Sakit Kepala Tak Tertahankan? Ini 6 Obat Sakit Kepala Yang Ampuh

Siapa sih yang suka sakit kepala? Rasanya pasti tidak nyaman, mengganggu konsentrasi, dan bahkan bisa merusak aktivitas. Tapi tenang, anda tidak sendirian! Sakit kepala adalah masalah umum yang dialami banyak orang, mulai dari sakit kepala tegang yang biasa hingga migrain yang lebih intens.
Apa penyebab terjadinya sakit kepala?
Sakit kepala disebabkan nyeri disaraf kepala anda, bisa jadi karena faktor psikologis dari banyak hal mulai dari stres karena pekerjaan yang menumpuk, stres dengan masalah kehidupan atau lainnya, kurang tidur, jarang minum air mineral. Jika anda sering sakit kepala, coba perhatikan lagi kebiasaan sehari-hari anda. Siapa tahu ada yang perlu diubah agar kepala tidak sering-sering memberikan sinyal tidak nyaman. Meskipun sakit kepala seringkali tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan medis segera.
Apakah perlu ke dokter saat sakit kepala?
Sakit kepala itu seperti alarm dari tubuh, yang perlu anda tahu ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan medis segera jika sakit kepala mulai sering terjadi bahkan membuat anda sulit beraktivitas, seperti:
- Sakit kepala yang sangat parah dan tidak membaik dengan obat pereda nyeri yang biasa digunakan
- Sakit kepala disertai demam tinggi, leher kaku, muntah, atau gangguan penglihatan
- Sakit kepala setelah cedera kepala
- Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dan sangat hebat
- Riwayat penyakit tertentu, seperti tumor otak atau gangguan pembekuan darah
Namun, jika anda tidak memiliki banyak waktu luang atau sulit pergi ke rumah sakit, anda bisa menggunakan layanan panggil dokter ke rumah dengan menghubungi kami disini, dan mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat di rumah tanpa harus repot antre di klinik atau rumah sakit.
6 Obat Pereda Sakit Kepala, anda bisa beli di apotek
Berikut ini adalah beberapa obat pereda sakit kepala yang ampuh dan aman, beserta informasi yang perlu anda ketahui sebelum menggunakannya, sebelum membeli obat sakit kepala ada baiknya anda juga mengenali jenis sakit kepala anda.
Parasetamol (Asetaminofen):
Parasetamol adalah pilihan utama untuk sakit kepala ringan hingga sedang seperti Panadol, Sanmol, Bodrex, Paramex, Dumin. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin, zat kimia dalam tubuh yang menyebabkan rasa sakit dan demam. Parasetamol aman untuk kebanyakan orang, termasuk ibu hamil dan menyusui (dengan dosis yang tepat).
- Cara penggunaan: Dewasa biasanya dapat mengonsumsi 500-1000 mg setiap 4-6 jam, dengan dosis maksimal 4000 mg per hari. Selalu ikuti petunjuk pada kemasan obat atau anjuran dokter.
- Perlu diperhatikan: Hindari penggunaan parasetamol jika anda memiliki masalah hati atau alergi terhadap obat ini.
Ibuprofen
Ibuprofen seperti Proris, Brufen, Arfen, Ibuflam, Hufagesic adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang efektif untuk meredakan sakit kepala tegang dan migrain. Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan di area kepala.
- Cara penggunaan: Dewasa biasanya dapat mengonsumsi 200-400 mg setiap 4-6 jam, dengan dosis maksimal 1200 mg per hari. Selalu ikuti petunjuk pada kemasan obat atau anjuran dokter.
- Perlu diperhatikan: Hindari penggunaan ibuprofen jika anda memiliki riwayat penyakit maag, tukak lambung, atau alergi terhadap OAINS.
Asam Mefenamat
Ponstan, Mefinal, Antalgin, Fasidol adalah obat Asam mefenamat juga merupakan OAINS yang dapat membantu meredakan sakit kepala dan nyeri lainnya.
- Cara penggunaan: Dewasa biasanya dapat mengonsumsi 500 mg sebagai dosis awal, kemudian 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Jangan melebihi 1500 mg per hari.
- Perlu diperhatikan: Sama seperti ibuprofen, hindari penggunaan asam mefenamat jika anda memiliki riwayat penyakit maag, tukak lambung, atau alergi terhadap OAINS.
Naproxen
Naproxen seperti Xenifar, Naprelan, Flanax adalah OAINS lain yang efektif untuk sakit kepala. Keunggulannya adalah memiliki efek yang lebih tahan lama dibandingkan ibuprofen, sehingga anda tidak perlu sering-sering minum obat.
- Cara penggunaan: Dewasa biasanya dapat mengonsumsi 220-550 mg sebagai dosis awal, kemudian 220-550 mg setiap 8-12 jam sesuai kebutuhan. Jangan melebihi 1375 mg per hari.
- Perlu diperhatikan: Sama seperti ibuprofen dan asam mefenamat, hindari penggunaan naproxen jika anda memiliki riwayat penyakit maag, tukak lambung, atau alergi terhadap OAINS.
Triptan (Sumatriptan, Zolmitriptan, dll.)
Triptan adalah obat khusus untuk migrain yang bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah di otak. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter contohnya Imigran (sumatriptan), Zomig (zolmitriptan) dan Maxalt (rizatriptan)
- Cara penggunaan: Dosis dan jenis triptan bervariasi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep dan dosis yang tepat.
- Perlu diperhatikan: Triptan tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Ergotamin
Ergotamin adalah obat lain untuk migrain yang bekerja dengan cara yang sama seperti triptan, namun memiliki lebih banyak efek samping. Obat ini juga hanya tersedia dengan resep dokter.
- Cara penggunaan: Dosis dan jenis ergotamin bervariasi. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep dan dosis yang tepat.
- Perlu diperhatikan: Ergotamin tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau masalah sirkulasi darah.
Penting, Selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat pereda sakit kepala, terutama jika anda memiliki kondisi medis tertentu, sedang hamil atau menyusui, atau sedang mengonsumsi obat lain.
Tips Sakit Kepala Tidak Datang Lagi
Daripada menunggu sakit kepala datang, lebih baik anda cegah dari awal dengan terapkan tips-tips berikut ini:
- Kelola stres dengan baik: Coba luangkan waktu untuk relaksasi, seperti yoga, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
- Tidur yang cukup: Jangan sering begadang, usahakan tidur 7-8 jam setiap malam agar badan fit dan kepala tidak mudah pusing.
- Hindari pemicu sakit kepala: Coba ingat-ingat, biasanya sakit kepala anda muncul setelah makan atau minum apa? Atau mungkin karena terlalu lama menatap layar gadget? Jika sudah tahu pemicunya, sebisa mungkin hindari, ya.
- Minum air putih yang cukup: Dehidrasi juga bisa memicu sakit kepala, jadi pastikan anda minum air putih yang cukup setiap hari.
- Olahraga teratur: Olahraga tidak hanya membuat badan sehat, tapi juga bisa mengurangi risiko sakit kepala, loh.
Kesimpulan
Sakit kepala memang mengganggu, tapi jangan biarkan hal itu menghambat aktivitas anda! Dengan memahami penyebabnya, memilih obat pereda yang tepat, dan menerapkan gaya hidup sehat, anda bisa mengatasi sakit kepala dengan lebih efektif. Jika sakit kepala tak kunjung membaik atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika anda Butuh penanganan medis yang cepat dan nyaman? Gunakan layanan panggil dokter HomecareDokter! Dokter berpengalaman siap membantu anda di rumah.
Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana
Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial
- A. Rapoport et al. "Acute treatment of headache." The Journal of Headache and Pain, 7 (2006): 355 - 359. https://doi.org/10.1007/s10194-006-0327-x. Accesed 14/07/2024
- M. Prior et al. "Efficacy and Safety of Acetaminophen and Naproxen in the Treatment of Tension-Type Headache. A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial." Cephalalgia, 22 (2002): 740 - 748. https://doi.org/10.1046/j.1468-2982.2002.00419.x. Accesed 14/07/2024
- E. Loder et al. "Triptan therapy in migraine.." The New England journal of medicine, 363 1 (2010): 63-70 . https://doi.org/10.1056/NEJMct0910887. Accesed 14/07/2024
- P. Tfelt-Hansen et al. "Ergotamine in the acute treatment of migraine: a review and European consensus.." Brain : a journal of neurology, 123 ( Pt 1) (2000): 9-18 . https://doi.org/10.1093/BRAIN/123.1.9. Accesed 14/07/2024
- S. Law et al. "Triptans for acute cluster headache.." The Cochrane database of systematic reviews, 7 (2013): CD008042 . https://doi.org/10.1002/14651858.CD008042.PUB3. Accesed 14/07/2024
- Peatfield RC, Petty RG, Rose FC. Double blind comparison of mefenamic acid and acetaminophen (paracetamol) in migraine. Cephalalgia. 1983 Jun;3(2):129-34. doi: 10.1046/j.1468-2982.1983.0302129.x. PMID: 6347393. Accesed 14/07/2024