Menurut data dari WHO, setiap detik setidaknya satu orang terinfeksi TBC di seluruh dunia, dan di Indonesia, TBC bahkan menempati peringkat pertama sebagai penyebab kematian akibat infeksi. Meskipun demikian, kesadaran akan gejala TBC masih rendah di kalangan masyarakat.
Banyak yang keliru menganggap gejala awal TBC sebagai gangguan pernapasan ringan, seperti pilek atau flu biasa. Namun, sebenarnya ada tanda-tanda khas yang perlu diwaspadai. Mengidentifikasi gejala TBC secara dini menjadi penting, karena untuk memulai pengobatan segera dan meningkatkan peluang kesembuhan.
Kapan Gejala Awal Penyakit TBC akan Muncul?
Gejala awal tuberkulosis (TBC) tidak selalu muncul segera setelah tubuh terinfeksi bakteri penyebabnya. Penularan TBC terjadi melalui udara, ketika penderita TB paru aktif mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri saat bersin, batuk, atau berteriak.
Droplet ini, berupa cairan dari sistem pernapasan seperti dahak atau ingus, dapat bertahan beberapa jam di udara dan kemudian terhirup oleh orang lain melalui saluran pernapasan atas.
Meskipun penularan TBC terjadi dengan cepat, gejala awal TBC biasanya tidak segera muncul karena bakteri tuberkulosis mengalami tahapan infeksi dalam tubuh terlebih dahulu. Sebagian besar penderita baru merasakan gejala setelah bertahun-tahun terinfeksi bakteri tersebut.
Tahapan Infeksi TBC di dalam Tubuh
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tahapan infeksi TBC dalam tubuh manusia melibatkan serangkaian proses yang kompleks dan berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Infeksi Primer
Tahap ini terjadi ketika seseorang terpapar bakteri TBC untuk pertama kalinya. Bakteri TBC memasuki tubuh melalui droplet yang dihirup, kemudian menetap di paru-paru. Di sinilah bakteri berkembang biak dan memicu respon pertahanan tubuh. Meskipun demikian, pada tahap ini, gejala infeksi mungkin tidak terlihat secara nyata.
2. Infeksi Laten
Setelah tahap infeksi primer, sebagian bakteri TBC dapat tetap berada dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala yang jelas. Sel-sel makrofag dalam sistem kekebalan tubuh akan berusaha melawan bakteri ini. Namun, bakteri TBC memiliki sifat tahan terhadap serangan makrofag dan mampu membentuk lapisan pertahanan yang kuat.
Akibatnya, bakteri TBC dapat memasuki fase dorman atau tidak aktif, yang disebut sebagai tahap TB laten. Pada tahap ini, seseorang tidak menunjukkan gejala penyakit TBC meskipun bakteri masih berada dalam tubuhnya.
3. Infeksi Aktif
Tahap terakhir dari infeksi TBC adalah ketika bakteri TBC yang berada dalam keadaan laten kembali aktif dan mulai berkembang biak secara agresif dalam tubuh. Hal ini sering terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah, misalnya akibat penyakit lain atau stres.
Pada tahap ini, gejala-gejala TBC mulai muncul, termasuk batuk yang terus-menerus, demam, penurunan berat badan, serta gejala lainnya tergantung dari organ yang terkena infeksi.
Gejala TBC Paru Aktif yang Perlu Diwaspadai
Berdasarkan organ yang diserang oleh bakteri tuberkulosis, TBC dibedakan menjadi TB paru dan TB ekstra paru. Pada tahap awal infeksi aktif, bakteri TBC pertama kali berkembang biak di paru-paru, sehingga gejala utama yang dialami akan berkaitan dengan masalah sistem pernapasan.
Durasi gejala TBC paru sangat bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Berikut adalah gejala khas yang perlu diwaspadai pada penyakit TBC paru aktif meliputi:
1. Batuk Terus-Menerus selama Lebih dari 2 Minggu
Batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu adalah gejala utama TBC paru aktif. Batuk ini dapat bersifat produktif dengan keluarnya dahak, namun pada beberapa kasus, batuk dapat bersifat kering atau bahkan disertai dengan darah.
2. Nyeri Dada dan Sesak Napas
Infeksi TBC paru dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut di paru-paru. Ini dapat mengakibatkan nyeri dada, terutama saat bernapas dalam-dalam, serta kesulitan bernapas atau sesak napas.
3. Demam
Demam adalah respon alami dari tubuh terhadap infeksi. Penderita TBC paru aktif mungkin mengalami demam, terutama di malam hari, yang dapat berlangsung lebih dari 3 minggu. Demam ini bisa bersifat ringan hingga sedang.
4. Berkeringat di Malam Hari
Keringat berlebih, terutama di malam hari, bisa menjadi gejala TBC paru aktif. Keringat ini sering kali terjadi secara tiba-tiba dan berlebihan, dan dapat membuat penderita basah kuyup saat tidur.
5. Berat Badan Turun Drastis
TBC paru aktif dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis dalam waktu singkat. Penurunan berat badan ini sering kali disertai dengan kehilangan nafsu makan, yang bisa disebabkan oleh batuk yang mengganggu atau efek samping obat antituberkulosis, karena obat ini dapat menyebabkan gangguan nafsu makan, masalah pencernaan, dan penurunan metabolisme.
Membedakan Gejala Batuk TBC dengan Batuk Lainnya
Membedakan gejala batuk TBC dengan batuk lainnya merupakan hal penting untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan yang tepat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Berikut adalah beberapa poin penting dalam membedakan gejala batuk TBC dengan batuk biasa meliputi:
-
Durasi Batuk yang Berkepanjangan: Batuk yang terus-menerus selama minimal 2 minggu atau lebih merupakan salah satu ciri khas batuk TBC. Gejala ini berbeda dengan batuk biasa yang biasanya sembuh dalam waktu singkat, terutama setelah mengonsumsi obat batuk.
-
Nyeri Dada: Penderita batuk TBC sering mengalami nyeri pada bagian dada, terutama saat batuk. Nyeri ini bisa menjadi tanda adanya peradangan atau infeksi di dalam paru-paru.
-
Dahak Berdarah: Seiring dengan perkembangan penyakit, batuk TBC bisa disertai dengan dahak yang bercampur dengan darah. Hal ini disebabkan oleh adanya luka di dalam paru-paru akibat infeksi bakteri TBC.
Meskipun gejala-gejala tersebut dapat menjadi indikasi adanya TBC, namun tidak cukup hanya dengan mengandalkan pengamatan secara visual. Konsultasi dengan dokter dan melakukan sejumlah pemeriksaan medis, seperti tes mantoux (uji tuberkulin) atau tes darah, sangat penting untuk diagnosis yang akurat.
Gejala TBC Paru yang Sudah Mengalami Komplikasi
Ketika penyakit TBC paru tidak diobati dengan tepat atau penderita tidak patuh pada rencana pengobatan, kemungkinan terjadinya komplikasi menjadi meningkat. Komplikasi ini terjadi ketika infeksi bakteri TBC telah menyebar ke berbagai bagian tubuh selain paru-paru melalui peredaran darah.
Berikut adalah beberapa gejala dan masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat TBC paru yang sudah mengalami komplikasi, antara lain:
1. Sakit Punggung
Infeksi TBC paru yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada tulang belakang, yang dikenal sebagai tuberkulosis tulang belakang atau Pott's disease. Hal ini bisa menyebabkan nyeri punggung yang hebat dan bahkan deformitas tulang belakang.
2. Kerusakan pada Sendi
TBC dapat menyebar ke sendi-sendi tubuh, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai tuberkulosis pada sendi. Gejalanya meliputi nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada sendi yang terkena.
3. Meningitis
Infeksi TBC dapat menyebar ke otak dan menyebabkan peradangan pada selaput otak, yang dikenal sebagai meningitis tuberkulosis. Gejalanya meliputi sakit kepala berat, mual, muntah, kebingungan, dan gangguan kesadaran.
4. Masalah pada Hati dan Ginjal
TBC paru yang sudah mengalami komplikasi juga dapat mempengaruhi organ lain seperti hati dan ginjal. Infeksi bakteri TBC yang menyebar ke organ-organ ini dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi yang serius.
5. Kelainan pada Jantung
Infeksi TBC yang menyebar ke jantung dapat menyebabkan kelainan pada jantung seperti tamponade jantung, di mana cairan mengumpul di sekitar jantung dan mengganggu fungsi pompa jantung.
Kapan Anda Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami batuk yang terus-menerus selama lebih dari 2 minggu dan disertai dengan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, demam, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan yang drastis, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan medis untuk mendiagnosis TBC, termasuk pemeriksaan fisik, tes mantoux, tes rontgen dada, dan pemeriksaan laboratorium lainnya. Setelah diagnosis positif terkonfirmasi, penting untuk mematuhi aturan pengobatan TBC dengan baik untuk sembuh total.
Orang dengan TBC aktif sebaiknya tetap di rumah untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain. Jika memerlukan perawatan medis ringan, Anda bisa menggunakan layanan Homecare Dokter yang memungkinkan Anda memanggil dokter langsung ke rumah.
Namun, untuk perawatan yang lebih serius, pergilah ke rumah sakit agar dokter dapat memberikan penanganan medis yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami, jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut mengenai penanganan TBC.
Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Dokter ke Rumah.
Sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial
- American Lung Association. Learn About Tuberculosis. Diakses pada 20/05/2024, dari https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/tuberculosis/learn-about-tuberculosis
- Cleveland Clinic. Tuberculosis. Diakses pada 20/05/2024, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11301-tuberculosis
- Mayo Clinic. Tuberculosis. Diakses pada 20/05/2024, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250
- TBC Indonesia. Informasi Dasar Seputar TBC. Diakses pada 20/05/2024, dari https://tbindonesia.or.id/pustaka_tbc/informasi-dasar-seputar-tbc/
- World Health Organization (WHO). Tuberculosis. Diakses pada 20/05/2024, dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis