Infus adalah suatu cara untuk memberikan cairan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. Terdapat beragam cairan infus yang dapat disuntikan ke dalam tubuh. Cairan infus yang diberikan ke dalam tubuh disesuaikan dengan kondisi medis pasien. Perbedaan pemberian jenis cairan infus diperlukan agar infus optimal untuk proses penyembuhan pasien. Lalu, sebenarnya cairan infus untuk apa saja? Simak artikel di bawah ini untuk memahami lebih dalam kegunaan cairan infus.
Cairan Infus untuk Apa Saja?
Cairan infus diberikan untuk menjaga tubuh pasien agar terhindar dari dehidrasi dan kekurang elektrolit. Dalam kondisi medis tertentu, seorang pasien memang diharuskan untuk melakukan infus. Hal ini dikarenakan fungsi organ dalam tubuh menurun sehingga pasien membutuhkan asupan tambahan untuk proses penyembuhan yang lebih optimal. Pemberian infus langsung ke dalam darah melalui pembuluh darah akan lebih efektif daripada pemberian asupan tambahan dengan cara dikonsumsi.
Ragam Jenis Cairan Infus dan Fungsinya
Terdapat berbagai jenis cairan infus yang dapat diberikan ke dalam tubuh anda. Jenis cairan yang diberikan tentu disesuaikan dengan kondisi medis yang alami. Oleh karena itu, dokter akan mengecek kondisi medis anda dulu sebelum memberikan infus. Di bawah ini adalah ragam jenis cairan infus dan fungsinya.
1. Cairan Ringer Laktat
Cairan ringer laktat adalah cairan steril yang mengandung natrium klorida, natrium laktat, kalium klorida, kalsium klorida, dan air. Cairan laktat biasa digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang saat anda sakit. Cairan ringer laktat memiliki kesamaan dengan larutan garam, namun memiliki manfaat yang lebih baik sehingga banyak dokter lebih memilih cairan ringer laktat untuk mencegah dehidrasi.
2. NaCl 0,9%
NaCl 0,9% merupakan jenis cairan infus yang mengandung natrium klorida sebanyak 0,9% . NaCl 0,9% juga disebut sebagai larutan garam karena hanya mengandung natrium klorida dan air. Cairan ini digunakan untuk mengembalikan kandungan elektrolit dalam tubuh agar pasien tidak mengalami dehidrasi.
3. Dextrose 5%
Dextrose 5% adalah jenis cairan infus yang mengandung gula (glukosa). Glukosa yang terkandung dalam Dextrose mirip dengan gula yang terkandung dalam darah. Sesuai prentasenya, volume glukosa yang terkandung dalam cairan sebanyak 5%. Dextrose 5% digunakan untuk memenuhi kebutuhan gula dalam darah. Cairan infus ini diberikan ke pasien yang memiliki penyakit hipoglikemia (gula darah rendah) dan diabetes melitus tipe 2 (gula darah tinggi).
4. Dextrose 10%
Sama dengan Dextrose 5%, Dextrose 10% juga merupakan cairan infus yang mengandung glukosa, hanya saja kadarnya lebih banyak, yakni 10%. Perbedaan jenis Dextrose disesuaikan dengan kondisi kebutuhan pasien. Dokter akan menganalisis kondisi gula darah anda dan menentukan urgensi pemberian kadar dextrose melalui infus. Biasanya Dextrose 10% diberikan jika kadar gula dalam darah anda terlalu tinggi atau rendah.
5. Dextrose 20%
Ini adalah jenis cairan infus dengan kadar yang lebih tinggi dari dua dextrose sebelumnya, yakni memiliki kandungan glukosa sebanyak 20%. Dextrose 20% biasanya digunakan dalam kondisi darurat, agar kadar gula darah dalam tubuh anda yang terlalu rendah atau tinggi tidak membahayakan kondisi kesehatan anda yang lain. Dextrose 20% juga diberikan jika anda memiliki gangguan fungsi organ yang tidak mampu mengontrol kadar gula dan karbohidrat dalam tubuh.
6. Albumin 5%
Albumin sendiri merupakan protein utama yang terdapat dalam darah manusia. Albumin berfungsi untuk menyeimbangkan jumlah cairan yang terdapat di dalam pembuluh darah. Berdasarkan pengertian tersebut, Albumin 5% adalah cairan infus yang digunakan untuk meningkatkan albumin dalam darah agar pasien tidak mengalami pembengkakan jantung akibat kekurangan albumin.
7. HES 6%
HES 6% adalah cairan infus yang mengandung Hydroxyethyl starch (HES) sebanyak 6%, dihitung dalam larutan elektrolit seimbang. HES 6% digunakan untuk mengganti volume darah yang hilang. HES 6% biasa digunakan jika pasien tidak merespon cairan infus kristaloid. Jenis cairan ini digunakan untuk mengobati pasien yang mengidap hipovolemia.
8. Plasma Lutena
Plasma lutena adalah salah satu cairan infus yang mengandung imunoglobulin (IgG) dengan kadar yang tinggi. Jenis cairan infus ini diberikan untuk memelihara sistem kekebalan tubuh. Cairan ini biasa diberikan kepada pasien yang mengidap penyakit yang mengganggu kekebalan tubuh.
9. Fresh Frozen Plasma (FFP)
Fresh Frozen Plasma (FFP) adalah cairan infus yang mengandung seluruh faktor pembekuan darah. Jenis cairan infus ini diberikan untuk mencegah dan menghentikan pendarahan yang terjadi pada pasien. Pada beberapa kondisi medis, seperti hemofilia mengalami kesulitan pembekuan darah.
10. Packed Red Cell (PRC)
Packed Red Cell (PRC) merupakan cairan infus yang berisi sel darah merah. PRC digunakan untuk mengganti atau menambah sel darah merah dalam tubuh yang hilang. Pasien yang kehilangan darah dalam volume yang banyak harus segera mendapatkan infus PRC. Sel darah merah yang terdapat dalam PRC akan membantu meningkatkan oksigen dalam darah.
11. Platelet Concentrate
Platelet Concentrate atau yang lebih dikenal dengan sebutan Platelet Rich Plasma (PRP) merupakan jenis cairan infus yang mengandung plasma diri sendiri yang telah mengandung trombosit tinggi. Jenis cairan infus ini biasa diberikan untuk pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah, seperti pasien leukemia.
12. Colloid
Colloid adakah jenis cairan infus yang memiliki kandungan molekul besar yang tidak dapat melewati dinding kapiler vaskular. Colloid diberikan untuk meningkatkan darah serta volume sirkulasi darah. Colloid biasa digunakan untuk pasien yang mengalami luka bakar.
13. Vasopresin
Vasopresin adalah cairan infus yang digunakan untuk mengobati pasien pengidap diabetes insipidus. Dengan infus vasopresin, frekuensi buang air kecil pasien akan lebih sedikit serta rasa haus lebih terkontrol. Vasopresin juga digunakan untuk pasien pengidap perdarahan varises esofagus.
14. Furosemide
Furosemide adalah cairan infus yang digunakan untuk mengobati penumpukan cairan dalam tubuh atau dalam bahasa medis disebut edema. Selain itu furosemide juga dapat digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah rendah.
15. Antibiotik
Antibiotik pasti seringkali anda dengar saat mendapat obat dari dokter. Antibiotik atau obat yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri bukan hanya berbentuk tablet seperti yang biasa anda minum, tetapi juga dapat berbentuk cairan yang bisa diberikan melalui penyuntikan infus. Antibiotik diberikan untuk mengobati infeksi akibat bakteri yang lebih spesifik, agar tubuh kebal dari infeksi tersebut.
CEK PROMO INFUS DIRUMAH HOMECAREDOKTER DISINI - MULAI DARI 399RB SAJA
Kondisi Tubuh yang Memerlukan Fungsi Cairan Infus
Tidak semua kondisi medis yang terjadi pada diri anda harus diatasi dengan pemberian infus. Jika kondisi tubuh anda dapat diobati tanpa penyuntikan infus, maka dokter hanya akan memberikan obat. Berikut ini adalah ciri kondisi tubuh yang memerlukan penyuntikan infus.
1. Pendarahan dalam Jumlah Banyak Akibat Persalinan atau Kecelakaan
Istilah pendarahan pasti sudah sering anda dengar. Pendarahan adalah kondisi di mana darah anda keluar dari dalam tubuh. Ada banyak sekali penyebab pendarahan, dua di antaranya adalah proses persalinan dan kecelakaan yang dapat menyebabkan pendarahan dengan volume yang banyak. Pada kondisi ini diperlukan infus untuk menggantikan darah yang keluar agar anda terhindar dari kekurangan darah. Jenis cairan infus yang dapat digunakan adalah Fresh Frozen Plasma (FRP).
2. Diare dan Muntah
Diare dan muntah adalah dua kondisi medis yang sering disepelekan oleh pasien karena merasa dapat sembuh hanya dengan mengonsumsi obat. Namun, sebenarnya diare dan muntah bisa sangat berbahaya bagi tubuh karena jika terus menerus terjadi tubuh akan kekurangan cairan. Oleh karena itu, ketika diare dan muntah tidak kunjung berhenti pasien harus menerima infus agar tidak kekurangan cairan. Jenis cairan infus yang dapat digunakan adalah Dextrose 5%, ringer laktat, dan NaCl 0,9%.
3. Dehidrasi Berat
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh anda kekurangan cairan. Dehidrasi sebetulnya bisa diatasi dengan banyak mengonsumi mineral, seperti minum air putih. Namun, pada kondisi dehidrasi berat, pasien perlu diinfus untuk menjaga kadar cairan dalam tubuh. Pada kondisi ini infus sangat penting dilakukan, mengingat dehidrasi dapat menyebabkan kejang hingga gangguan ginjal.Jenis cairan yang dapat digunakan adalah NaCl 0,9%.
4. Luka Bakar Berat
Jika anda mengalami luka bakar berat sebaiknya segera lakukan infus. Pasien dengan luka bakar harus segera diinfus agar luka yang diderita segera membaik dan rasa sakit mereda. Saat mengalami luka bakar berat, pasien akan diinfus cairan colloid untuk meningkatkan volume sirkulasi darah sehingga luka bakar akan cepat mengering.
5. Patah Tulang, Khususnya Bagian Panggul dan Paha
Selain pengobatan secara langsung pada tulang yang patah, saat mengalami patah tulang, terutama bagian panggul dan paha pasien juga memerlukan infus. Cairan infus yang digunakan biasanya Zoledronic Acid yang akan membantu pasien mengurangi kadar kalsium dalam darah sehingga massa dan kekuatan tulang bertambah.
6. Gangguan pada Abdomen atau Perut
Kondisi medis selanjutnya yang membutuhkan penyuntikkan infus adalah ketika pasien mengalami gangguan pada abdomen atau perut yang menyebabkan perut terasa nyeri. Cairan infus akan membantu tubuh pasien mengatasi kontraksi, penyumbatan, atau peradangan organ di dalam perut.
7. Gangguan Pada Kepala, Dada, dan Tulang Punggung
Terakhir, kondisi medis yang memerlukan penyuntikan infus adalah saat pasien merasakan sakit pada bagian kepala, dada, dan tulang punggung yang parah. Pemberian infus akan membantu rasa sakit yang dialami pasien mereda dan penyembuhan lebih optimal.
Setelah membaca kondisi tubuh yang memerlukan infus, Anda juga perlu tahu artikel ini 7 Kondisi Pasien yang Harus di infus
Kesimpulan
Terdapat banyak sekali ragam jenis cairan infus dengan kegunaan yang berbeda-beda. Pemberian jenis cairan infus akan disesuaikan dengan kondisi medis. Periksa kondisi tubuh anda, jika terdapat gejala yang disampaikan bisa saja anda memerlukan infus. Namun, jika masih ragu, anda dapat berkonsultasi dengan dokter dan melakukan infus di rumah anda dengan menggunakan layanan Homecare Dokter Klinik Kirana. Anda dapat mendapatkan jasa infus atau suntik vitamin hanya di rumah. Hubungi kami di sini.
Artikel ini disusun oleh Tim Medis Klinik Kirana dan sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial
Yuk, segera hubungi kami disini: Layanan Dokter ke Rumah.
Sudah ditinjau oleh: dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca proses editorial Klinik Kirana disini: Proses Editorial
- Niemi, T. T., Miyashita, R., & Yamakage, M. (2010). Colloid Solutions: a Clinical Update. Journal of Anesthesia, Dec;24(6):913-25.
- National Cancer Institute. National Institutes of Health. Intravenous Infusion.
- World Health Organization. Dextran 70.
- The Royal Children's Hospital Melbourne. Intravenous Fluids.
- American Diabetes Association (2019). Hypoglycemia (Low Blood Glucose).
- Drugs. Glucose Intravenous Infusion 5%.