Batu Ginjal – Kenali Pengertian, Gejala, Penyebab dan Faktor Risiko

Apakah kamu pernah merasakan sakit pinggang dan temanmu menyarankan untuk “lebih banyak minum”? Bisa jadi yang dimaksud temanmu berkaitan dengan gejala batu ginjal. Kenali lebih lanjut mengenai penyebab batu ginjal agar dapat menghindari sakit pinggang berkelanjutan hingga kencing berdarah akibat batu ginjal.

Bagaimana batu ginjal terbentuk?

Ginjal berfungsi untuk membuang zat berlebih dari tubuh dalam bentuk cairan urin. Terkadang cairan yang dibutuhkan ginjal tidak sebanyak zat berlebih yang harus dikeluarkan, sehingga menyebabkan penumpukan zat. Beberapa zat seperti kalsium dan asam urat berpotensi berubah bentuk menjadi kristal apabila menumpuk dalam waktu yang lama. Kristal inilah yang sering disebut sebagai batu ginjal dan dapat menyebabkan nyeri hingga kencing berdarah apabila tidak ditangani dengan benar.

Apa penyebab dan faktor risiko batu ginjal?

Penyebab umum batu ginjal adalah kurangnya minum air putih dalam jangka panjang. Faktor - faktor lain yang menimbulkan risiko batu ginjal antara lain:

1. Pola makan - diet tinggi protein, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
2. Obesitas - berat badan berlebih dan index masa tubuh tinggi dapat menjadi faktor risiko.
3. Riwayat batu ginjal pada keluarga dan pribadi - Apabila anggota keluarga pernah memilki batu ginjal, kamu juga berisiko memiliki batu ginjal. Apabila sebelumnya kamu pernah memiliki batu ginjal, kamu memiliki 50% risiko untuk memilikinya lagi.
4. Kondisi medis dan riwayat operasi - Penyakit yang berhubungan dengan fungsi ginjal dan saluran pencernaan seperti  infeksi saluran kemih, penyakit renal tubular ascidosis, dan penyakit cystinuria dapat menjadi faktor risiko terbentuknya batu ginjal. Kondisi yang mempengaruhi penyerapan kalsium dan air pada tubuh seperti operasi gastric bypass, diare kronis, dan inflammatory bowel disease juga dapat mempengaruhi.
5. Medikasi dan suplemen - Konsumsi obat dan suplemen tertentu secara berlebihan seperti vitamin C, suplemen diet, obat antasid berbasis kalsium, hingga beberapa obat migren dan anti depresi juga dapat menjadi faktor risiko.

Apa gejala yang dirasakan penderita batu ginjal?

Ukuran batu ginjal bisa sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf, tergantung seberapa lama dan banyak zat pembentuk kristal menumpuk. Bisa saja kamu tidak menyadari memiliki batu ginjal hingga batu ginjal memasuki saluran kencing dan menyebabkan rasa nyeri. Beberapa gejala yang sering dialami antara lain:

1. Nyeri pada pinggang belakang atau samping yang tidak hilang walaupun merubah posisi badan.
2. Nyeri atau rasa terbakar ketika kencing.
3. Terdapat darah pada kencing, bisa juga berwarna merah muda atau cokelatan
4. Kencing berbau tak sedap yang berbeda dari biasanya.
5. Demam.

Bagaimana menangani batu ginjal?

Apabila kamu merasakan gejala batu ginjal kamu bisa memperbanyak konsumsi air putih, mengonsumsi obat anti nyeri, dan melakukan aktifitas berjalan atau naik turun tangga untuk membantu mengeluarkan batu ginjal dari saluran kencing. Namun perlu diketahui bahwa semakin parah batu ginjal, nyeri hebat bisa tak tertahankan hingga obat nyeri biasa tidak akan ampuh dan bisa jadi butuh tindakan yang lebih invasif untuk mengeluarkan batu ginjal. Pertolongan profesional dibutuhkan untuk mengatasi batu ginjal parah.

Kesimpulan

Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk pada ginjal akibat kekurangan cairan hingga zat sisa tubuh menumpuk dan mengeras. Batu ginjal bisa menyebabkan nyeri pinggang, nyeri ketika kencing, kencing berdarah, hingga demam apabila saluran kencing tersumbat batu ginjal. Perbanyak konsumsi air putih dan perhatikan pola makan agar terhindar dari pembentukan batu ginjal. Apabila merasakan gejala batu ginjal, kamu bisa hubungi homecare dokter melalui Whatsapp untuk mengatasi dan menghindari pembentukan batu ginjal yang lebih parah.

Lihat layanan homecare lainya di sini

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial