Sakit Kepala Sinus? Ini 5 Rekomendasi Obatnya

Penyakit Umum August 17, 2024 Penulis : Mirna S
Sakit Kepala Sinus? Ini 5 Rekomendasi Obatnya

Sakit kepala sinus bisa sangat mengganggu, membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat. Bagi Anda yang sering mengalami kondisi ini, kami paham betapa tidak nyamannya rasa sakit yang muncul. Kami akan membahas ini untuk membantu Anda memahami penyebab dan gejala sakit kepala sinus, serta memberikan rekomendasi obat yang bisa membantu meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang Anda rasakan.

Apa Itu Sakit Kepala Sinus?

Sakit kepala sinus terjadi ketika rongga sinus mengalami peradangan atau infeksi, yang biasa dikenal sebagai sinusitis. Kondisi ini menyebabkan jaringan di sinus membengkak dan menghasilkan lendir berlebih. Akibatnya, saluran sinus bisa tersumbat, dan tekanan dalam sinus meningkat. Hal inilah yang memicu rasa nyeri, terutama di area dahi, tulang pipi, di belakang mata, dan pangkal hidung.

Kami memahami bahwa rasa sakit ini bisa menjadi tumpul, konstan, dan semakin parah saat Anda membungkuk, bergerak tiba-tiba, atau bangun dari posisi tidur. Namun, perlu diingat bahwa sakit kepala sinus biasanya akan mereda seiring dengan pemulihan infeksi sinus.

Apa Penyebab Sakit Kepala Sinus?

Sakit kepala sinus disebabkan oleh sinusitis, sehingga penyebab sakit kepala sinus sama dengan penyebab sinusitis itu sendiri. Berikut adalah beberapa penyebab sakit kepala sinus meliputi:

  • Infeksi Virus: Penyebab paling umum dari sakit kepala sinus dan sinusitis. Sekitar 90% orang yang mengalami pilek juga mengalami gejala sinusitis sebagai efek lanjutan.

  • Infeksi Bakteri: Infeksi ini sering terjadi setelah infeksi virus dan dapat menyebabkan gejala sinusitis berlangsung lebih lama dan lebih parah.

  • Infeksi Jamur: Infeksi ini lebih sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan dapat menyebabkan sinusitis kronis.

  • Alergi Musiman: Alergi yang berlangsung lama, seperti rinitis alergi, dapat menyebabkan peradangan pada sinus, yang kemudian memicu sakit kepala sinus.

  • Perbedaan Struktural: Kondisi seperti polip hidung, pembesaran adenoid, atau deviasi septum bisa menghambat drainase sinus yang normal, sehingga meningkatkan risiko terjadinya sinusitis dan sakit kepala sinus.

Apa Gejala Sakit Kepala Sinus?

Sakit kepala sinus, seperti yang Anda rasakan, biasanya disebabkan oleh sinusitis. Berikut beberapa penyebab umum yang perlu Anda ketahui:

  • Hidung Tersumbat: Salah satu gejala paling umum dari peradangan sinus adalah hidung tersumbat, yang dapat membuat pernapasan menjadi sulit.

  • Hidung Berair: Selain tersumbat, Anda juga mungkin mengalami hidung berair dengan cairan yang keluar berwarna hijau atau kuning, menandakan adanya infeksi.

  • Penurunan Indra Penciuman: Ketika sinus tersumbat, kemampuan Anda untuk mencium aroma mungkin akan menurun, membuat indra penciuman terasa lemah.

  • Tekanan di Belakang Dahi: Sakit kepala sinus sering disertai dengan rasa tekanan yang tidak nyaman di belakang dahi atau di sekitar wajah, terutama di area pipi dan mata.

  • Nyeri saat Menunduk: Salah satu gejala sakit kepala sinus adalah nyeri yang semakin parah saat Anda menunduk.

  • Demam: Dalam beberapa kasus, sinusitis dapat menyebabkan demam, yang merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.

5 Rekomendasi Obat untuk Atasi Gejala Sakit Kepala Sinus

Jika sinusitis disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasinya. Namun, jika sakit kepala sinus disebabkan oleh infeksi virus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, untuk meredakan gejala sakit kepala, ada berbagai obat yang bisa membantu, antara lain:

1. Paracetamol

Paracetamol (parasetamol) adalah salah satu obat yang sering direkomendasikan untuk mengatasi sakit kepala sinus. Sebagai obat golongan analgesik dan antipiretik, parasetamol bekerja efektif untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, yang sering menyertai sakit kepala sinus.

Jika sakit kepala sinus Anda tidak kunjung membaik atau semakin parah setelah beberapa hari, sebaiknya hentikan penggunaan parasetamol dan konsultasikan dengan dokter. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, sirup, dan tetes oral, serta umumnya bisa dibeli tanpa resep dokter.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 500–1.000 mg setiap 4–6 jam, dengan dosis maksimal 4.000 mg per hari. Parasetamol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan parasetamol jika Anda memiliki gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan parasetamol. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak.

Contoh Obatnya: Bodrex, Pamol, Panadol, Paracetamol (Generik), Sanmol, dan Tempra.

2. Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang efektif untuk mengatasi sakit kepala sinus. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan nyeri, serta menurunkan demam yang sering menyertai sakit kepala sinus. 

Jika sakit kepala sinus Anda tidak kunjung membaik atau semakin parah setelah beberapa hari, sebaiknya hentikan penggunaan ibuprofen dan konsultasikan dengan dokter. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kapsul, dan sirup, serta umumnya bisa dibeli tanpa resep dokter.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 200 mg setiap 4–6 jam, dengan dosis maksimal 1.200 mg per hari. Ibuprofen sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi risiko gangguan lambung. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan ibuprofen jika Anda memiliki alergi terhadap OAINS lain, riwayat asma, tukak lambung, hipertensi, penyakit jantung, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan ibuprofen. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak atau lansia.

Contoh Obatnya: Anafen, Brufen, Farsifen, Fenris, Ibuprofen (Generik), dan Proris.

3. Pseudoephedrine

Pseudoephedrine (pseudoefedrin) adalah obat golongan dekongestan yang digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat akibat sakit kepala sinus. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan di hidung dan sinus, sehingga membantu Anda untuk bernapas lebih lega.

Jangan mengonsumsi pseudoefedrin lebih dari 3 hari tanpa berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi penyumbatan sinus Anda. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, sirup, dan tetes oral, serta termasuk dalam kategori obat bebas terbatas.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 30–60 mg setiap 4–6 jam, dengan dosis maksimal 240 mg per hari. Pseudoefedrin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan pseudoefedrin jika Anda memiliki riwayat diabetes, hipertensi, penyakit jantung, pembesaran prostat, penyakit tiroid, kejang, glaukoma, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan pseudoefedrin. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak (usia <12 tahun).

Contoh Obatnya: Devosix, Lapifed, Neo Protifed, Pseudoephedrine HCl (Generik), Rhinos Neo, dan Tremenza.

4. Oxymetazoline

Oxymetazoline (oksimetazolin) adalah obat golongan dekongestan yang digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat akibat sakit kepala sinus. Obat ini bekerja dengan cara meredakan pembengkakan di hidung dan sinus, sehingga saluran napas menjadi lebih terbuka dan napas Anda menjadi lebih lega.

Jangan menggunakan oksimetazolin lebih dari 3 hari tanpa berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi penyumbatan sinus Anda. Obat ini tersedia dalam bentuk nasal spray (semprot hidung) dan nasal drop (tetes hidung), serta termasuk dalam kategori obat resep dokter.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 1–2 semprot atau tetes ke setiap lubang hidung, 2–3 kali sehari, dengan durasi pengobatan maksimal 5–7 hari. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan oksimetazolin jika Anda memiliki riwayat hipertensi, takikardia, penyakit jantung, skleroderma, sindrom Raynaud, serta jika sedang hamil atau menyusui. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak.

Contoh Obatnya: Afrin dan Iliadin.

5. Chlorpheniramine

Chlorpheniramine (klorfeniramin) adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi, termasuk yang dapat menyebabkan peradangan pada sinus dan berkontribusi pada sakit kepala sinus.

Klorfeniramin bekerja dengan menghambat efek histamin (zat kimia yang diproduksi tubuh saat terpapar alergen), sehingga membantu meredakan gejala seperti hidung tersumbat dan nyeri sinus. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kaplet, kapsul, dan sirup, serta termasuk dalam kategori obat bebas terbatas.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 4 mg setiap 4–6 jam, dengan dosis maksimal 24 mg per hari. Klorfeniramin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan seksama.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan klorfeniramin jika Anda memiliki riwayat asma, glaukoma, obstruksi usus, kesulitan buang air kecil, pembesaran prostat, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan klorfeniramin.

Selain itu, jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi klorfeniramin, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak.

Contoh Obatnya: Brontusin, Chlorpheniramine Maleate (Generik), CTM, Demacolin, dan Etaflusin.

Kesimpulan

Sakit kepala sinus bisa mengganggu, namun ada berbagai cara untuk mengurangi gejalanya. Selain mengonsumsi obat, Anda bisa mencoba beberapa metode, seperti kompres dingin di belakang leher, pijat lembut di area kepala atau pelipis, serta beristirahat di lingkungan yang tenang dengan aromaterapi.

Pastikan Anda juga cukup minum air, hindari aktivitas yang berlebihan, serta jauhkan diri dari asap rokok dan konsumsi alkohol. Jika setelah mengikuti langkah-langkah tersebut gejala sakit kepala sinus tetap tidak mereda atau bahkan memburuk, segera konsultasikan dengan dokter.

Jika Anda membutuhkan penanganan medis yang cepat dan nyaman untuk mengatasi sakit kepala sinus, Anda bisa menggunakan layanan panggil dokter ke rumah dari Homecare Dokter.

 

 

Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Dokter ke Rumah.

Sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial

  • Alodokter. Obat untuk mengatasi sakit kepala karena sinusitis. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.alodokter.com/komunitas/topic/obat-untuk-mengatasi-sakit-kepala-karena-sinusitis
  • Alodokter. Perbedaan Sakit Kepala Akibat Sinusitis dan Migrain. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.alodokter.com/jangan-samakan-sakit-kepala-sinusitis-dan-migrain
  • Ciputra Hospital. Sakit Kepala Karena Sinus: Bagaimana Pengobatannya? Diakses pada 09/08/2024, dari https://ciputrahospital.com/sakit-kepala-karena-sinus-bagaimana-pengobatannya/
  • Cleveland Clinic. Sinus Headache. Diakses pada 09/08/2024, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9641-sinus-headaches
  • Drugs. Chlorpheniramine. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.drugs.com/mtm/chlorpheniramine.html
  • Healthline. What Is Sinus Headache? Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.healthline.com/health/sinus-headache
  • Mayo Clinic. Sinus headaches. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sinus-headaches/diagnosis-treatment/drc-20377584
  • MIMS. Ibuprofen. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ibuprofen?mtype=generic
  • MIMS. Oxymetazoline. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/oxymetazoline?mtype=generic
  • MIMS. Paracetamol. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol?mtype=generic
  • MIMS. Pseudoephedrine. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pseudoephedrine?mtype=generic
  • WebMD. Sinus Headaches. Diakses pada 09/08/2024, dari https://www.webmd.com/migraines-headaches/sinus-headaches
Artikel Terkait
Artikel Terbaru