6 Pilihan Obat Pruritus yang Ampuh Mengatasi Gatal

Penyakit Umum August 29, 2024 Penulis : Mirna S
6 Pilihan Obat Pruritus yang Ampuh Mengatasi Gatal

Pruritus adalah istilah medis untuk rasa gatal pada kulit, yang menyebabkan keinginan kuat untuk menggaruk. Meskipun umumnya tidak berbahaya, rasa gatal ini dapat menyebabkan luka atau infeksi jika kulit digaruk terus-menerus. Simak artikel ini untuk mengetahui obat-obatan yang ampuh mengatasi pruritus!

Apa Itu Pruritus?

Pruritus adalah istilah medis yang merujuk pada rasa gatal pada kulit, yang sering kali membuat seseorang merasa perlu menggaruk untuk meredakan sensasi tersebut. Gatal ini dapat dirasakan pada satu area tubuh atau menyebar ke beberapa bagian sekaligus.

Pruritus dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan rasa gatal ini bisa sangat mengganggu dan menyakitkan. Jika rasa gatal berlangsung selama 6 minggu atau lebih, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai pruritus kronis, yang memerlukan penanganan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Apa Penyebab Pruritus?

Untuk mengatasi pruritus (rasa gatal pada kulit), penting untuk mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pruritus, antara lain:

  • Kondisi Kulit: Contohnya seperti psoriasis, eksim, kulit kering (xerosis), kudis (scabies), bekas luka, luka bakar, gigitan serangga, dan biduran.

  • Penyakit Dalam: Gatal yang dirasakan di seluruh tubuh bisa menjadi gejala dari penyakit dalam, seperti penyakit hati, penyakit ginjal, anemia, diabetes, gangguan tiroid, dan beberapa jenis kanker.

  • Gangguan Saraf: Beberapa gangguan saraf dapat menyebabkan pruritus, termasuk multiple sclerosis, saraf terjepit, dan herpes zoster (shingles).

  • Gangguan Psikologis: Pruritus bisa muncul akibat gangguan psikologis seperti kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan depresi.

  • Reaksi Iritasi: Bahan-bahan seperti wol, bahan kimia, dan sabun dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal serta ruam.

  • Reaksi Alergi: Beberapa zat, seperti tanaman poison ivy atau produk kosmetik, dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan pruritus.

  • Obat-obatan Tertentu: Reaksi terhadap obat-obatan tertentu, seperti opioid yang digunakan untuk mengobati nyeri, juga dapat menyebabkan kulit terasa gatal.

Apa Gejala Pruritus?

Tanda dan gejala pruritus (rasa gatal pada kulit) bisa muncul di area tubuh tertentu seperti tangan, kaki, lengan, atau bahkan di seluruh tubuh. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala pruritus, antara lain:

  • Kulit Meradang: Area yang gatal sering menjadi merah dan meradang akibat reaksi inflamasi pada kulit.

  • Bekas Garukan: Menggaruk area gatal dapat meninggalkan bekas luka atau goresan pada kulit, yang mungkin juga terinfeksi.

  • Bentol, Bintik, atau Lecet: Gatal bisa disertai dengan munculnya bentol, bintik, atau lecet kecil di kulit.

  • Kulit Kering dan Pecah-Pecah: Kulit yang mengalami pruritus sering menjadi kering, pecah-pecah, dan mungkin tampak bersisik.

  • Kulit yang Menebal: Bagian kulit yang digaruk terus-menerus dapat menjadi bersisik atau menebal.

6 Pengobatan yang Ampuh Mengatasi Pruritus

Untuk mengatasi pruritus, penting untuk mengetahui penyebabnya dan menghindari pemicunya. Setelah penyebabnya ditangani, dokter mungkin merekomendasikan beberapa pengobatan berikut untuk meredakan gejala gatal pada kulit, antara lain:

1. Hydrocortisone

Hydrocortisone (hidrokortison) adalah obat kortikosteroid topikal yang digunakan untuk mengatasi pruritus akibat dermatitis. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan rasa gatal pada kulit. Hidrokortison topikal harus digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam bentuk krim dan salep.

Cara Penggunaan: Untuk mengatasi pruritus, dosis yang digunakan adalah 1–2,5% hidrokortison, dioleskan pada kulit yang gatal 1–2 kali sehari. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan hidrokortison jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat kortikosteroid lain, infeksi kulit, glaukoma, katarak, gangguan kelenjar adrenal, penyakit hati, diabetes, serta jika sedang hamil atau menyusui.

Contoh Obatnya: Dermacoid, Hydrocortisone (Generik), dan Lexacorton.

2. Pimecrolimus

Pimecrolimus (pimekrolimus) adalah obat imunosupresan topikal yang digunakan untuk mengatasi pruritus. Obat ini bekerja dengan menghambat respons imun tubuh yang berlebihan di kulit, sehingga rasa gatal pada kulit dapat berkurang.

Pimekrolimus juga dapat digunakan untuk mengatasi kondisi kulit inflamasi seperti eksim (dermatitis atopik), di mana gatal-gatal menjadi masalah utama. Pimekrolimus topikal harus digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam bentuk krim.

Cara Penggunaan: Untuk mengatasi pruritus, dosis yang digunakan adalah 1% pimekrolimus, dioleskan pada kulit yang gatal 2 kali sehari. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan pimekrolimus jika Anda memiliki riwayat infeksi kulit, sistem imun yang lemah, kelainan kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari sinar matahari saat menggunakan pimekrolimus topikal.

Contoh Obatnya: Elidel.

3. Doxepin

Doxepin (doksepin) adalah obat topikal yang digunakan untuk mengatasi pruritus (rasa gatal) yang disebabkan oleh kondisi kulit, seperti eksim (dermatitis atopik) dan neurodermatitis. Doksepin topikal harus digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam bentuk krim.

Meskipun cara kerja doksepin dalam mengatasi pruritus belum sepenuhnya diketahui, obat ini diduga efektif karena kemampuannya dalam menghambat efek histamin, sehingga dapat membantu mengurangi rasa gatal dan peradangan pada kulit.

Cara Penggunaan: Untuk mengatasi pruritus, dosis yang digunakan adalah 5% doksepin, dioleskan pada kulit yang gatal 3–4 kali sehari, dengan jarak antar dosisnya 3–4 jam. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan doksepin jika Anda memiliki riwayat gangguan bipolar, glaukoma, kesulitan buang air kecil, penyakit jantung, diabetes, penyakit tiroid, pembesaran prostat, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui.

Contoh Obatnya: Sagalon.

4. Cetirizine

Cetirizine (setirizin) adalah obat golongan antihistamin yang digunakan untuk mengatasi pruritus (rasa gatal) yang disebabkan oleh reaksi alergi. Obat ini juga membantu mengatasi kondisi kulit yang terkait dengan reaksi alergi, seperti biduran, rhinitis alergi, dan angioedema.

Setirizin bekerja dengan memblokir efek histamin, yaitu senyawa kimia yang menyebabkan reaksi alergi di tubuh. Obat ini harus digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, kaplet, kapsul, sirup, dan drops (tetes oral).

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 5–10 mg per hari. Setirizin bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan setirizin jika Anda memiliki riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, epilepsi, kesulitan buang air kecil, pembesaran prostat, atau jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan setirizin.

Contoh Obatnya: Cetirgi, Cetirizine (Generik), Cerini, Cetzin, Incidal-OD, Ozen, Ryvel, dan Tiriz.

5. Fluoxetine

Fluoxetine (fluoksetin) adalah obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang digunakan untuk mengatasi pruritus, terutama jika rasa gatal terkait dengan kondisi psikologis seperti kecemasan atau depresi. Obat ini harus digunakan sesuai resep dokter dan tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul.

Cara Penggunaan: Untuk orang dewasa, dosis yang dianjurkan adalah 10–20 mg per hari. Fluoksetin bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan fluoksetin jika Anda memiliki riwayat gangguan bipolar, epilepsi, penyakit jantung, serangan jantung, diabetes, glaukoma, gangguan fungsi ginjal atau hati, serta jika sedang hamil atau menyusui. Hindari konsumsi alkohol selama penggunaan fluoksetin.

Selain itu, jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi fluoksetin, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.

Contoh Obatnya: Deprezac, Doxetin, Fluoxetine HCl (Generik), Kalxetin, dan Prestin.

6. Calamine

Calamine (kalamin) adalah obat topikal yang digunakan untuk mengatasi pruritus (rasa gatal pada kulit). Obat ini juga efektif meredakan gatal akibat berbagai kondisi kulit, seperti biduran, gigitan serangga, biang keringat, dan cacar air.

Kalamin bekerja dengan memberikan sensasi dingin pada kulit, yang membantu mengurangi rasa gatal dan ketidaknyamanan. Selain itu, kalamin juga berfungsi mengeringkan area kulit yang basah atau bernanah akibat iritasi ringan. Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter dan tersedia dalam bentuk losion dan bedak.

Cara Penggunaan: Untuk mengatasi pruritus, oleskan kalamin pada kulit yang gatal 1–4 kali sehari, terutama setelah mandi. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan obat dengan teliti.

Perlu Diperhatikan: Hindari penggunaan kalamin jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap kalamin, luka terbuka, luka terbakar, serta jika sedang hamil, menyusui, atau anak-anak (usia <2 tahun).

Contoh Obatnya: Caladine Lotion dan Caladine Powder.

Bagaimana Cara Mengatasi Gatal pada Kulit?

Untuk mengatasi pruritus (rasa gatal pada kulit), Anda bisa melakukan beberapa langkah perawatan kulit sederhana di rumah yang dapat membantu mencegah gatal semakin parah. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi gatal pada kulit, antara lain:

  • Oleskan krim atau losion pelembap secara rutin untuk mencegah kulit kering dan gatal.

  • Gunakan sunscreen dengan SPF untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan sinar UV.

  • Pilih deterjen, sabun, dan produk perawatan kulit tanpa pewangi untuk kulit sensitif.

  • Mandilah dengan air hangat, bukan air panas, untuk meredakan rasa gatal.

  • Kenakan pakaian lembut seperti katun dan hindari wol atau kain sintetis yang dapat menyebabkan iritasi.

  • Tempelkan kain basah dingin yang dibungkus handuk pada area gatal untuk meredakan rasa gatal.

Kesimpulan

Pruritus, atau rasa gatal, biasanya dapat mereda dengan sendirinya, terutama jika gejalanya ringan. Namun, jika rasa gatal sangat parah, berlangsung lebih dari 2 minggu, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Untuk penanganan medis yang cepat dan nyaman, pertimbangkan menggunakan layanan panggil dokter ke rumah dari Homecare Dokter. Dengan layanan ini, Anda dapat memperoleh bantuan medis yang diperlukan tanpa harus pergi ke klinik, sehingga pengobatan pruritus lebih praktis dan terjangkau.

 

Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Dokter ke Rumah.

Sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial

  • Alodokter. Ketahui Obat Gatal-Gatal Seluruh Badan di Sini. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.alodokter.com/ketahui-obat-gatal-gatal-seluruh-badan-di-sini
  • Alodokter. Pruritus. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.alodokter.com/pruritus
  • Cleveland Clinic. Pruritus (Itchy Skin). Diakses pada 21/08/2024, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11879-pruritus
  • Halodoc. Pruritus. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.halodoc.com/kesehatan/pruritus
  • Mayo Clinic. Itchy skin (pruritus). Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/itchy-skin/symptoms-causes/syc-20355006
  • MIMS. Calamine. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calamine
  • MIMS. Cetirizine. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cetirizine?mtype=generic
  • MIMS. Doxepin. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/doxepin?mtype=generic
  • MIMS. Fluoxetine. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluoxetine?mtype=generic
  • MIMS. Hydrocortisone. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/hydrocortisone?mtype=generic
  • MIMS. Pimecrolimus. Diakses pada 21/08/2024, dari https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pimecrolimus?mtype=generic
Artikel Terkait
Artikel Terbaru