Cara Menyimpan Makanan Organik Agar Tetap Awet untuk Orangtua

Lansia November 30, 2023 Penulis : Mirna S
Cara Menyimpan Makanan Organik Agar Tetap Awet untuk Orangtua

Banyak orang beralih ke pola makan sehat dan memilih produk organik, sehingga penting bagi Anda untuk memahami cara menyimpan makanan organik dengan benar. Buah dan sayuran organik tidak hanya lebih kaya nutrisi, tetapi juga bebas dari bahan kimia berbahaya dan pestisida.

Namun, jika penyimpanan makanan organik tidak dilakukan dengan baik, kualitasnya dapat segera menurun. Oleh karena itu, mengetahui metode penyimpanan yang tepat menjadi kunci untuk memastikan makanan organik tetap segar dan awet. Simak artikel berikut untuk mendapatkan panduan yang wajib diketahui bagi Anda yang ingin menjaga kualitas makanan organik Anda.

Apakah Makanan Organik Bertahan Lebih Lama?

Makanan organik tidak bertahan lebih lama dibandingkan dengan makanan non-organik. Sebagian besar, makanan organik seringkali lebih segar, karena tidak mengandung bahan pengawet yang membuatnya tahan lebih lama.

Makanan organik terkadang diproduksi di pertanian kecil yang lebih dekat dengan lokasi penjualan, sehingga meminimalkan waktu tempuh dan memastikan kesegarannya lebih optimal. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa ini tidak selalu berlaku untuk semua produk organik, sehingga Anda perlu memperhatikan dari mana asal makanan organik tersebut untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Makanan organik, terutama buah dan sayur, memiliki kecenderungan untuk cepat rusak karena kurangnya bahan kimia pengawet. Oleh karena itu, pemahaman akan masa simpan makanan organik menjadi kunci untuk mengelola persediaannya dengan lebih efisien.

Bagaimana Cara Menyimpan Makanan Organik? 

Menyadari bahwa makanan organik lebih rentan terhadap kebusukan karena tidak mengandung bahan pengawet seperti makanan non-organik. Sehingga, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menyimpan makanan organik yang efektif agar makanan tersebut tetap segar dan awet. Berikut adalah 8 cara yang dapat Anda terapkan untuk memperpanjang masa simpan makanan organik, antara lain:

1. Simpan di dalam Kulkas

Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan masa simpan makanan organik adalah dengan menyimpannya di dalam kulkas. Dengan suhu antara 35 hingga 45 derajat Fahrenheit, sebagian besar buah dan sayur matang dapat bertahan lebih lama. Pastikan Anda menyimpan setiap jenis sayuran di dalam kantong atau wadah terpisah untuk mencegahnya cepat rusak. 

2. Pastikan Kering

Kelembapan menjadi salah satu musuh makanan organik, karena buah dan sayur dapat cepat membusuk atau tumbuh jamur jika terlalu lembab. Pastikan Anda untuk mengeringkan makanan organik dengan sempurna sebelum dimasukkan ke dalam kulkas. Anda dapat menggunakan lap kering atau kertas tisu untuk mengeringkannya.

3. Simpan di Tempat yang Tepat

Buah dan sayur organik dari berbagai jenis memerlukan cara penyimpanan yang berbeda. Misalnya, sayuran berdaun seperti selada dan bayam, sebaiknya disimpan di dalam laci kulkas dalam kantong plastik atau wadah.

Buah pir atau apel, sebaiknya disimpan di ruang bawah tanah atau dapur yang sejuk. Kentang, bawang bombai, dan bawang putih harus disimpan jauh dari sinar matahari langsung di lingkungan yang sejuk, kering, dan memiliki ventilasi yang baik.

4. Gunakan Wadah yang Rapat

Cara tercepat untuk mencegah sayuran organik membusuk adalah dengan menggunakan wadah yang rapat. Dengan menghalangi masuknya kelembapan dan udara, wadah rapat dapat membantu menjaga kesegaran buah dan sayur. Anda dapat menggunakan wadah kaca dengan penutup yang rapat untuk menyimpan buah dan sayur yang sudah dipotong.

5. Bungkus dengan Kertas Tisu

Makanan organik juga dapat dibungkus dengan kertas tisu untuk meningkatkan masa simpannya. Kertas tisu dapat menyerap kelembapan berlebih, sehingga mencegah pembusukan. Brokoli, wortel, dan sayuran berdaun dapat dibungkus dengan kertas tisu dan disimpan di dalam kulkas agar tetap segar dan awet.

6. Bekukan untuk Digunakan Nanti

Sayuran organik dapat disimpan untuk digunakan nanti dengan cara dibekukan. Buah-buahan, seperti buah beri dan pisang, dapat dibekukan setelah dipotong kecil dan ditempatkan dalam wadah kedap udara. Dengan merebus sayuran terlebih dahulu, lalu membekukannya dalam kantong kedap udara, Anda juga dapat membekukan sayuran seperti brokoli, wortel, dan kacang polong.

7. Gunakan Indikator Kesegaran

Kantong penyimpanan produk dan indikator kesegaran seperti penyerap etilen dapat membantu menjaga kesegaran makanan organik lebih lama. Beberapa buah dan sayuran secara alami menghasilkan gas yang disebut etilen, yang dapat mempercepat proses pematangan dan pembusukan makanan lainnya.

Makanan organik dapat tetap segar lebih lama, jika gas etilen dihilangkan dari area penyimpanan menggunakan penyerap etilen. Kantong penyimpanan produk juga dapat membantu mencegah masuknya udara dan kelembapan, sehingga dapat membantu mencegah makanan menjadi busuk.

8. Jangan Dicuci Sebelum Disimpan

Penting untuk hindari mencuci makanan organik sebelum menyimpannya. Dengan mencucinya, Anda berisiko memberikan kelembapan berlebih dan mempercepat kerusakan makanan organik tersebut. Jika Anda memang perlu mencucinya sebelum disimpan, pastikan Anda untuk mengeringkannya dengan sempurna menggunakan lap kering atau kertas tisu.

Secara keseluruhan, menyimpan makanan organik dengan hati-hati dapat membantu menjaga kesegarannya dan meningkatkan masa simpannya. Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda dapat memastikan bahwa buah dan sayuran organik tetap segar dan awet untuk jangka waktu yang lebih lama. 

Penyimpanan Spesifik Berdasarkan Jenis Makanan 

Dengan menyimpan makanan organik berdasarkan jenis makanannya menjadi kunci untuk memastikan kesegaran dan daya tahannya. Berikut adalah 10 panduan penyimpanan yang dapat diterapkan untuk sayur, buah, daging, dan produk organik lainnya, yaitu:

1. Buah-buahan Beri (Contohnya: Bluberi, Stroberi)

Untuk memperpanjang umur simpan buah beri-berian, rendamlah dalam larutan air dan cuka putih (3:1) selama 5 menit. Proses ini membantu menghilangkan bakteri dan spora jamur. Setelah dibilas dengan air mengalir, keringkan buah secara menyeluruh dan simpan di dalam kulkas. Gunakan wadah berlubang atau keranjang untuk memberikan sirkulasi udara yang baik, dan lapisi bagian bawah dengan kertas tisu untuk menyerap kelembapan berlebih.

2. Rempah Segar (Contohnya: Daun Basil, Daun Ketumbar)

Agar rempah segar seperti daun basil dan daun ketumbar tetap segar lebih lama, keringkan daun tersebut dengan cara gantungkan secara terbalik di tempat kering dan berventilasi. Setelah benar-benar kering, hancurkan daunnya dan pindahkan ke dalam wadah kaca yang dapat digunakan berulang. Penyimpanan ini akan membantu Anda mempertahankan keaslian rasa dan aroma rempah.

3. Daging Segar (Contohnya: Ayam, Daging Sapi)

Untuk mencegah kontaminasi silang dan menjaga kualitas daging, simpan daging segar dalam kemasan aslinya di laci khusus atau bagian bawah kulkas. Pastikan suhu kulkas diatur di bawah 40°F (4°C). Jika tidak akan segera dikonsumsi, pertimbangkan untuk membekukan daging agar memperpanjang masa simpannya.

4. Susu dan Yogurt

Untuk mempertahankan kesegaran susu dan yogurt, simpanlah di bagian terdingin kulkas, bukan di pintu yang lebih hangat. Hal ini membantu mencegah penurunan kualitas dan pertumbuhan bakteri.

5. Keju

Bungkus keju lunak seperti feta atau brie dalam kertas keju atau kertas perkamen, hindari penggunaan plastik yang dapat menyimpan kelembapannya. Simpan keju keras seperti cheddar di bagian paling dingin kulkas. Pastikan keju dikeringkan setelah digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur.

6. Pisahkan Buah dan Sayuran yang Mengeluarkan Etilen (Contohnya: Apel, Tomat)

Hindari menyimpan buah atau sayuran yang menghasilkan gas etilen bersamaan dengan buah atau sayuran yang sensitif terhadap gas tersebut. Pastikan Anda memisahkannya saat disimpan untuk mencegah percepatan pematangan buah atau sayuran yang tidak diinginkan.

7. Bawang Bombai, Bawang Putih, dan Allium Lainnya

Simpan Allium seperti bawang bombai dan bawang putih di tempat yang sejuk, gelap, dan kering, seperti dalam wadah berlubang atau keranjang untuk mendapatkan sirkulasi udara. Sama seperti tomat, terong, dan kentang juga ditempatkan di tempat yang serupa untuk mempertahankan kesegaran dan menghindari pertumbuhan tunas.

8. Brokoli

Sebelum membekukan brokoli, blansir sayuran tersebut. Caranya adalah dengan merebusnya sebentar, kemudian dinginkan dalam air es untuk menghentikan proses memasak. Proses ini tidak hanya memperpanjang masa simpan brokoli, tetapi juga mempertahankan warna, rasa, dan nilai gizinya.

9. Buah yang Telah Matang (Contohnya: Melon, Anggur)

Simpan buah yang telah matang di dalam kulkas untuk mencegah penurunan kualitasnya. Tempatkan dalam wadah tertutup atau kantong khusus untuk buah yang sudah matang, sehingga membantu meminimalkan risiko kontaminasi.

10. Sayuran yang Sudah Dipotong

Simpan sayuran yang telah dipotong di dalam kulkas, beri sedikit air lemon atau jeruk nipis untuk mempertahankan kesegarannya. Gunakan wadah kedap udara untuk mencegah kehilangan kelembapan dan oksidasi, yang dapat memengaruhi rasa dan tekstur sayuran. Pastikan untuk menyusun sayuran di bagian depan kulkas agar lebih mudah diakses dan dikonsumsi lebih dalu.

Baca disini : 10 Makanan Organik untuk Pemulihan Lansia yang Sakit

Kesimpulan

Pemahaman terhadap metode penyimpanan yang optimal adalah kunci utama untuk menjaga kesegaran dan kualitas makanan organik dalam jangka waktu lebih lama. Pengetahuan ini tidak hanya menjamin keamanan konsumsi makanan organik. Tetapi, juga mencerminkan komitmen prinsip-prinsip berkelanjutan dengan mengurangi pemborosan dan mendukung gaya hidup yang ramah lingkungan.

Cara menyimpan makanan organik yang tepat bukan hanya tentang menikmati manfaat kesehatan optimal, tetapi juga tentang memberikan kontribusi positif pada keberlanjutan lingkungan. Keberlanjutan tercermin dalam penggunaan kulkas secara bijaksana, serta menghindari pembuangan sampah sisa makanan organik yang tidak perlu.

Tindakan sederhana seperti menggunakan wadah ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik, dan memilih metode penyimpanan yang sesuai dapat membantu upaya melawan dampak negatif terhadap lingkungan. Kesadaran akan pentingnya penyimpanan makanan organik menjadi langkah positif menuju keberlanjutan dan perlindungan bumi untuk generasi yang akan datang.

Artikel ini Disusun Oleh Mirna S. Tim Medis Klinik kirana dan Sudah ditinjau oleh : dr. Hadi Purnomo - Kepala Dokter Klinik Kirana

Baca Proses Editorial Klinik Kirana disini : Proses Editorial

  • Forbes. Here's How To Store Your Food So It Lasts Longer. Diakses pada November 2023, dari https://www.forbes.com/sites/nomanazish/2023/03/28/heres-how-to-store-your-food-so-it-lasts-longer/?sh=3d27d5a5b667. Accessed 01/12/2023
  • Hello Organik. The Best Ways to Store Organic Produce to Make them Last Longer. Diakses pada November 2023, dari https://helloorganik.in/blogs/news/the-best-ways-to-store-organic-produce-to-make-them-last-longer. Accessed 01/12/2023
  • HelpGuide. Organic Foods: What You Need to Know. Diakses pada November 2023, dari https://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/organic-foods.htm. Accessed 01/12/2023
  • Nature’s Glory. Storage Tips to Keep Your Organic Produce Fresh Longer. Diakses pada November 2023, dari https://www.natures-glory.com/blogs/news/4-storage-tips-to-keep-your-organic-produce-fresh-longer. Accessed 01/12/2023
Artikel Terkait
Artikel Terbaru