesehatan mereka. Penting untuk memahami bahwa makanan organik diproduksi tanpa menggunakan pestisida dan bahan kimia yang umumnya digunakan dalam pertanian konvensional.
Saat berbelanja, Anda sebaiknya memeriksa label produk dengan seksama untuk memastikan bahwa makanan yang dipilih benar-benar bersertifikat organik. Selain itu, Anda juga dapat memilih produk organik yang berasal dari sumber berkelanjutan dan mendukung praktik pertanian ramah lingkungan.
Selain sertifikasi organik, lansia juga perlu memperhatikan nilai nutrisi dari makanan yang mereka beli. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian makanan organik memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan versi konvensionalnya.
Mengenali jenis makanan organik yang kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan lansia. Selanjutnya, Anda dapat berkomunikasi dengan pedagang makanan organik, sehingga Anda mendapatkan wawasan tambahan mengenai makanan organik yang Anda beli.
Memilih Makanan Organik yang Tepat
Memilih makanan organik yang tepat memerlukan pemahaman mendalam terhadap beberapa faktor kunci. Pertama-tama, perhatian terhadap tingkat pestisida pada produk-produk tertentu menjadi sangat penting. Beberapa jenis produk pertanian konvensional memiliki tingkat pestisida yang jauh lebih tinggi daripada yang lain, dan sebaiknya hindari jika memungkinkan.
Namun, ada juga produk-produk yang memiliki tingkat pestisida rendah, sehingga pembelian versi non-organiknya relatif aman. Memahami tingkat pestisida pada produk-produk tertentu dapat membantu Anda membuat keputusan yang cerdas dalam memilih makanan organik.
Meskipun makanan organik seringkali relatif mahal, tetapi Anda dapat mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien, sehingga Anda masih memungkinkan untuk membeli makanan organik. Salah satu strategi adalah memahami produk-produk yang sebaiknya dibeli organik dan produk-produk yang risiko pestisidanya lebih rendah, sehingga Anda dapat memilih makanan organik yang tepat.
Menurut Environmental Working Group, ada daftar "12 Dirty Dozen" yang merupakan buah dan sayuran dengan tingkat pestisida tertinggi, sehingga lebih baik dibeli dalam bentuk organik, antara lain:
-
Stroberi
-
Bayam
-
Daun kale, sawi keriting, dan sawi hijau
-
Buah persik
-
Pir
-
Nektarin
-
Apel
-
Anggur
-
Paprika dan cabai
-
Ceri
-
Bluberi
-
Buncis
Di sisi lain, ada juga daftar "Clean 15", yang mencakup buah dan sayuran dengan tingkat pestisida rendah, sehingga bisa dipertimbangkan untuk dibeli dalam bentuk konvensional, antara lain:
-
Alpukat
-
Jagung manis
-
Nanas
-
Bawang bombai
-
Pepaya
-
Kacang polong (beku)
-
Asparagus
-
Melon
-
Kiwi
-
Kubis
-
Jamur
-
Mangga
-
Ubi jalar
-
Semangka
-
Wortel
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat mengoptimalkan manfaat kesehatan dari makanan organik sambil tetap mengelola anggaran makanan Anda dengan bijak.
Membedakan Makanan Organik Asli dan Palsu
Membedakan makanan organik asli dan palsu memerlukan pemahaman mendalam tentang cara mengidentifikasi keaslian produk. Di Indonesia, Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) memegang peran kunci dalam menerbitkan sertifikasi organik untuk produk-produk tertentu.
Oleh karena itu, penting bagi Anda, untuk memahami bahwa label “Organik Indonesia” dari LSO merupakan tanda keaslian produk organik. Label ini menjamin bahwa produk tersebut diproduksi sesuai standar makanan organik yang ketat, tanpa menggunakan pestisida atau bahan kimia berbahaya.
Jika tidak ada label “Organik Indonesia”, kemungkinan besar produk tersebut tidak memenuhi regulasi ketat yang diterapkan untuk pertanian organik, atau pertanian tersebut belum mengajukan sertifikasi organik. Namun, penting juga untuk menyadari bahwa label organik bukanlah satu-satunya label yang dapat ditemukan pada kemasan produk.
Istilah lain seperti “natural (alami)” atau “non-GMO” mungkin terdengar sehat, namun praktik pertanian dan peternakan berbahaya lainnya mungkin tetap digunakan. Label “natural (alami)” menunjukkan bahwa tidak ada pewarna, pengawet, atau perasa buatan, tetapi produk tersebut masih dapat mengandung bahan-bahan yang dimodifikasi secara genetik atau hormon.
Sementara itu, label "non-GMO" menandakan bahwa tidak ada bahan yang dimodifikasi secara genetik, namun masih mungkin menggunakan praktik pertanian dan pupuk sintetis yang berbahaya. Oleh karena itu, memahami berbagai label ini dapat membantu lansia membuat pilihan yang lebih cerdas dalam memilih makanan organik yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan mereka.
Tips Berbelanja Makanan Organik
Saat berbelanja makanan organik, Anda dapat mempertimbangan membeli makanan organik yang sedang musim, karena buah dan sayuran biasanya lebih murah dan segar. Ingatlah bahwa “organik” tidak selalu berarti sehat, terutama ketika menghadapi produk olahan.
Membuat makanan ringan organik, seperti roti panggang, kue, atau camilan tetap memerlukan kewaspadaan terhadap kandungan gula, garam, lemak, atau kalori yang tinggi. Membaca label dengan cermat adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pilihan makanan organik Anda benar-benar mendukung gaya hidup sehat Anda.
Berikut 7 tips berbelanja makanan organik yang dapat menjadi bahan pertimbangan Anda, antara lain:
-
Pilih makanan organik yang sesuai dengan preferensi Anda dan mulailah dengan beberapa produk yang Anda sukai untuk menggantikan makanan konvensional.
-
Baca label kemasan dengan seksama, pastikan makanan organik memiliki label sertifikasi organik untuk menjamin kebebasan dari bahan kimia.
-
Belilah makanan organik yang sedang musim, karena selain lebih murah, makanan tersebut juga penuh dengan nutrisi.
-
Utamakan kualitas daripada kuantitas, pilihlah produk organik berkualitas meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit.
-
Hindari berbelanja dalam jumlah besar, karena hal ini dapat menyebabkan cepat rusaknya makanan organik.
-
Simpan makanan organik dalam jumlah kecil dan sesuai dengan petunjuk penyimpanan untuk mempertahankan kualitasnya.
-
Perbandingkan harga makanan organik di berbagai tempat untuk memastikan Anda mendapatkan harga terbaik sesuai anggaran Anda.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat menjalani gaya hidup yang lebih bijaksana dan mendukung kesehatan Anda dengan cara yang lebih baik lagi.
Baca disini : Tips Menyimpan Makanan Organik Agar Awet
Kesimpulan
Dalam mencapai kesehatan yang optimal, panduan memilih makanan organik bagi lansia di atas dapat memberikan arahan yang berharga. Ketika memilih makanan organik yang baik untuk lansia, sebaiknya Anda mempertimbangkan produk yang berlabel “Organik Indonesia” dari LSO.
Selain itu, sebaiknya Anda memahami perbedaan tingkat pestisida pada buah dan sayuran tertentu, memprioritaskan kualitas produk, serta membeli makanan organik saat musimnya, sehingga dapat membantu Anda membuat keputusan cerdas saat membeli makanan organik.
Dengan menerapkan panduan yang telah dijelaskan, lansia dapat mengoptimalkan manfaat kesehatan yang diperoleh dari makanan organik, mendapatkan pola makan yang sehat, mengurangi paparan bahan kimia berbahaya, dan membantu meningkatkan kualitas hidup mereka di masa tua.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Environmental Working Group. EWG’s 2023 Shopper’s Guide to Pesticides in Produce, dari https://www.ewg.org/foodnews/summary.php. Accessed 1/12/2023
- Green Jeeva. A Comprehensive Guide to Buying the Right Organic Foods. Diakses pada November 2023, dari https://www.greenjeeva.com/blog/a-comprehensive-guide-to-buying-the-right-organic-foods. Accessed 1/12/2023
- HelpGuide. Organic Foods: What You Need to Know. Diakses pada November 2023, dari https://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/organic-foods.htm. Accessed 1/12/2023
- Innerbody. The Benefits of Going Organic,dari https://www.innerbody.com/benefits-of-going-organic. Accessed 1/12/2023