Maag dan GERD itu Berbeda, Jangan Salah Penanganan
Ketika berbicara tentang masalah pencernaan khususnya pada lambung, istilah "maag" dan "GERD" seringkali digunakan secara bergantian oleh banyak orang. Namun, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang signifikan. Mari kita jelajahi apa itu maag dan GERD serta perbedaan utama antara keduanya.
Apakah GERD sama dengan sakit maag?
GERD dan sakit maag sering kali disalahartikan sebagai kondisi yang sama, kedua-duanya berhubungan dengan masalah pencernaan yang melibatkan asam lambung. Namun, sebenarnya, GERD dan sakit maag adalah dua kondisi yang berbeda.
Perbedaan Utama Antara Maag dan Gerd
Meskipun kedua kondisi ini dapat saling terkait, dengan GERD berpotensi menyebabkan gejala yang mirip dengan sakit maag dan sebaliknya, penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter. Hal ini karena pengobatan dan pengelolaan untuk masing-masing kondisi bisa berbeda, tergantung pada penyebab dan keparahan gejala yang dialami.
1.Penyebab dan Mekanisme
Maag berkaitan dengan iritasi atau inflamasi lambung, sedangkan GERD disebabkan oleh disfungsi sfingter esofagus bawah yang memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.
2.Gejala
Gejala maag cenderung terfokus pada nyeri ulu hati dan masalah pencernaan, sementara GERD mencakup gejala seperti heartburn kronis, regurgitasi asam, dan komplikasi pada kerongkongan.
3.Pengobatan
Pengobatan untuk maag mungkin melibatkan antasida, pengubah gaya hidup, dan kadang-kadang penggunaan obat-obatan untuk mengurangi produksi asam lambung. Pengobatan GERD sering memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif, termasuk obat-obatan jangka panjang seperti inhibitor pompa proton (PPI), perubahan gaya hidup yang lebih intensif, dan dalam kasus serius, mungkin diperlukan tindakan operasi.
Baca Artikel Selanjutnya: 5 Tanda Asam Lambung Naik yang Sering Diabaikan
Pentingnya Diagnosis yang Tepat
Memahami perbedaan antara maag dan GERD penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala yang persisten atau parah, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti endoskopi, untuk menentukan kondisi spesifik Anda dan merencanakan pengobatan yang sesuai.
Mengelola dan mengobati kedua kondisi ini memerlukan pemahaman yang baik tentang penyebab dan gejala masing-masing, serta konsultasi dan pengawasan medis yang tepat. Dengan pengelolaan yang tepat, baik maag maupun GERD dapat ditangani dengan efektif, memungkinkan individu untuk menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan sehat.
Kesimpulan
Jika Anda mengalami gejala yang menetap atau sering kambuh, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penilaian dan rencana pengobatan yang sesuai. Memahami kondisi Anda dan mengambil tindakan yang tepat bisa membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Anda bisa memesan layanan homecaredokter jika ingin melakukan pengobatan atau pengecekan langsung terkait kondisi Anda.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- El‐Serag, H., Sweet, S., Winchester, C., & Dent, J. (2013). Update on the epidemiology of gastro-oesophageal reflux disease: a systematic review. Gut. https://consensus.app/papers/update-epidemiology-gastrooesophageal-reflux-disease-el‐serag/ee3de91679fb55878880d28f762787fb/. Accessed 10/02/2024
- Ness-Jensen, E., Hveem, K., El‐Serag, H., & Lagergren, J. (2016). Lifestyle Intervention in Gastroesophageal Reflux Disease. Clinical gastroenterology and hepatology : the official clinical practice journal of the American Gastroenterological Association. https://consensus.app/papers/intervention-gastroesophageal-reflux-disease-nessjensen/9ef3c86c3adb5abf8ba95b0c90acdd80/. Accessed 10/02/2024
- Cohen, S., Bueno de Mesquita, M., & Mimouni, F. (2015). Adverse effects reported in the use of gastroesophageal reflux disease treatments in children: a 10 years literature review. British Journal of Clinical Pharmacology. https://consensus.app/papers/effects-reported-reflux-disease-treatments-children-cohen/d3cacdd816a055dd961252713eba8a71/. Accessed 10/02/2024
- Patti, M. (2016). An Evidence-Based Approach to the Treatment of Gastroesophageal Reflux Disease. JAMA surgery. https://consensus.app/papers/approach-treatment-gastroesophageal-reflux-disease-patti/73fdbecec7805ef599ec70184db9365a/. Accessed 10/02/2024
- Wong, B., & Kinoshita, Y. (2006). Systematic review on epidemiology of gastroesophageal reflux disease in Asia. Clinical gastroenterology and hepatology : the official clinical practice journal of the American Gastroenterological Association. https://consensus.app/papers/review-epidemiology-gastroesophageal-reflux-disease-wong/3dd80ed530585c319d854ce5497f1522/. Accessed 10/02/2024