5 Rekomendasi Obat Efektif Mengatasi Sakit Kepala Cluster
Tujuan utama pengobatan sakit kepala cluster adalah untuk mengurangi tingkat keparahan nyeri, mempersingkat durasi serangan, serta mencegah kambuhnya sakit kepala cluster di kemudian hari. Simak ulasan berikut untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai rekomendasi obat sakit kepala cluster!
Apa Itu Sakit Kepala Cluster?
Sakit kepala cluster atau cluster headache adalah jenis sakit kepala yang terjadi secara berulang dalam siklus atau periode tertentu. Sakit kepala ini umumnya muncul secara tiba-tiba di sekitar mata pada salah satu sisi kepala dan menyebabkan nyeri yang sangat berat.
Nyeri yang dirasakan sering digambarkan sebagai sensasi terbakar atau menusuk yang intens, dan bisa berlangsung antara 15 menit hingga 3 jam. Sakit kepala cluster dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh pria yang berusia 30–40 tahun.
Serangan sakit kepala cluster terjadi pada periode tertentu, yang biasanya berlangsung pada waktu yang sama setiap tahunnya. Periode ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga berbulan-bulan, dengan serangan nyeri yang dapat terjadi hingga 8 kali per hari.
Setelah periode serangan terakhir, biasanya ada periode remisi atau bebas gejala, yang bisa berlangsung beberapa bulan hingga tahun. Pola serangan yang khas ini membuat sakit kepala cluster berbeda dari jenis sakit kepala lainnya.
Apa Penyebab Sakit Kepala Cluster?
Sampai saat ini, penyebab pasti dari sakit kepala cluster masih belum diketahui. Namun, ada dugaan bahwa kondisi ini berkaitan dengan gangguan pada hipotalamus.
Hipotalamus adalah bagian otak yang berperan penting dalam menjaga kestabilan sistem tubuh, termasuk mengatur siklus tidur, suhu tubuh, dan fungsi biologis lainnya. Ketika hipotalamus mengalami gangguan, hal ini dapat memicu munculnya nyeri dan sensasi rasa tidak nyaman di tubuh, termasuk sakit kepala cluster.
Penelitian juga menunjukkan bahwa sakit kepala cluster dapat bersifat genetik pada sekitar 5% penderita. Selain itu, terdapat beberapa pemicu yang dapat memperparah atau memicu serangan sakit kepala cluster selama siklusnya.
Pemicu ini bervariasi pada setiap orang, tetapi beberapa di antaranya termasuk kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, paparan cahaya terang, suhu panas, nitrit dalam makanan (seperti daging olahan), dan obat-obatan tertentu (seperti sildenafil).
5 Pengobatan untuk Mengatasi Serangan Sakit Kepala Cluster
Pengobatan sakit kepala cluster terbagi menjadi dua jenis, yaitu pengobatan untuk meredakan serangan dan pengobatan untuk mencegah serangan di kemudian hari. Pilihan pengobatan dapat bervariasi, tergantung pada seberapa sering dan lama serangan terjadi, serta respons tubuh Anda terhadap terapi.
Berikut adalah beberapa obat atau terapi yang direkomendasi dokter ketika sakit kepala cluster menyerang, antara lain:
1. Oksigen Murni
Menghirup oksigen murni merupakan salah satu metode pengobatan yang efektif untuk meredakan serangan sakit kepala cluster. Banyak penderita merasakan efek positif dari pengobatan ini dalam waktu 15 menit setelah menghirup oksigen murni.
Terapi oksigen murni ini bekerja dengan memberikan 100% oksigen ke dalam tubuh, yang dapat membantu meredakan gejala selama serangan terjadi. Menghirup oksigen murni segera saat sakit kepala cluster mulai terasa dapat membantu mengurangi intensitas nyeri dan mempercepat pemulihan.
Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan penderita. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan produk dengan seksama.
Perlu Diperhatikan: Oksigen murni umumnya aman dan tidak memiliki efek samping. Namun, hindari penggunaan oksigen murni jika Anda menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Contoh Obatnya: Oxycan.
2. Sumatriptan
Sumatriptan adalah obat golongan triptan yang digunakan untuk mengatasi serangan sakit kepala cluster yang sedang berlangsung. Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi serotonin di otak, yang membantu meredakan nyeri dengan menyempitkan pembuluh darah selama serangan sakit kepala cluster.
Sumatriptan untuk mengatasi serangan akut sakit kepala cluster tersedia dalam bentuk injeksi (suntikan). Pemberian sumatriptan disuntikkan secara subkutan (melalui lapisan bawah kulit) dan dilakukan oleh tenaga medis di rumah sakit dengan pengawasan dokter.
Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 6 mg saat serangan sakit kepala cluster dimulai. Jika diperlukan, dosis dapat diulangi setelah minimal 1 jam, dengan dosis maksimal 6 mg per dosis atau 12 mg per 24 jam.
Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan sumatriptan jika Anda memiliki riwayat diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, penyakit liver, atau kolesterol tinggi. Penggunaan obat ini juga harus dihindari selama kehamilan, menyusui, atau jika sudah menopause.
Selain itu, jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menerima sumatriptan, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk. Hindari juga konsumsi alkohol selama penggunaan sumatriptan.
Contoh Obatnya: Imitrex (Sumatirptan)
3. Octreotide
Octreotide (oktreotida) adalah obat golongan octapeptide berupa versi sintetis dari hormon otak somatostatin yang digunakan untuk mengatasi serangan sakit kepala cluster. Obat ini dapat menjadi pilihan efektif terutama bagi orang yang tidak merespons baik terhadap terapi triptan.
Oktreotida untuk mengatasi serangan sakit kepala cluster tersedia dalam bentuk injeksi (suntikan). Pemberian sumatriptan disuntikkan secara subkutan (melalui lapisan bawah kulit) atau intravena (melalui pembuluh darah) dan dilakukan oleh tenaga medis di rumah sakit dengan pengawasan dokter.
Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan penderita sesuai anjuran dokter.
Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan oktreotida jika Anda memiliki riwayat diabetes, kekurangan vitamin B12, insulinoma (tumor langka yang tumbuh di pankreas), penyakit jantung, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui.
Selain itu, jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menerima oktreotida, karena obat ini dapat menyebabkan pusing. Hindari juga konsumsi alkohol selama penggunaan oktreotida.
Contoh Obatnya: Sandostatin.
4. Lidocaine
Lidocaine (lidokain) adalah obat golongan anestesi lokal yang digunakan untuk mengatasi serangan sakit kepala cluster dan diberikan dalam bentuk semprotan hidung (intranasal). Obat ini bekerja dengan cara memblokir sinyal nyeri dari saraf ke otak, sehingga meredakan nyeri sakit kepala cluster dengan cepat.
Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah sesuai kebutuhan penderita. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan produk dengan seksama.
Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan lidokain jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit paru-paru, hipertensi, penyakit liver, serta jika sedang hamil atau menyusui.
Contoh Obatnya: Xylocaine Spray.
5. Dihydroergotamine
Dihydroergotamine (dihidroergotamin) adalah obat golongan alkaloid ergot yang digunakan untuk mengobati migrain dan sakit kepala cluster. Dihidroergotamin untuk mengatasi serangan sakit kepala cluster tersedia dalam bentuk injeksi (suntikan).
Pemberian dihidroergotamin dilakukan secara intramuskular (melalui otot), subkutan (melalui lapisan bawah kulit, atau intravena (melalui pembuluh darah). Suntikan ini dilakukan oleh tenaga medis di rumah sakit dengan pengawasan dokter.
Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 1 mg saat serangan sakit kepala cluster dimulai. Jika diperlukan, dosis dapat diulangi setelah minimal 1 jam, dengan dosis maksimal 6 mg per minggu.
Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan dihidroergotamin jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, gangguan sirkulasi darah, infeksi parah, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan dihidroergotamin.
Selain itu, jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menerima dihidroergotamin, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan gangguan penglihatan.
Contoh Obatnya: Dihydroergotamine Injection.
Pengobatan untuk Pencegahan Sakit Kepala Cluster
Pengobatan untuk pencegahan sakit kepala cluster bertujuan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas serangan sebelum nyeri muncul. Berikut adalah beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk pencegahan sakit kepala cluster, antara lain:
-
Obat Tekanan Darah: Obat seperti propranolol dan verapamil dapat membantu mencegah serangan sakit kepala cluster.
-
Obat Steroid: Obat seperti prednisone (prednison) digunakan untuk mengurangi peradangan saraf.
-
Obat Ergotamine: Ergotamine (ergotamine) mencegah pembuluh darah dari pelebaran yang dapat memicu serangan.
-
Obat Antidepresan: Obat seperti amitriptyline (amitriptilin) dapat digunakan untuk mencegah sakit kepala cluster.
-
Obat Antikonvulsan: Obat seperti topiramate (topiramat) dan asam valproat dapat membantu mengurangi frekuensi serangan sakit kepala cluster dengan memodifikasi aktivitas saraf di otak.
-
Karbonat Litium: Karbonat litium dapat menjadi pilihan dalam pengobatan pencegahan sakit kepala cluster, terutama ketika terapi lain tidak memberikan hasil yang memadai.
-
Obat Relaksan Otot: Obat seperti baclofen dapat digunakan untuk mencegah sakit kepala cluster dengan mengurangi ketegangan otot dan peradangan.
Penggunaan obat-obatan di atas harus dilakukan dengan pengawasan dokter untuk memastikan efektivitas dan meminimalkan risiko efek samping. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis obat yang sesuai dengan kondisi Anda dan cara terbaik untuk mengatasi sakit kepala cluster secara efektif.
Jika Anda sudah mengonsumsi obat sakit kepala cluster, tetapi gejala tidak kunjung mereda atau bahkan semakin parah, sehingga menghambat aktivitas sehari-hari Anda, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Anda membutuhkan penanganan medis yang cepat dan nyaman untuk mengatasi sakit kepala cluster, Anda bisa menggunakan layanan panggil dokter ke rumah dari Homecare Dokter.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- Alodokter. Sakit Kepala Cluster. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.alodokter.com/sakit-kepala-cluster
- Cleveland Clinic. Cluster Headaches. Diakses pada 07/08/2024, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5003-cluster-headaches
- Healthline. Cluster Headaches. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.healthline.com/health/cluster-headache
- Healthline. How to Treat Cluster Headaches Yourself Naturally. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.healthline.com/health/cluster-headache-natural-treatment
- Mayo Clinic. Cluster headache. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cluster-headache/diagnosis-treatment/drc-20352084
- Medscape. Sumatriptan. Diakses pada 07/08/2024, dari https://reference.medscape.com/drug/imitrex-sumatriptan-343034
- MIMS. Dihydroergotamine. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dihydroergotamine?mtype=generic
- MIMS. Lidocaine. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lidocaine?mtype=generic
- MIMS. Octreotide. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/octreotide?mtype=generic
- MIMS. Sumatriptan. Diakses pada 07/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sumatriptan?mtype=generic